News Ticker

Tiga Anggota Polisi Aniaya Anak dibawah umur di Ambon

polisi, maluku, ambon, aniaya
Share it:
ilustrasi
Korps kepolisian kembali tercoreng dengan ulah oknum-oknum polisi, lebih khusus pihak kepolisian yang bertugas di daerah Maluku, dan untuk kesekian kalinya, oknum polisi di daerah ini melakukan penganiayaan kepada warga, yang mana korban kali ini juga adalah anak dibawah umur.

Yang lebih mengherankan penganiayaan ini dilakukan oleh seorang Kepala Unit (kanit) Serse Polsek Baguala yakni Bripka Ongen Syauta dan dua rekannya masing-masing Aldon Pessy dan Poly.

Korban penganiayaan yakni Berly Alfaris dibawa oleh ketiga oknum polisi ini ke Polsek Baguala, tanpa alasan yang jelas terhadap korban ini, hal ini ditegaskan tim pengacara korban yakni Jeomycho Syaranamual SH, Alice Syauta SH, dan Odlyn Tarumere SH kepada wartawan Jumat (24/1) di Ambon.
 
Menurut ketiga pengacara ini, kejadian penganiayaan tersebut bermula ketika korban Berly Alfaris tengah mengendarai sepeda motor miliknya dari arah Passo menuju Ambon. Ketika tiba di kawasan Lateri dua, korban melihat Stevy Sahusilawanne yang adalah selingkuhan ibu korban.

Melihat Stevy yang adalah dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unpatti ini, korban merasa geram lantaran dosen FKIP itu dinilainya telah menghancurkan rumah tangga kedua orang tua korban.

“Saat itu korban langsung menghentikan sepeda motornya dan langsung meluapkan emosinya kepada Stevy Sahusilawanne, “ jelas Syaranamual.
Saat itu lanjut Syaranamual, korban Berly Alfaris kepada Sahusilawanne mengungkapkan, lantaran hubungan gelap antara Dosen FKIP Unpatti tersebut dengan ibunya, menyebabkan rumah tangga ayah dan dan ibu korban berantakan. Akibatnya korban tidak dapat melanjutkan kuliahnya pada salah satu iniversitas di Kota Ambon.

Setelah itu lantaran emosi dan kesal, korban memaki Stevy Sahusilawanne dan pergi meninggalkan Sahusilawanne. Entah mengapa tiba-tiba krban dikejar oleh Aldon Pessy salah seorang anggota Polsek Baguala. Melihat dirinya dikejar, korban langsung menuju rumah saudaranya dikawasan Lateri dan melaporkan hal tersebut kepada saudaranya itu.

Kemudian saudara korban meyuruh korban untuk kembali dan menanyakan kepada Aldon Pessy kenapa dirinya dikejar dan hendak dipukul.
Ditemani dua rekannya, korban bermaksud kembali untuk menemui Aldon Pessy, namun ditengah jalan korban ketemu dengan Aldon Pessy dan anggota Polisi lainnya yang diketahui bernama Polly.

Saat itu juga Aldon langsung mencekik Koran dari leher. Kemudian anggota Polisi lainnya bernama Polly langsung memukul korban dari pipi kanan hingga terjatuh. Tidak itu saja, setelah jatuh, korban kembali dijepit dengan menggunakan kaki oleh Aldon Pessy dan ditendang pada bagian rusuk korban.

Salah seorang warga Lateri bernama Hendrik Wattimena yang melihat kejadian tersebut langsung melerai aksi preman dan main hakim kedua oknum polisi tersebut. Korban yang coba ditolong Wattimena tidak berdaya ketika dirinya dipukul dengan kepala tangan oleh Bripka Ongen Syauta. Setelah puas menganiaya korban, ketiga algojo dari Polsek Baguala ini lantas membawa korban ke Polsek Baguala entah dengan tujuan apa.

Untung saja rekan-rekan korban cepat melaporkan hal tersebut kepada korban dan langsung menyusul korban ke Polsek Baguala.
“Kasus ini secara resmi telah kami laporkan ke Polres Ambon, dengan nomor laporan LP –B/84/K/1/2014/SPK. Selain itu juga kami melaporkan ketiga oknum polisi yang bertindak laksana algojo bagi masyarakat ini ke Propam Polres Ambon, “ ujar Tarumerre.

Disamping itu juga tambah Syauta, pihaknya juga telah mengirimkan laporan resmi kasus ini kepada Komnas anak di Jakarta serta Kapolri guna ditindak lanjuti.

“Kami meminta Kapolda Maluku untuk menyikapi kasus ini dengan serius. Karena oknum polisi ini sudah tidak bertindak sebagai pengayom masyarakat akan tetapi sebagai algojo terhadap masyarakat, “ tandas Syauta. (**)
Share it:

Hukum dan Kriminal

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi