News Ticker

Langka, Bayi Lahir Tanpa Saluran Pembuangan

Sebuah peristiwa yang bisa dikatakan langka telah terjadi di Kabupaten Maluku Tenggara. Peristiwa yang menghebohkan ini tepatnya terjadi di desa Ohoirenan, Kecamatan Kei Besar Selatan. Seorang ibu yang bernama, Yeni Matwear melahirkan seorang bayi tanpa memiliki saluran pembuangan alias lubang anus.
Share it:
Tual,
Ilustrasi Bayi Lahir
Sebuah peristiwa yang bisa dikatakan langka telah terjadi di Kabupaten Maluku Tenggara. Peristiwa yang menghebohkan ini tepatnya terjadi di desa Ohoirenan, Kecamatan Kei Besar Selatan. Seorang ibu yang bernama, Yeni Matwear melahirkan seorang bayi  tanpa memiliki saluran pembuangan alias lubang anus.
Pasca kelahirannya, sang bayi tersebut langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Karel Satsuitubun, Tual untuk dilakukan pemeriksaan medis.
Kejadian tersebut dibenarkan Plt. Direktur RSU Karel Satsuitubun, Tual, Zulkifli Rabrusun, ketika dikonfirmasi Dhara Pos, Kamis (16/5).  
“Memang benar, bayi tersebut lahir tanpa memiliki saluran pembuangan (lubang anus) atau dengan istilah medisnya antresia ani. Ini baru pertama kali terjadi di Kabupaten Maluku Tenggara,” ungkapnya.
Menurutnya, bayi tersebut sejak 15 Mei sudah berada di RSU Tual, dan merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Weduar, di Kecamatan Kei Besar Selatan.
Namun diakuinya, setelah melakukan pemeriksaan secara medis pihaknya tidak dapat lakukan tindakan operasi akibat tidak adanya dokter ahli. Selain itu, di RSU juga belum memiliki peralatan medis yang memadai sehingga harus di rujuk ke Ambon.
“Kondisi bayi sejak dirujuk hingga saat ini sehat walafiat. Hanya saja untuk buang air besar maupun kecil masih menggunakan satu saluran saja,” urainya.
Informasi terakhir yang baru diterima Dhara Pos dari RSU Karel Satsuitubun, Rabu (22/5), pagi tadi ibu dari sang bayi sudah meminta keluar dari rumah sakit.
 “Tadi pagi sudah minta keluar dari rumah sakit, atas permintaannya sendiri. Katanya nanti mau dibawa ke Ambon. Saya tidak tahu atas pertimbangan apa tapi bayinya dalam kondisi sehat,” jelas Rabrusun melalui telepon selulernya kepada Dhara Pos, sorenya.
Diakuinya, memang untuk saat ini tanpa ada saluran pembuangan belum menjadi masalah. Namun, saat sang bayi bertambah usia dan mulai makan makanan yang keras, maka hal itu yang akan menjadi masalah.
“Persoalan akan timbul saat bayi tersebut mulai mengkonsumsi makanan yang keras,” urainya.
Kendati demikian, tambah Rabrusun, pihaknya akan terus memantau kondisi sang bayi sekalipun sudah keluar dari RS. Bahkan, bila diperlukan surat rujukan maka pihaknya akan segera siapkan jika satu waktu akan berobat ke Ambon.
“Dengan adanya dokter ahli anak di Ambon ditambah dengan peralatan medis yang lengkap, saya yakin sang bayi akan dapat tertangani dengan baik,” tandasnya mengakhiri perbincangan dengan Dhara Pos.(ajr)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi