News Ticker

Pilkada diharapkan tak merusak kerukunan di Pulau Kei

Penyelenggaraan dan momentum Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak tidak lama lagi akan diberlakukan secara serentak di seluruh pelosok wilayah Indonesia pada 27 Juni mendatang.
Share it:
Foto logo PMKRI
Langgur, Dharapos.com
Penyelenggaraan dan momentum Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak tidak lama lagi akan diberlakukan secara serentak di seluruh pelosok wilayah Indonesia pada 27 Juni mendatang.

Maluku dalam hajatan serentak kali ini, menggelar Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur setempat serta pemilihan Bupati dan Wali Kota bersama wakil masing-masing di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual.

Momen hajatan politik ini semakin mempertegas bahwa Indonesia di kenal erat sebagai sebuah negara yang menjunjung tinggi hak demokrasi setiap warga negaranya.

Tak hanya itu, Indonesia dikenal pula sebagai sebuah negara yang memiliki keanekaragaman adat dan budaya serta memiliki suatu keistimewaan yakni kerukunan hidup antara umat beragama yang
tentunya sangat patut di contohi oleh negara-negara lainnya.

Kunci utama kerukunan dan kenyamanan dalam negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yakni dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila serta berpatokan kepada Undang-undang Dasar 1945 sebagai dasar guna menciptakan rasa nyaman dan sejahtera di dalam jalinan kehidupan bermasyarakat.

Lalu apa kaitannya dengan dua daerah di Provinsi Maluku yang akrab dijuluki dengan sebutan Pulau Kei ini??? Warga masyarakat di kedua daerah dikenal sangat rukun dan hidup berdampingan antara sesama umat beragama yang berasal dari berbagai suku dan daerah di Indonesia.

Dan saat ini, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual adalah kedua daerah yang juga turut merayakan pesta demokrasi serentak pada Juni 2018 mendatang.

Tentunya masing-masing daerah telah memiliki beberapa pasangan calon terbaik yang nantinya akan bertarung di pesta demokrasi 2018 ini.

Para kandidat yang bakal maju dipastikan merupakan putra dan putri terbaik dari kedua daerah tersebut.

Menjelang pesta demokrasi yang akan berlangsung nantinya, tentunya kondisi keamanan dan kenyamanan menjadi prioritas masyarakat pada kedua daerah ini.

Dalam membangun rasa keamanan dan kesejahteraan pada kedua daerah ini tentunya tidak terlepas pisahkan oleh peranan seluruh elemen masyarakat setempat.

Olehnya itu, menjelang pesta demokrasi yang serentak akan diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia ini, masyarakat  Maluku Tenggara dan Kota Tual sangat diharapkan untuk tetap menjaga suasana aman, nyaman dan damai.

Apalagi, dengan kuatnya hubungan tali persaudaraan dan kerukunan yang selama ini terjalin turun-temurun dan telah menjadi ciri khas di dua daerah ini.  

Dengan modal itu, masyarakat tentu tidak akan terpancing oleh segala macam isu-isu provokatif yang sengaja di hembuskan oleh oknum atau pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan memprovokasi pikiran hingga memicu tindakan yang akhirnya menghancurkan dan memecah belah kerukunan di tengah-tengah kehidupan masyarakat pada kedua daerah ini.

Harapan tersebut disampaikan Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Tual Gerens Ohoiwutun saat ditemui Dharapos baru-baru ini.

“Pilkada merupakan sebuah langkah demokrasi yang telah diamanatkan dalam perundang-undangan. Yang mana sebagai bentuk komitmen masyarakat dalam memilih pemimpin daerah guna menahkodai selama 5 tahun ke depan serta dapat menyejahterakan masyarakat dari seluruh segi maupun aspek kehidupan," harapnnya.

Berkaitan dengan hal ini pula, maka menuju Pilkada di kedua daerah ini baik di kota Tual maupun di Malra, PMKRI sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang sesuai amanat konstitusinya akan tetap berdiri dengan prinsip independensinya.

Hal ini dalam rangka mengawal proses Pilkada nanti yang rencananya akan dijadwalkan akan berlangsung pada 27 Juni 2018 nanti.

"PMKRI yang sesuai arah dan geraknya yang diamanatkan dalam konstitusi organisasi bergerak di sosial kemasyarakatan dan kenegaraan akan tetap berjuang guna mendukung Pilkada yang akan dilaksanakan nanti dapat berjalan sesuai harapan dan cita-cita bangsa ini yakni adi, jujur dan bermoral serta bermartabat," tandasnya.

Sehingga kelaknya nantinya pemimpin yang akan terpilih betul-betul dapat menjalankan amanat perundang-undangan yang telah ada serta juga menyejahterakan masyarakat di kedua daerah ini.

PMKRI, lanjut Gerens, berharap masyarakat di kedua daerah ini tetap mengutamakan prinsip kesejahteraan guna proses menuju puncak pesta demokrasi yang akan diselenggarakan nantinya.

Kedua daerah ini tetap stabil dan tidak mudah terpecah belah dikarenakan munculnya isu-isu provokatif yang kemudian dapat mengakibatkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat.

Perpecahan di tengah-tengah masyarakat dapat terjadi kapan saja dan dimana saja ketika masyarakat tidak sungguh berhati-hati dalam menyikapi dan menanggapi secara cermat setiap isu-isu yang setiap saat dapat muncul di tengah-tengah mereka.

Apalagi isu-isu yang sengaja di ciptakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang kemudian dengan sengaja meruncing tajamkan suasana pada masa-masa menjelang Pilkada 2018 ini.

"Oleh sebab itu, selaku pemuda serta tokoh masyarakat, saya sungguh berharap dan ingin mengajak kita semua khususnya seluruh masyarakat di Bumi Larvul Ngabal yang tercinta ini agar keharmonisan dalam jalinan serta ikatan kekeluargaan yang selama ini telah kita bangun bersama, semuanya  tetap berjalan utuh di tengah-tengah kehidupan  kita," harapnya.

Dan tentunya, dengan terus berpegang teguh pada asas-asas Pancasila.

"Sehingga ke depannya Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual terus berada di dalam situasi dan kondisi yang aman dan nyaman dalam bingkai Ain ni Ain,” tukasnya.

(dp-40)
Share it:

Berita Pilihan Redaksi

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi