News Ticker

Kesiapan Penyambutan Peserta Sail 2014 Di MTB Dinilai Rendah

Perayaan Welcome Ceremony bagi para sailor atau peserta Sail Indonesia 2014 dan Sail Newzelland yang menyinggahi pelabuhan Saumlaki - Maluku Tenggara Barat, Rabu (31/7) dinilai mengalami penurunan dalam hal pelayanan di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Share it:
Ir. M. Batlolona
Saumlaki, 
Perayaan Welcome Ceremony bagi para sailor atau peserta Sail Indonesia 2014 dan Sail Newzelland yang menyinggahi pelabuhan Saumlaki - Maluku Tenggara Barat, Rabu (31/7) dinilai mengalami penurunan dalam hal pelayanan di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini disampaikan Fitalis Manunwembun - Seksi penghubung antar peserta sail dan panitia penyambutan Sail 2014 Pemerintah Daerah MTB.

Kegiatan penyambutan bagi peserta Sail oleh Pemda MTB tahun ini menurutnya sangat  menurun drastis disebabkan oleh adanya sikap apatis panitia pelaksana kendati sebelumnya di SK - kan oleh Bupati MTB namun tidak bertanggungjawab terhadap tugas yang dipercayakan.

Hal tersebut terlihat dengan adanya kerja panitia yang hanya didominasi oleh pihak Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bagian Umum Setda MTB serta unsur TNI dan Polri. Padahal, komposisi kepanitiaan tersebut di nahkodai oleh Dinas Kelautan dan Perikanan MTB serta beranggotakan sejumlah SKPD lain di lingkup Pemkab MTB.

Selain itu tidak adanya sosialisasi kepada masyarakat oleh panitia, lanjut Manunwembun, berdampak pada rendahnya partisipasi masyarakat saat pelaksanaan welcome ceremony maupun agenda-agenda lain yang sebelumnya telah direncanakan.

“Memang terjadi ego-ego sektoral sehingga perjalanan untuk menyelesaikan berbagai persiapan pekerjaan itu saling tumpang tindih. Yang ada saat ini hanya dari Dinas Pariwisata, Bagian Umum dan
Unsur TNI Polri padahal sudah terbentuk panitia. Acara-acaranya sampai saat ini juga belum siap padahal ditahun-tahun sebelumnya kalau sudah sampai ke welcome ceremony maka semua rentetan acara itu sudah siap dan dipastikan berjalan  lancar. Tapi begitulah, karena panitia tidak lengkap maka kami dari Pariwisata borong kerja saja,” bebernya.

Disamping itu, alokasi anggaran yang dikucurkan bagi pelaksanaan kegiatan bertaraf internasional tersebut menurut Manunwembun, sangat minim sehingga sejumlah agenda yang perlu dilaksanakan dipastikan batal. Hal ini, jelas dia, perlu menjadi perhatian semua pihak apalagi saat ini Pemda MTB sementara memperjuangkan agenda Sail Tanimbar di tahun 2015 mendatang.

Dirinya berharap adanya evaluasi dari Bupati terhadap kepanitiaan tersebut agar menjadi pelajaran yang berharga di waktu-waktu mendatang.

Sementara itu PLT. Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif MTB, Ir. M. Batlolona dalam keterangan persnya kepada Dhara Pos usai perayaan welcome ceremony yang berlokasi di areal parkir dermaga Ferry Saumlaki mengatakan bahwa untuk suksesnya acara tersebut diperlukan kerja keras semua pihak.

Ditanya soal alasan utama pasifnya sejumlah oknum panitia, Batlolona mengatakan jika persoalan tersebut berpulang pada kesadaran setiap orang yang telah di tugaskan Bupati.
“Yang tadi saya bilang bahwa kesadaran kita sebagai anak bangsa di daerah ini perlu ditunjukan.

Panitia ini kan hanya struktur tetapi kalau kita punya keinginan untuk membangun daerah maka kita tetap akan melaksanakan itu. Secara struktur sudah disampaikan tapi mestinya kita perlu memberi diri untuk melaksanakan dan ini terpulang kepada masing-masing,” tegasnya.

Batlolona berharap agar kedepan lebih ada peningkatan kesadaran dari semua pihak untuk terus bekerja sama mensukseskan agenda-agendat demikian oleh karena merupakan ajang promosi daerah di mata dunia.

Untuk diketahui, sebanyak 32 kapal layar peserta Sail Raja Ampat 2014 dari beberapa negara semenjak Senin (28/7) lalu telah menyinggahi pelabuhan Saumlaki. Sebelum menuju Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Kota Waisai, Raja Ampat, Provinsi Papua Barat sebagai puncak perayaan Sail Indonesia 2014, puluhan kapal peserta yacht rally tersebut memilih kota Saumlaki sebagai pintu masuk atau entry point.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, terlihat selama beberapa hari di Saumlaki, para Sailor menyempatkan diri menikmati panorama alam MTB dengan mengunjungi sejumlah situs sejarah, menikmati kebudayaan masyarakat lokal, dan melihat secara langsung tradisi masyarakat di kepulauan Tanimbar yang sebelumnya terkenal dengan julukan forgotten Islands of Indonesia atau daerah-daerah yang terlupakan. (mon)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi