Prosesi penyambutan secara adat bagi para yachter yang disebut Kawut Dedin, tarian penjemputan dan pengalungan syal tenun Tanimbar oleh tua-tua adat di pulau Matakus |
Saumlaki, Dharapos.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara Barat (MTB)
menyambut kunjungan peserta lomba perahu layar Darwin - Saumlaki dalam acara “Welcome
Ceremony” bertempat di lokasi destinasi wisata Pulau Matakus, kecamatan
Tanimbar Selatan, Kamis (19/10).
Sepaket dengan kegiatan itu, Pemkab melalui Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif setempat juga menggelar Pesta Teluk Saumlaki yang ditandai
dengan pembukaan lomba voli pantai dan nakes atau berdendang bersama.
“Potensi laut Indonesia demikian besar dengan keanekaragaman
hayati dan melimpahnya sumber daya mineral sehingga membuat laut kita begitu
termasyur di dunia dan tidaklah mengherankan jika begitu banyak Negara yang
menaruh perhatian pada acara kita” kata Bupati MTB, Petrus Fatlolon dalam
sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah MTB, Piterson
Rangkoratat pada momen tersebut.
Sekda MTB, Piterson Rangkoratat saat memberikan cinderamata kepada perwakilan yachter |
Bupati katakan bahwa sebagai negara maritim tak perlu
diragukan lagi bahwa potensi terbesar Indonesia adalah pesona kecantikan dan
kekayaan alam lautnya yang luar biasa dan berpotensi menjanjikan sebagai
lumbung devisa negara, terutama dari sektor pariwisata bahari.
Dia menyebutkan jika kabupaten MTB sebagai bagian dari NKRI
yang terletak di bagian selatan Provinsi Maluku itu sebelumnya terkenal dalam
tulisan Nico de Jonge dan Toos van Dijk sebagai kepulauan yang terlupakan atau Forgotten
Islands.
Namun memiliki budaya
dan potensi sumber daya alam yang sangat besar seperti pemandangan alam dan
keindahan laut yang begitu menawan, adat istiadat dan budaya Duan-Lolat yang
melekat dan telah mengakar sejak dahulu kala serta sejumlah keistimewaan lain
dari Kepulauan Tanimbar.
“Kompetisi pariwisata masih dinilai penting untuk
mengembangkan pariwisata di daerah ini, sehingga peningkatan daya saing daerah
untuk mengembangkan destinasi hingga promosi wisata merupakan peran kompetisi pariwisata,” katanya.
Penyerahan bantuan kesehatan oleh perwakilan yachter kepada Puskesmas Matakus |
Untuk itu Bupati memandang bahwa pelaksanaan berbagai event
yang dilakukan selama ini seperti atraksi wisata dan budaya, Sail Darwin
Saumlaki Yacht Race dan Pesta Teluk merupakan ajang promosi yang tepat dalam
memperkenalkan keindahan wisata bahari dan budaya Kabupaten MTB di mata dunia.
Dia menyatakan pula bahwa meskipun di atas potensi sumber
daya alam yang sangat berlimpah namun Kabupaten MTB masih diperhadapkan dengan
sejumlah persoalan seperti minimnya pembangunan infrastruktur menuju obyek
pariwisata, terbatasnya maskapai penerbangan, terbatasnya fasilitas
perhotelan/penginapan yang standar sejumlah masalah lainya.
“Karena itu saya berharap agar kegiatan ini tidak saja
menjadi ajang promosi di sektor bahari tetapi juga menyentuh aspek budayanya,
sehingga ada dampak bagi pergerakan ekonomi di daerah ini” sambungnya lagi.
Bupati di saat itu juga mengajak semua pihak agar terus
bekerja sama baik antara lintas sektor di pemerintahan maupun dengan pihak
swasta dan masyarakat dalam memajukan sektor pariwisata di daerah tersebut.
Para Yachter mengikuti dengan saksama acara Welcome Ceremony |
Sesuai pantauan, para peserta Yacht rally Darwin Saumlaki
yang hadir yakni dari lima perahu layar, masing – masing: Perahu Vitamen B
dengan nakhoda Steve Winspear, perahu Church key dengan nahkoda Michael ,
perahu Morakat dengan nahkoda Wayne Lisle Bateman, perahu Kuching dengan
nahkoda Nigel Bruce, dan perahu Avango yang memiliki lima orang crew.
Upacara itu diawali dengan prosesi penyambutan secara adat
bagi para yachter yang disebut Kawut Dedin, tarian penjemputan dan pengalungan
syal tenun Tanimbar oleh tua-tua adat di pulau Matakus.
Selain bertukar cendera mata antara Pemkab MTB dan para
Yachter, para Yachter juga menyerahkan paket bantuan kesehatan kepada Puskesmas
di Matakus yang diterima oleh Chandra Utukaman (Wakil dari Dinas Kesehatan setempat).
Para undangan diajak untuk menikmati hidangan ala Tanimbar
yakni “bakar batu” dan berdendang ria bersama dengan tamu dan undangan lain yang
diperkirakan mencapai 1.000 orang.
(dp-18)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar