News Ticker

Menteri Apresiasi Penyelenggaraan Expose - Expo Pembangunan Kota Tual

Untuk mempercepat pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru di perdesaan, perlu adanya koordinasi dan sinergi lintas pelaku dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan perdesaan dianggap penting dilakukan.
Share it:
Menteri Marwan Jafar saat memberikan sambutan
pada kegiatan Expose - Expo Kota Tual Tahun
Anggaran 2016 di Kementrian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Jakarta
Jakarta, Dharapos.com
Untuk mempercepat pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru di perdesaan, perlu adanya koordinasi dan sinergi lintas pelaku dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan perdesaan dianggap penting dilakukan.

Oleh karena itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyambut baik inisiatif dari Pemerintah Kota Tual untuk menyelenggarakan Expose dan Expo Pembangunan Kota Tual Tahun Anggaran 2016 di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Jakarta, Selasa (29/9).

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengapresiasi Pemkot Tual yang telah menjadikan pembangunan desa sebagai fokus utama pembangunan daerah.

Hal ini berarti memiliki visi dan program yang selaras dengan Kementerian Desa untuk membangun Indonesia dari pinggiran, dan bagian dari upaya mewujudkan Indonesia dari pinggiran, dan bagian dari upaya mewujudkan pembangunan nasional yang inklusif.

“Pembangunan inklusif harus dipahami pertama sebagai proses untuk memastikan bahwa semua kelompok yang terpinggirkan bisa terlibat dalam proses pembangunan, kedua pembangunan ekonomi yang dapat memberikan kontribusi bagi mayoritas rakyat,” ujar Menteri Marwan dalam sambutannya dalam Pembukaan Expose Pembangunan Kota Tual.

Menurutnya, pembangunan inklusif juga bisa mendorong pertumbuhan yang memiliki basis luas dan dapat mengurangi ketidaksetaraan pendapatan.

“Jadi tidak hanya menguntungkan kelompok tertentu saja. Ada tiga komponen utama dalam pembangunan yang harus dicapai oleh setiap orang dan masyarakat, yaitu; kecukupan, jati diri serta kebebasan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri juga mengungkapkan telah memperoleh informasi bahwa Pemkot Tual telah memulai pembangunan ekonomi desa dengan melatih aparatur Pemkot, aparatur Pemerintah Desa dan melatih tokoh masyarakat, pemuda dan perempuan agar dapat mempercepat pembangunan desa sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa.

“Peningkatan kapasitas SDM perdesaan merupakan motor untuk mewujudkan desa madani yang produktif dan dinamis. Pemerintah Kota Tual melalui Gerakan Ekonomi Masyarakat Maren (GEMAR) telah memadukan upaya revitalisasi pembangunan desa dengan peningkatan SDM perdesaan, menumbuhkan kewirausahaan masyarakat desa, membangun produk unggulan desa dan membangun kelembagaan ekonomi yang mengakar di masyarakat,” imbuhnya.

Penyerahan cindera mata oleh Sekda Kota Tual
kepada Menteri Marwan Jafar
Sebagai informasi, Kota Tual di masa lalu pernah menjadi bagian dan Ibu Kota dari Kabupaten Maluku Tenggara.

Berdasarkan Undang Undang RI Nomor 31 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Tual di Provinsi Maluku, kota ini pun mandiri menjadi kotamadya.

Sejak saat itu, Kota dengan 5 kecamatan, 3 kelurahan, 27 desadan 11 dusun menggeliat memacu diri untuk terus berkembang.

Kota yang disebut sebagai kota kepulauan karena wilayah daratan yang terdiri atas 66 buah pulau-pulau kecil, dengan luas daratan hanya ± 352,29 km² (1,84%), dan lautan ±18.743,55 km² (98,16%) pun menjanjikan sebuah potensi masa depan yang cerah.

Kerja sama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama dengan Pemkot Tual yang mengadakan Ekspose dan Expo Kota Tual, bertujuan untuk membedah potensi yang ada dan pembangunan yang tengah berlangsung di Kota Tual dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

(dp-30)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi