News Ticker

SMA Alhilal Langgur Dituding Jadi Basis Pelaku Tawuran

SMA Alhilal Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara kembali menjadi sorotan masyarakat pasca aksi pelemparan yang dilakukan sekelompok siswanya ke SMA Negeri 2 Kei Kecil.
Share it:
Warga sempat mendatangi lokasi SMA Alhilal
pasca aksi pelemparan SMA Negeri 2
oleh sekelompok siswanya
Langgur, Dharapos.com
SMA Alhilal Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara kembali menjadi sorotan masyarakat pasca aksi pelemparan yang dilakukan sekelompok  siswanya ke SMA Negeri 2 Kei Kecil.

Akibatnya, sekolah tersebut kini dituding jadi basis pelaku tawuran.

Tudingan tersebut disampaikan salah satu warga yang ditemui Dhara Pos, pasca aksi pelemparan yang dilakukan siswa SMA Alhilal.

“Mereka itu bukan baru kali ini saja berulah seperti itu, tapi sudah berulang kali. Kesannya sekolah ini sudah jadi basis pelaku tawuran antar sekolah,” tuding sumber yang meminta namanya tidak dimuat, yang juga sempat menyaksikan ulah sekelompok siswa SMA Alhilal pada Jumat (4/9).

Dirinya mendesak Pemerintah Daerah harus segera turun tangan mengatasi persoalan ini.

“Pemerintah daerah harus tegas sebab kalau tidak maka kejadian ini akan kembali terulang. Dan sudah tentu akan sangat mencoreng nama Pemerintah daerah sendiri,” desak sumber.

Sebelumnya, sekelompok siswa SMA Alhilal kembali berulah dengan melakukan aksi pelemparan,.
Kejadian tersebut berawal sekitar pukul 11.00 Wit, sekelompok siswa SMA Alhilal melakukan aksi pelemparan batu ke dalam areal SMA Negeri 2 Kei Kecil, Jumat (4/9).

Menurut sumber, dirinya sempat melihat sekelompok siswa SMA Alhilal melakukan aksi pelemparan tersebut.

“Waktu itu saya pas menyeberang ke arah RSUD Ohoijang, saya sempat melihat ada sekelompok siswa SMA Alhilal melakukan aksi pelemparan batu ke gedung SMAN 2,” tuturnya.

Aksi pelemparan tersebut, lanjut sumber mengakibatkan salah satu siswa SMAN 2 mengalami luka hingga bersimbah darah.

“Mungkin karena tidak terima rekannya jadi korban aksi pelemparan, sejumlah siswa SMAN 2 lainnya langsung emosi sehingga melakukan aksi balasan yang akhirnya membuat siswa dari kedua sekolah terlibat aksi baku lempar,” lanjutnya.

Pengakuan yang sama juga disampaikan salah satu guru SMAN 2 yang meminta namanya tidak dimuat saat ditemui Dhara Pos.

“Saat saya bersama rekan guru SMAN 2 dan beberapa anggota Polsek Kei Kecil hendak mendatangi SMA Alhilal, masih juga sekelompok siswa SMA Alhilal melakukan aksi pelemparan ke gedung SMAN 2,” akuinya.

Bahkan anehnya, ungkap sumber tersebut, terlihat beberapa guru SMA Alhilal tidak ada respons atau bersikap tegas malah membiarkan para siswa melakukan aksinya. Sehingga terkesan para guru juga turut mendukung aksi yang dilakukan para siswanya.

Atas peristiwa tersebut, sumber meminta pihak Kantor Kementerian Agama serta pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Malra untuk segera memanggil pimpinan SMA Alhilal guna menyelesaikan persoalan tersebut agar dikemudian hari tidak terulang lagi.

Informasi yang dihimpun media ini, sebelum terjadi aksi tawuran, pimpinan dan para guru SMAN 2 sedang mempersiapkan pelaksanaan rapat yang berhubungan dengan hari ulang tahun sekolah.

Saat itu, Kepsek dan dewan guru sementara menanti kedatangan para tamu undangan serta Kepala Dinas Pendidikan Malra untuk dapat membuka rapat tersebut.

Namun, tiba-tiba saja, Kepsek dan dewan guru dikejutkan dengan bunyi hantaman batu yang menghantam gedung sekolah dan berujung pada salah satu siswa menjadi korban luka akibat aksi tersebut.

Perlu diketahui, aksi ini bukan baru pertama kali dilakukan siswa SMA Alhilal tapi sudah berulang kali sehingga diharapkan adanya sikap tegas dari Pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan ini.

(dp-20)
Share it:

Pendidikan

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi