News Ticker

Pukul Wartawan, Bupati Biak Numfor Minta Maaf

Bupati Kabupaten Biak Numfor, Thomas Alfa Edison Ondy, SE akhirnya meminta maaf kepada seluruh insan pers, khususnya pekerja pers di tanah Papua karena telah melakukan tindakan pemukulan terhadap wartawan senior Surat Kabar Harian Cenderawasih Pos Biro Biak, Fiktor Palembangan, baru-baru ini.
Share it:
Agus Filma, S. Sos
Papua, Dharapos.com
Bupati Kabupaten Biak Numfor, Thomas Alfa Edison Ondy, SE akhirnya meminta maaf kepada seluruh insan pers, khususnya pekerja pers di tanah Papua karena telah melakukan tindakan pemukulan terhadap wartawan senior Surat Kabar Harian Cenderawasih Pos Biro Biak, Fiktor Palembangan, baru-baru ini.

Permintaan maaf dan penyesalan tersebut disampaikan Bupati melalui Kabag Humas dan Protokol Pemkab Biak Numfor, Agus Filma, S. Sos kepada manajemen Cenderawasih Pos, pimpinan organisasi pers yang ada di Papua dalam hal ini PWI, IJTI dan AJI serta seluruh insan pers yang ada di Kota Jayapura.

“Dengan kejadian ini bapak Bupati mengaku menyesal melakukan tindakan tersebut dan meminta maaf baik kepada Fiktor Palembangan dan seluruh insan pers dimana pun berada, lebih khusus yang ada di tanah Papua,” tuturnya saat menyampaikan permintaan maaf Bupati Biak kepada wartawan di pressroom kantor Gubernur Papua, Dok II Jayapura, Rabu (13/5).

Dijelaskan Agus, Bupati tidak berniat untuk memukul wartawan Cepos Biro Biak, Fiktor Palembangan. Namun, aksi itu merupakan refleks dari Bupati karena capek tidak istirahat selama 3 hari melakukan kunjungan ke lokasi kebakaran Pasar Inpres dan persiapan kunjungan Presiden RI Joko Widodo dan rombongan ke Biak Numfor.

“Kemarin saya sudah menyampaikan bahwa memang Bupati dalam kondisi kelelahan dan capek sehingga pada saat kejadian boleh saya katakan tidak tepat wartawan Cepos ini datang dari belakang dan mungkin ini yang menimbulkan efek spontanitas dari bapak Bupati. Jadi, tidak ada berpikir harus memukul dan tidak ada niat sedikit pun memukul wartawan,” jelasnya.

Juru bicara Pemkab Biak Numfor ini menegaskan, kasus pemukulan yang dilakukan Bupati ini tidak ada kaitan dengan peliputan berita yang merupakan tugas seorang jurnalis.

“Kasus pemukulan kemarin pun saya tidak bisa mengatakan itu dia menghalangi tugas pers karena terus terang sebenarnya tidak ada kaitan dengan peliputan karena saudara kita (wartawan yang di pukul, red) datang pada saat Bupati sedang melaksanakan tugas kunjungan melihat dari dekat para pengungsi pasar inpres yang ada,”bebernya.

Untuk itu, ujar Agus, Bupati ingin ke depan menjalin hubungan dengan para pekerja jurnalis dengan membangun koordinasi dan sinkroninasi terhadap semua kegiatan yang ada,  karena Bupati sangat-sangat memahami bahwa wartawan adalah mitra kerja Pemerintah.

“Jadi, sekali lagi saya sampaikan bahwa tidak ada niat sedikit pun Bapak Bupati untuk melakukan pemukulan, ini hanya refleks karena kondisi kelelahan dan capek,” ujarnya.

Disinggung wartawan terkait dengan ancaman terhadap korban, Agus mengungkapkan, pada prinsipnya Pemda Biak Numfor tetap mengamankan saudara Fiktor Palembangan dan sama sekali tidak ada unsur balas dendam atau lain sebagainya, sehingga masyarakat tidak berpikir bahwa ada ancaman dari Pemda terhadap sang wartawan.

“Jadi, ancaman-ancaman yang ada ini mungkin dari oknum karena terus terang setelah kejadian itu ada beberapa sms yang beredar yang mendiskreditkan lembaga-lembaga tertentu sehingga oknum dari lembaga ini merasa dilecehkan dan lain sebagainya sehingga mungkin ada ancaman,” ungkapnya.

Sekali lagi, ditegaskan Agus, Pemkab Biak Numfor dalam hal ini Bupati Thomas Ondi sendiri yang menjadi jaminan keamanan bagi Fiktor Palembangan dan keluarganya dalam kondisi aman dan tidak ada ancaman.

“Kami juga sudah menghubungi Kasat Pol PP untuk bagaimana kita menjamin keamanan bapak Fiktor Palembangan sehingga adapun ancaman itu merupakan tanggung jawab kami untuk bagaimana kita bisa membantu jangan sampai ada ancaman bahkan ada aktivitas yang membuat beliau terancam,”tegasnya.

Bahkan, kata Agus, pihaknya terus berupaya membangun komunikasi dengan korban Fiktor Palembangan.

“Tapi terus terang sampai hari ini, (Rabu, 13/5)  kami belum bisa membangun komunikasi Pak Fiktor karena memang nomor hpnya tidak aktif lagi, tapi kami sudah bangun dengan manajemen Cenderawasih Pos selaku media yang membawahi saudara wartawan ini,” tandasnya.
 
(Piet)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi