Acara puncak peringatan Hari Pattimura |
Pemerintah Provinsi Papua meminta kepada seluruh generasi muda Maluku yang berkarya di Tanah Papua agar terus memupuk semangat juang Kapitan Pattimura dan harus meneladani sosok Pahlawan nasional asal Maluku, Thomas Matulessy untuk membangun Papua menuju Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera.
Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, SIP, MH menegaskan, sebagai Pattimura muda yang ingin menjadi pionir mengikut teladan Kapitan Pattimura pahlawan nasional itu, maka menjadi penting bagi kita adalah meneladani sifatnya yang berani, jujur, setia dan rela berkorban bagi bangsa dan negara sehingga kita bersama-sama dapat membangun lagi Papua ini sesuai visi Gubernur dan Wagub Papua.
“Penjiwaan dan penghayatan hari Pattimura ke-198 tahun 2015 sudah menjadi sebuah perenungan bahwa masyarakat yang bersatu dan berkualitas menuju Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. Kalau generasinya memiliki etika dan moral, sehingga pendekatan kemanusiaan lebih diarahkan kepada kepentingan Bangsa dan Negara,” ungkap Gubernur yang diwakili Asisten Bidang Umum Sekda Papua Rosina Upessy, SH saat menyampaikan sambutan pada malam puncak resepsi peringatan Hari Pattimura ke-198 pada 15 Mei 2015 digelar Ikatan Keluarga Maluku (IKEMAL) Provinsi Papua di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Sabtu (16/5).
Peringatan Hari Pattimura mengusung tema “Katong Samua Basaudara” dan sub tema “Melalui Hari Pattimura ke -198 Kita Mantapkan dan Perkokoh Penjiwaan Semangat Pahlawan Pattimura dengan Meningkatkan Kualitas Etika dan Moral dalam Kebersamaan Membangun Tanah Papua”.
“Dari perjuangan Thomas Matulessy dan kawan-kawan yang telah meletakkan dasar yang kuat bagi putra-putri Maluku, Pattimura-Pattimura muda pada kesempatan ini saya berpesan kepada generasi muda Maluku untuk becermin pada sosok Pattimura dan kawan-kawan yang berani dan menentang ketidakadilan dan mengedepankan kepentingan rakyat sehingga dapat berkorban demi Tanah Air Indonesia yang kita cintai ini,”terang Gubernur.
Walikota Jayapura berduet dengan Mitha Talahatu |
“Thomas Matualessy telah membuktikan dirinya sebagai anak Maluku yang cerdas, yang memiliki sikap patriot, berani membela kepentingan rakyat Maluku dalam bingkai NKRI. Pattimura bangkit menentang agresi Belanda yang semena-mena melakukan perdagangan monopoli oleh VOC dimana semua hasil pertanian, hasil hutan, hasil laut dikuasai dan dibawa keluar Maluku menuju negara Belanda,”ungkapnya.
Maluku yang dikenal dengan Provinsi Seribu Pulau memiliki kekayaan alam yang tersohor sampai ke mancanegara atau dunia internasional seperti rempah-rempah yang berupa cengkeh, pala, lada dan hasil laut lainnya tak dapat dinikmati oleh orang Maluku sendiri.
Hal inilah yang mendorong rasa keberanian yang tumbuh disertai rasa simpati yang dalam atas terbelenggunya hak-hak rakyat di Maluku yang diambil dengan paksa dan meninggalkan rakyat Maluku dalam penderitaannya.
“Kapitan Pattimura dengan keberaniannya menggalang kekuatan rakyat bersama teman-temannya seperti Antoni Ribok, Philip Latumahina, Srikandi Martha Tiahahu dan lain-lainnya menentang penjajahan Belanda. Mereka juga mampu menggalang kekuatan dari luar seperti Raja dan Sultan dari Sulawesi, Jawa, Bali dan Tidore sehingga terjadi pertempuran darat dan laut pada tahun 1817,”kilasnya sejarah perjuangan Kapitan Pattimura.
Selanjutnya, Kapitan Pattimura menang dengan merebut Benteng Duurstede, Peperangan yang tak
seimbang karena Belanda menggunakan alat perang yang modern, namun Pattimura yang hanya menggunakan Parang Salawaku dan bambu runcing dengan tekad juang yang tulus dan semangat yang membara Pattimura sanggup memenangkan perang saat itu.
Walikota dan sejumlah pengurus IKEMAL Papua |
“Satu pesan Pattimura yang tak dapat dilupakan oleh anak cucu Maluku dan bangsa ini adalah jangan pernah menjual kehormatan diri, keluarga, suku bangsa dan negara kepada orang lain yang bukan pemiliknya,”ujarnya.
Dijelaskan Gubernur, tantangan Pemerintah dan rakyat Papua hari ini adalah berkompetisi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab dengan demikian masyarakat Indonesia memiliki kompetensi dan dapat berkompetitif dengan dunia luar, dapat mengangkat taraf hidup bangsa dan negara khususnya kita di Papua.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Keluarga Maluku (IKEMAL) di Tanah Papua Drs. Elia I. Loupatty, MM mengatakan, peringaran Hari Pattimura adalah suatu momentum strategis karena untuk pertama kali pihaknya berdiri dalam kepemimpinan sebagai Ketua Umum IKEMAL periode 2015-2019.
Karena itu, lanjut Loupatty, peringatan Hari Pattimura ke-198 saat ini kita lakukan dibawah sorotan tema Kitong Semua Basaudara. Tema ini mengandung maksud bahwa dalam tahun pertama kepemimpinan saya dan teman-teman ingin melakukan tiga langkah konsolidasi yakni konsolidasi organisasi, konsolidasi personal dan konsolidasi program untuk periode lima tahun mendatang.
“Semangat perjuangan pahlawan nasional Pattimura memberikan spirit kepada seluruh anak Maluku dimanapun berada, khususnya yang hidup dan berkarya di Tanah Papua,”kata Loupatty.
Dalam laporan Ketua Panitia hari Pattimura ke-198 di Provinsi Papua tahun 2015, Ir. John Nahumury mengatakan, pelaksanaan kegiatan Hari Pattimura ke-198 ini berdasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 087/TK/1973 Tanggal 6 November 1973 tentang penetapan Pattimura sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, AD/ART IKEMAL di Tanah Papua, Surat Keputusan BPP IKEMAL di Tanah Papua Nomor 11/PNP-III/IKEMAL/III/2015 serta Rapat Pembentukan Panitia Hari Pattimura ke-198 Tanggal 28 Maret 2015.
Ribuan warga Maluku yang hadir di GOR Cendrawasih |
“Kegiatan ini juga mendorong dan menjadikan nilai-nilai perjuangan pahlawan Pattimura menjadi inspirasi dan motivator dalam perjuangan bangsa serta memupuk persatuan dan kesatuan di internal keluarga Maluku dan antar sesama anak bangsa khususnya yang hidup di Tanah Papua,”ungkap Nahumury dalam laporan Ketua Panitianya.
Ikut hadir dalam acara ini antara lain Walikota Jayapura Drs. Benhur Tomy Mano, MM, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Tatang Sulaiman, Sekda Lany Jaya Christian Siholait, Rektor Uncen Onesimus Sahuleka serta seluruh masyarakat Maluku serta sesepu yang ada di Kota/Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Keerom.
Malam Baku Dapa Pela Gandong keluarga Maluku di tanah Papua dan resepsi puncak hari Pattimura ke-198 tahun 2015 ini hibur artis Maluku, Mitha Talahatu, Ketty Rahakbauw dan Zeth Lekatumpessy serta tarian katreji dan kaloborasi tarian adat Papua-Maluku juga dilakukan penyerahan piala dan hadiah pemenang lomba.
(dp-30/25)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar