News Ticker

Merry Costavina Yoweni Di Kukuhkan Jadi Ketum KAP Papua

Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S.IP MH melalui Sekda TEA. Hery Dosinaen, S.IP resmi melantik dan mengukuhkan Merry Costavina Yoweni sebagai Ketua Umum Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP)
Share it:

Pengukuhan Ketua KAPP Merry Yoweni oleh Sekda Papua
Papua, Dharapos.com
 Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S.IP MH melalui Sekda TEA. Hery Dosinaen, S.IP resmi melantik dan mengukuhkan Merry Costavina Yoweni sebagai Ketua Umum Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) sisa masa jabatan periode 2015-2018 yang di saksikan Ketua Dewan Adat Papua, Welem Rumaseb serta pengurus KAPP.

Pengukuhan Merry Costavina Yoweni sebagai Ketua Umum KAPP sisa masa jabatan 2015-2018 berdasarkan hasil konferensi luar biasa KAPP yang dilaksanakan pada 26-27 Maret 2015 di Kabupaten Jayawijaya, melanjutkan kepemimpinan Almarhum. Jhon Wamu Haluk yang meninggal dunia pada November 2014 lalu.

Sekda mengatakan, dengan di kukuhkan Pengurus Pusat  KAPP yang baru diharapkan mampu meningkatkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua yang mengusung kearifan lokal dan di akomodasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan.

“Ya, Kamar Adat Pengusaha Papua merupakan salah satu wadah, wahana, advokat yang berfungsi untuk memproteksi sumber-sumber ekonomi Papua berbasis kearifan lokal,” terangnya saat memberikan arahan dalam  pengukuhan Pengurus Pusat Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) periode 2015-2018 di Sasana Krida kantor Gubernur, Kamis (23/4).

Selain itu, lanjut Sekda, KAPP juga memberikan pembinaan atau pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat adat sebagai perwujudan amanat Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dan Papua Barat.

“Pemberdayaan Pemberdayaan Pengusaha Anak Asli Papua, perlu ada tiga dimensi kehidupan yaitu, ekonomi, politik dan sosial budaya,” lanjutnya.

Oleh karena itu, sambung Sekda, formula penanganan pemberdayaan ekonomi berbasis kerakyatan pada masyarakat adat Papua, seharusnya juga berbeda dengan daerah lain dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Taraf hidup masyarakat adat Papua yang masih relatif rendah saat ini, tidak terbatas hanya pada kemiskinan secara ekonomi, melainkan non ekonomi seperti terbatasnya akses terhadap pengetahuan dan keterampilan,”terangnya.

(Piet)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi