News Ticker

HUT Kartini, Sejumlah OP Di MTB Kunjungi RS & Rutan

Hari Kartini yang diperingati tanggal 21 April setiap tahunnya, diharapkan bisa menjadi titik tolak aksi nyata untuk menolak adanya aksi kekerasan dalam rumah tangga.
Share it:
Ny. Tabitha Temmar
Saumlaki, Dharapos.com
Hari Kartini yang diperingati tanggal 21 April setiap tahunnya, diharapkan bisa menjadi titik tolak aksi nyata untuk menolak adanya aksi kekerasan dalam rumah tangga.

Di kota Saumlaki dalam rangka memperingati hari emansipasi itu, sejumlah organisasi perempuan (OP) di Maluku Tenggara Barat melakukan aksi solidaritas dengan mendatangi para perempuan yang sementara dirawat di rumah sakit akibat merupakan korban KDRT ataupun mengalami sakit akibat penyakit yang di derita, maupun mendatangi Rumah Tahanan Negara Saumlaki guna melihat dan memberikan peneguhan secara langsung kepada para perempuan yang di tahan akibat terjerat dalam berbagai kasus seperti korupsi, maupun tindak kriminal lainnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten MTB, Ny. Tabitha Temmar kepada Dhara Pos saat ditemui di Rutan Saumlaki mengatakan  peringatan Hari Kartini bukan hanya simbolisasi dengan sanggul dan kebaya melainkan perlu dimaknai secara konkrit dan aplikatif untuk kemajuan bangsa saat ini.

Meskipun aksi solidaritas yang dilakukan itu tercatat baru pertama kali di lakukan di MTB pada tahun  ini namun sebelumnya setiap organisasi perempuan di MTB telah melakukan aksi nyata dalam program-program kerja organisasi seperti aksi penurunan angka kematian ibu, peningkatan gizi keluarga, pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, pengelolaan keuangan rumah tangga, pendampingan usaha kecil kaum perempuan dan lain-lain.

“Terkadang hari Kartini ini bisa saja dilupakan oleh kaum perempuan, sehingga dengan kegiatan ini turut merangsang agar adanya kepedulian terhadap saudara-saudara kita kaum perempuan yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat,” ungkapnya.

Istri Bupati MTB ini menambahkan, pemikiran dan semangat RA Kartini saat itu sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas hidup kaum perempuan, dengan demikian, penghayatan terhadap nilai-nilai emansipasi ini perlu dipahami oleh semua pihak, dan dengan demikian pada gilirannya perempuan lebih pro aktif dalam pembangunan.

“Yang saya lihat disini adalah tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga. Salah satu factor penyebabnya adalah karena rendahnya factor pendidikan kaum ibu rumah tangga sehingga dengan mudah terjadi tindak KDRT yang bukan saja dilakukan oleh suami terhadap istri tetapi ada juga istri terhadap suami,” tandasnya.

Kegiatan tersebut  diikuti oleh sejumlah organisasi perempuan seperti  TP-PKK Kabupaten MTB,  TP2A Kabupaten MTB, Wanita Katolik RI (WKRI) dan organisasi lainya.

Aksi solidaritas tersebut dibarengi dengan pemberian paket bantuan bagi para perempuan di RSUD Saumlaki dan RUTAN Saumlaki, di pasar Omelet  seperti pemberian bantuan untuk kebutuhan sehari-hari.

Sementara itu, Plh. Kepala Cabrutan (Kacabrutan) Saumlaki, Catherina V. Picauly, menyampaikan penghargaan atas kegiatan para organisasi perempuan tersebut.

Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan bentuk perhatian dan kepedulian dari para ibu terhadap sejumlah perempuan ydi Rutan Saumlaki yang saat ini berstatus tahanan.

“Saya berharap semoga tidak hanya terbatas pada momentum hari Kartini ini saja melainkan ada kepedulian terus bagi warga binaan perempuan pada kesempatan kesempatan lain,” harapnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Kantor pemberdayaan perempuan dan KB di MTB melansir data jika angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah MTB semakin menjulang tinggi.

Satu minggu misalnya, ada empat kasus yang terlaporkan ke pihak berwajib. Bukan hanya itu, kasus pedofilpun tercatat makin tinggi.

Meskipun tidak memperinci total dan pelaku serta motif yang dilakukan namun pihak kantor pemberdayaan perempuan dan KB mengaku saat ini sementara melakukan berbagai upaya melalui
Pembentukan pusat pelayanan terpadu yang merupakan gabungan dari unsur SKPD, yang secara  teknis bergerak dibidang perempuan dan anak seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, Bagian Hukum pada
Setda MTB, dan sejumlah Ormas yang bergerak dibidang Perempuan dan anak untuk melakukan berbagai terobosan dalam menekan semakin tingginya angka KDRT dan Kekerasan terhadap anak.

(mon)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi