News Ticker

Masyarakat Kecewa Dengan Pelayanan BI Papua

Guna memenuhi kebutuhan ihwal penukaran uang kecil dan uang yang sudah tidak beredar atau tidak bisa lagi di pakai, program Mobil Kas Keliling (MKK) Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua di sambut antusias oleh warga Kota Jayapura.
Share it:
Masyarakat sedang antri di loket MKK BI Papua
Jayapura, Dharapos.com
Guna memenuhi kebutuhan ihwal penukaran uang kecil dan uang yang sudah tidak beredar atau tidak bisa lagi di pakai, program Mobil Kas Keliling (MKK) Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua di sambut antusias oleh warga Kota Jayapura.

Kendati demikian, sebagian masyarakat terutama yang bermukim di wilayah Jayapura khususnya yang dekat dengan kantor BI mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan BI.

Pasalnya, sejak pukul 09.00 Wit, saat lapak MKK mulai dibuka di depan pasar swalayan Gelael Jayapura, masyarakat sudah mengekor hingga 10 meter dengan rela berpanas - panas ria mengantri di bawah teriknya sinar matahari demi mendapatkan pecahan uang kecil.

Meski tidak jauh dengan pos polisi, namun sebagian masyarakat masih mengkhawatirkan faktor keamanan.

Win misalnya, salah satu warga yang rela berpanas - panas ria demi mendapatkan pecahan uang kecil yang ia inginkan. Karyawan toko Star Mart Jayapura ini mengaku kecewa dengan pelayanan BI Papua.

Menurutnya, pelayanan di wilayah Jayapura sebaiknya langsung di kantor BI saja, agar terhindar dari cuaca panas dan hujan. Selain itu, faktor keamanannya pun lebih terjamin.

"Sebagian besar dari kami yang mengantri tidak setuju dengan pelayanan seperti ini. Fungsi BI itu apa? Apakah hanya untuk melayani pejabat bank atau pejabat pemerintahan saja. Seperti inikah pelayanan negara kepada masyarakat," kesalnya saat disambangi wartawan Dharapos.com di lokasi penukaran uang di halaman parkiran pasar swalayan Gelael Jayapura, Kota Jayapura, Rabu (25/3).

Hal senadapun dilontarkan Petrus, karyawan toko Zam -Zam yang mengaku tidak terima dengan pelayanan BI.

Diakuinya, pelayanan BI di tempat umum tidak bisa menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat yang datang menukar uang.

"Tidak nyaman kalau kami tukar begini. Ini sama saja kami disiksa, apalagi kalau kami kembali ke tempat kami masing - masing," kecamnya.

Menanggapi hal ini, Manajer Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan Bank Indonesia, Yon Widiyono berdalih bahwa layanan penukaran uang di luar kantor BI ini sengaja dilakukan guna menjangkau masyarakat yang lebih luas.

“Dengan pelayanan di luar kantor, setiap masyarakat yang lewat bisa langsung melihat,” terangnya.

Kendati demikian, guna menjawab keluhan masyarakat maka solusinya, terang Yon, dalam jangka waktu enam bulan pihaknya akan melakukan penilaian pro dan kontra dari pelayanan yang sudah diberikan agar masyarakat merasa aman dan nyaman.

"Jadi, intinya dalam waktu enam bulan itu akan kami benahi baik dari kenyamanan hingga keamanan," tutupnya.
 
(Ramah)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi