News Ticker

Kodam XVII Cendrawasih Gelar Penanaman Pohon Di Lokasi CA Cycloops

Kodam XVII Cendrawasih menggelar kegiatan penanaman anakan pohon di kawasan cagar alam pegunungan Cycloops kota Jayapura.
Share it:
Brigjen. TNI. Tatang Sulaiman
Jayapura, Dharapos.com 
Kodam XVII Cendrawasih menggelar kegiatan penanaman anakan pohon di kawasan cagar alam pegunungan Cycloops kota Jayapura.

Kegiatan tersebut melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Papua, Muspida kota Jayapura, tokoh adat, tokoh masyarakat serta para siswa SMA.

Kegiatan penanaman anakan pohon yang dilakukan tersebut adalah untuk mengembalikan keaslian pegunungan Cycloops yang dulunya dihiasi dengan pepohonan yang besar dan rimbun namun saat ini hanya terlihat gunung yang tandus.

Sehingga dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk dapat kembali melakukan penanaman anakan pohon serta melestarikan gunung tersebut. Selain itu juga, dilakukan acara bakar batu oleh masyarakat setempat.

Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan,SE  dalam amanat tertulisnya yang disampaikan Kepala Staf Kodam (Kasdam) XVII/Cenderawasih Brigjen. TNI. Tatang Sulaiman mengatakan, satu abad terakhir telah terjadi peningkatan suhu sebagai akibat dari berkurangnya hutan dan efek dari rumah kaca.

“Akibat dari pesatnya perkembangan teknologi dan industri serta energi yang berlebihan menyebabkan menipisnya lapisan atmosfier, sehingga  mengakibatkan bumi semakin panas,” ungkapnya.

Kawasan cagar alam pegunungan Cycloops kota Jayapura merupakan daerah resapan air, dan menjadi sumber air bersih bagi masyarakat kota Jayapura.

Menyikapi hal tersebut maka Kodam XVII Cendrawasih bersama Pemerintah Daerah Provinsi Papua maupun Pemerintah kota Jayapura bersama seluruh elemen masyarakat berkewajiban untuk merehabilitasi dan mendukung program yang dicanangkan pemerintah untuk mencegah terjadinya pemanasan global dengan cara menanam pohon di kawasan cagar alam tersebut.

Penanaman pohon ini akan dikakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga diharapkan dalam beberapa tahun ke depan akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan lingkungan di kota ini.

“Selama ini kita menggunakan hutan dan memanfaatkan hutan untuk kehidupan kita dan kedepan kita tidak bisa lagi bersandar dengan karunia tersebut, karena sudah banyak pembangunan yang dilakoni masyarakat dan sudah berkembang serta banyak membutuhkan kehidupan dari hutan,” jelas Pangdam.

Untuk menjaga hal itu, maka semua pihak harus berbuat seperti menanam pohon, memelihara serta melestarikan hutan tersebut demi anak cucu, namun jika hal tersebut tidak dilakukan maka tinggal menunggu bencana yang akan melanda kota ini.

Karena itu, diharapkan kepada seluruh elemen masyarakat bersatu-padu untuk menyatakan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan.

“Jangan saja menggunakan alam sebagai objek akan tetapi juga menjadikan alam sebagai subjek, yang seyogyanya diperhatikan kelestariannya guna mencegah timbulnya berbagai bencana akibat kerusakan hutan tersebut,” harapnya.

Kegiatan penghijauan dan bakar batu merupakan sarana komunikasi antara TNI dan seluruh komponen masyarakat yang ada di Papua khususnya di kota Jayapura sehingga terjalin silaturahmi demi terwujudnya kemanunggalan antara TNI bersama rakyat yang berada di sekelilingnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Suku Jayawijaya, Dion Tabuni menyampaikan ucapkan terima kasih kepada jajaran Kodam dan Walikota Jayapura yang telah memberikan perhatian penuh kepada masyarakat.

Ditegaskannya, negara-negara besar tenggelam oleh bencana longsor akibat gundulnya hutan.

Kasdam saat menanam anakan pohon
“Hal ini merupakan tatanan adat dan budaya untuk bekerja sama menjaga kelestarian hutan demi anak cucu kami,” tegasnya.

Pewaris Rasim Jepapri Ormu Jayapura wilayah Angkasapura, Krisa Sarundanya juga menambahkan wilayah yang ada ini merupakan daerah pepohonan besar yang dapat membutuhkan 3 orang untuk memeluknya namun saat ini menjadi tandus.

Kerusakan hutan tersebut juga bukan di atas kawasan Angkasa saja namun meluas hingga Dok VIII Atas. Karena kenyataannya, saat ini tidak ada lagi hutan.

Selaku tokoh adat, dirinya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pangdam dan jajaranya yang telah mengambil langkah penting guna mengembalikan keaslian pegunungan Cycloops.

Usai melakukan penanaman pohon, Kasdam juga menyerahkan 500 kg beras, Alkitab kepada masyarakat yang berada di sekitar pegunungan Cycloops.     

(Harlet)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi