News Ticker

Walikota Tak Gentar Terkait Pemalangan Puskesmas Abe

Walikota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM, menegaskan dirinya tidak akan gentar dan mundur satu langkah pun atas pemalangan Puskesmas Abe Distrik Hedam.
Share it:
Jayapura, Dharapos.com
Walikota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM, menegaskan dirinya tidak akan gentar dan mundur satu langkah pun atas pemalangan Puskesmas Abe Distrik Hedam.

Dr. Benhur Tommi Mano, MM
“Proses tersebut sudah ada di pengadilan dan kita ikuti terus proses di pengadilan. Kalaupun Pemerintah kota dalam pengadilan nanti kalah maka pihaknya siap membayar berapa milyarpun,” tegasnya kepada wartawan usai meresmikan Pustu Enggros, Rabu (14/1).

Dikatakan Walikota, pemicu terjadinya pemalangan tersebut karena berawal dari masalah hak ulayat tanah. Dan, dalam hal tersebut, pihak Pemkot sudah menyelesaikan hal itu dan semua bukti ada pada mereka sehingga kita menunggu proses tersebut ada di pengadilan.

”Kami tidak bisa membayara hak ulayat yang sama karena akan disoroti KPK, sehingga Pemerintah kota bertekad tidak akan membayar tanah tersebut,” tegasnya kembali.

Pemkot, lanjut Walikota, bahwa tanah tersebut telah dibayar dan sertifikat telah dimiliki Pemkot. Dan, kalau ada pihak yang melawan maka akan diserahkan kepada petugas karena di situ adalah tempat fasilitas umum.

“Kami akan laporkan kepada pihak Polres untuk melakukan proses hukum bagi mereka yang sengaja  mempermainkan aset pemerintah,”  ancamnya.

Walikota tidak mau di kota Jayapura terjadi palang-memalang karena bila mau dihitung saat sakit, Natal dan kalau dijumlahkan maka anggaran telah diberikan tersebut sudah melebihi harga tanah hak ulayat.

“Saya sangat malu karena lokasi pemalangan berada di jalan poros utama, makanya kami tidak mau di Port Numbay ada gerakan pemalangan karena warga Port Numbay sangat menghargai pemerintah,” harapnya.

Karena itu,  Walikota mengajak para pemilik hak ulayat dan Pemkot harus duduk bersama untuk membicarakan hal tersebut, tidak asal main palang karena itu bukan ciri khas masyarakat Port Numbay karena adanya tatanan Ondoafi.

(Harlet)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi