News Ticker

Terkait Alat Kelengkapan Dewan, Hanura Tak mau Berpolemik

Ketua Fraksi Hati Nurani Rakyat (Hanura) Yan Mandenas, menegaskan dari awal Hanura memberikan ide dan konsep untuk bagaimana membangun kebersamaan di DPRP dalam lima tahun ke depan. Dalam hal ini, kerja sama dalam rangka mengawal kebijakan Pemerintah untuk kepentingan masyarakat Papua.
Share it:
Papua, Dharapos.com 
Ketua Fraksi Hati Nurani Rakyat (Hanura) Yan Mandenas, menegaskan dari awal Hanura memberikan ide dan konsep untuk bagaimana membangun kebersamaan di DPRP dalam lima tahun ke depan. Dalam hal ini, kerja sama dalam rangka mengawal kebijakan Pemerintah untuk kepentingan masyarakat Papua.

Yan Mandenas
Terkait dengan hal tersebut, maka Fraksi Hanura meminta agar pendistribusian pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di atur secara musyawarah mufakat.

“Kami melihat bahwa komposisi yang di bagi tidak profesional dan adil dalam pengertian Hanura hanya diberikan Sekretaris di Komisi A, Wakil ketua di komisi B dan Ketua di Badan Kehormatan Dewan,” ungkap Mandenas kepada wartawan di DPR Papua, Jumat (19/12).

Padahal, lanjut dia, Hanura memiliki 10 kursi, setelah Demokrat 16 kursi, dan dikuti partai Nasdem dan PKP.

“Fraksi Hanura juga merasa kalau posisi tersebut diterima, berarti kita terima porsi yang tidak adil. Akan tetapi selaku pimpinan Fraksi, saya katakan kepada anggota Hanura, bahwa saya akan tetap fokus di Fraksi karena sudah dua tahun setengah saya memimpin Komisi,” lanjutnya

Karena itu, Mandenas memberikan pilihan kepada anggota lain dan mempersilakan kalau mau menerima tawaran dari Demokrat maka dirinya akan mengutus kadernya untuk mengisi posisi-posisi itu.

“Namun setelah dilakukan rapat untuk membahas hal tersebut ternyata hampir 10 anggota Fraksi tidak menyetujui untuk mengambil tawaran apapun karena diberikan tidak adil dan tidak profesional,” cetusnya.

Ditambahkan, apabila Hanura menerima juga menerima dengan setengah hati dan yang memberikan juga memberikan dengan setengah hati sehingga partai ini mengambil keputusan akhir untuk menjadi anggota biasa karena akan lebih leluasa dan lebih lega untuk bekerja.

Ketika disinggung kenapa tidak digunakan mekanisme lain atau didorong untuk lakukan voting, Mandenas tegaskan bahwa dirinya tidak akan mau berpolemik lagi karena dari awal Hanura sudah mengetahui bahwa kondisi ini sudah diskenariokan oleh Demokrat.

Komposisi ini, kata dia, telah diatur sedemikian rupa dengan kepentingan-kepentingan yang sudah di tentukan oleh partai berlambang Mercy tersebut.

“Hanura dalam hal ini telah mengerti skenario itu, sehingga fraksi ini mengambil sikap untuk tidak mau berpolemik lagi, dan akan mendukung keputusan teman-teman Demokrat dengan koalisi yang dibangun untuk merebut posisi pimpinan AKD dengan catatan Fraksi Hanura akan menjadi fraksi penyeimbang di DPR,” tegas Mandenas.

Hal ini dilakukan untuk memberikan proteksi-proteksi yang baik terhadap kebijakan-kebijakan yang pro rakyat, serta mengawal keputusan Dewan agar berjalan sesuai dengan mekanisme dan tata tertib yang sudah ditetapkan oleh Dewan sendiri,

“Kita terpanggil di rumah rakyat adalah untuk mengabdikan diri kepada rakyat yang telah memilih kita,” tutupnya.

(Harley)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi