News Ticker

LAMI Maluku: “Persoalan Pribadi, Jangan Korbankan Mahasiswa”

Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Wilayah Maluku merasa sangat prihatin terhadap permasalahan yang terjadi pada mahasiswa Angkatan I Tahun Ajaran 2010/2011 pada Fakultas Kesehatan UKIM Ambon.
Share it:
Jalil Rumfot
Ambon,
Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Wilayah Maluku merasa sangat prihatin terhadap permasalahan yang terjadi pada mahasiswa Angkatan I Tahun Ajaran 2010/2011 pada Fakultas Kesehatan UKIM Ambon.

Ketua LAMI Maluku, Jalil Rumfot, kepada Dharapos.com, Jumat (8/8) di kantor Gubernur Maluku mengatakan persoalan pribadi antara satu dosen dengan mahasiswa atau dosen lain maupun pejabat pada Fakultas Kesehatan UKIM jangan sampai mengorbankan mahasiswa.

“Kita sesalkan perlakuan atau tindakan yang kurang bijak dari dosen saat memberikan perkuliahan bahkan sampai mengeluarkan kata – kata yang tidak pantas kepada mahasiswa,” sesalnya.

Apalagi, lanjut dia, para mahasiswa tersebut hampir 40 persen adalah orang yang sudah berumah tangga dan juga pegawai kesehatan yang hanya mendapat izin belajar dari instansi dan Pemda.

Rumfot juga menambahkan, seharusnya dosen atau tenaga pendidik bisa membimbing dan memberikan proses pembelajaran yang baik kepada mahasiswa bukannya mementingkan kepentingan pribadi di atas kepetingan tugas dan tanggung jawab.

Untuk diketahui, terjadinya rangkaian masalah tersebut setelah mahasiswa memberanikan diri untuk melaporkan salah satu dosen UKIM, Ivi Viola Lawalatta kepada Yayasan Yaperti atas kata-kata kotor yang dilontarkan kepada mahasiswa sehingga membuat partnernya yang juga Sekretaris Prodi Kesehatan, Bellytra Talarima, SKM, M.Kes, merasa dendam.

Akibatnya, setiap mahasiswa Angkatan I Tahun Ajaran 2010/2011 yang hendak konsultasi judul proposal, Talarima tidak bersedia melayani bahkan mempersulit.

LAMI meminta kepada pihak UKIM dalam hal ini Fakultas Kesehatan untuk secepatnya menyelesaikan masalah tersebut dengan bijaksana.

“Karena kalau tidak, maka akan menjadi bumerang bagi mahasiswa lain dan niat masyarakat untuk mendaftar di fakultas kesehatan menjadi surut,” desak Rumfot. (dp-25)
Share it:

Pendidikan

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi