Untuk melayani kebutuhan perbankan masyarakat Indonesia di pulau pulau terpencil, Bank Rakyat Indonesia (BRI) melengkapi dirinya dengan membeli satelit dan mengoperasikannya demi optimalisasi pelayanan perbankan berbasis jaringan telekomunikasi digital. BRI menjadi bank pertama di dunia yang memiliki satelit sendiri. Pengoperasian Satelit dan jaringan komunikasi ini akan ditangani oleh dua perusahaan yaitu Space Systems Loral (SSL) Amerika dan Arianespace dari Perancis.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan ibu Negara Ani Yudhoyono turut hadir menyaksikan penandatanganan kontrak kerjasama antara BRI (Persero) dengan Space Systems Loral, dan Arianespace, di Lantai 21 Gedung BRI, Jakarta, Senin (28/4). Penandatangan kerjasama ini juga dihadiri oleh Menkominfo Tifatul Sembiring, duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O’Blake dan duta besar Perancis untuk Indonesia, Corinne Breuze.
Satelit milik BRI ini akan mengorbit perempat kedua tahun 2016 mendatang, menempati slot orbit di 150,5 Bujur timur. Semula slot orbit ini ditempati oleh satelit palapa C2 milik Indosat, yang kemudian digantikan oleh satelit Palapa E setelah masa Palapa C2 habis. Ijin dari Kementrian Kominfo didapat oleh BRI berupa ijin penyelenggaraan telekomunikasi khusus. Satelit seberat 3500 Kg ini memiliki 45 transponder. Satelit yang dibeli seharga 250 juta dollar Amerika ini nantinya akan mendukung kemampuan BRI dalam memberikan pelayanan perbankan di seluruh Indonesia. BRI Memutuskan membeli satelit, setelah sering muncul kendala di 22000 ATM BRI di seluruh indonesia. Coverage satelit BRI ini mencapai keseluruhan wilayah Indonesia, ASEAN, Asia Timur Laut, sebagian wilayah Pasifik dan Australia Barat. Pemerintah juga dapat menggunakan satelit ini untuk menjalankan fungsi yang lain seperti membantu jaringan Pengelolaan data kependudukan, kepentingan pertahanan, serta pendidikan.
Sesuai arahan Presiden SBY agar BRI mempersiapkan diri untuk menyambut masyarakat Ekonomi ASEAN, BRI terus memperluas jaringan mobile untuk kepentingan financial inclusion. Dirut BRI Sofyan Basir mengatakan, dalam satu dasawarsa BRI telah membukukan pertumbuhan aset yang signifikan yaitu naik enam kali lipat menjadi 606 Triliun Rupiah. Kredit yang diberikan BRI tumbuh menjadi 431 Triliun di tahun 2013. Sementara Laba bersihnya meningkat dari 2,58 Trilyun di tahun 2003 menjadi 21,16 Trilyun di tahun 2013 atau naik delapan kali lipat. Sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar, BRI telah menyalurkan 87 Trilyun kepada 9,3 juta konsumen.
Satelit baru BRI ini nantinya akan memperkuat sekitar 1800 jaringan kerja BRI dilengkapi dengan 23 transponder yang dipenuhi oleh 9 provider. Selain membuka kantor cabang di wilayah terpencil, BRI juga akan membangun teras BRI Kapal khusus pulau terpencil di pedalaman Papua. Senior vice president SSL, David Bernstein menyampaikan kegembiraannya dapat turut serta berkiprah melayani kebutuhan jaringan telekomunikasi Indonesia. “ The BRI satelite uses our 1300 platform with proven design for high reliability and vulnerability. The satellite is design to Optimally sea bane, and ku band spectrum while providing required coverage of power” ucapnya.
Untuk mengoperasikan satelit ini telah dikirim beberapa insinyur muda warga negara Indonesia yang saat ini menjalani pelatihan magang di unit kerja SSL di Amerika Serikat. Pada saat satelit diluncurkan tahun 2016 nanti, para insinyur ini akan kembali ke Indonesia dan siap mengoperasikannya.
Sementara itu, Senior vice president Arianespace, Jacque Breton menyatakan bahwa pihaknya telah lama dipercaya turut berkontribusi dalam peluncuran satelit Palapa II, Telkom I dan Telkom II, serta seluruh satelit milik Indosat untuk Indovision.”Indonesia is clearly eager in this area, launching successfully of many satellites. All of these satelites has been launched successfully by Arianespace, so it's clear that the choice made by BRI is good” Ucapnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan ibu Negara Ani Yudhoyono turut hadir menyaksikan penandatanganan kontrak kerjasama antara BRI (Persero) dengan Space Systems Loral, dan Arianespace, di Lantai 21 Gedung BRI, Jakarta, Senin (28/4). Penandatangan kerjasama ini juga dihadiri oleh Menkominfo Tifatul Sembiring, duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O’Blake dan duta besar Perancis untuk Indonesia, Corinne Breuze.
Satelit milik BRI ini akan mengorbit perempat kedua tahun 2016 mendatang, menempati slot orbit di 150,5 Bujur timur. Semula slot orbit ini ditempati oleh satelit palapa C2 milik Indosat, yang kemudian digantikan oleh satelit Palapa E setelah masa Palapa C2 habis. Ijin dari Kementrian Kominfo didapat oleh BRI berupa ijin penyelenggaraan telekomunikasi khusus. Satelit seberat 3500 Kg ini memiliki 45 transponder. Satelit yang dibeli seharga 250 juta dollar Amerika ini nantinya akan mendukung kemampuan BRI dalam memberikan pelayanan perbankan di seluruh Indonesia. BRI Memutuskan membeli satelit, setelah sering muncul kendala di 22000 ATM BRI di seluruh indonesia. Coverage satelit BRI ini mencapai keseluruhan wilayah Indonesia, ASEAN, Asia Timur Laut, sebagian wilayah Pasifik dan Australia Barat. Pemerintah juga dapat menggunakan satelit ini untuk menjalankan fungsi yang lain seperti membantu jaringan Pengelolaan data kependudukan, kepentingan pertahanan, serta pendidikan.
Sesuai arahan Presiden SBY agar BRI mempersiapkan diri untuk menyambut masyarakat Ekonomi ASEAN, BRI terus memperluas jaringan mobile untuk kepentingan financial inclusion. Dirut BRI Sofyan Basir mengatakan, dalam satu dasawarsa BRI telah membukukan pertumbuhan aset yang signifikan yaitu naik enam kali lipat menjadi 606 Triliun Rupiah. Kredit yang diberikan BRI tumbuh menjadi 431 Triliun di tahun 2013. Sementara Laba bersihnya meningkat dari 2,58 Trilyun di tahun 2003 menjadi 21,16 Trilyun di tahun 2013 atau naik delapan kali lipat. Sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar, BRI telah menyalurkan 87 Trilyun kepada 9,3 juta konsumen.
Satelit baru BRI ini nantinya akan memperkuat sekitar 1800 jaringan kerja BRI dilengkapi dengan 23 transponder yang dipenuhi oleh 9 provider. Selain membuka kantor cabang di wilayah terpencil, BRI juga akan membangun teras BRI Kapal khusus pulau terpencil di pedalaman Papua. Senior vice president SSL, David Bernstein menyampaikan kegembiraannya dapat turut serta berkiprah melayani kebutuhan jaringan telekomunikasi Indonesia. “ The BRI satelite uses our 1300 platform with proven design for high reliability and vulnerability. The satellite is design to Optimally sea bane, and ku band spectrum while providing required coverage of power” ucapnya.
Untuk mengoperasikan satelit ini telah dikirim beberapa insinyur muda warga negara Indonesia yang saat ini menjalani pelatihan magang di unit kerja SSL di Amerika Serikat. Pada saat satelit diluncurkan tahun 2016 nanti, para insinyur ini akan kembali ke Indonesia dan siap mengoperasikannya.
Sementara itu, Senior vice president Arianespace, Jacque Breton menyatakan bahwa pihaknya telah lama dipercaya turut berkontribusi dalam peluncuran satelit Palapa II, Telkom I dan Telkom II, serta seluruh satelit milik Indosat untuk Indovision.”Indonesia is clearly eager in this area, launching successfully of many satellites. All of these satelites has been launched successfully by Arianespace, so it's clear that the choice made by BRI is good” Ucapnya.
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar