Tiakur,
Warga desa Pulau Romang Jerusu, Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) meminta Bupati MBD, Drs Barnabas Orno segera mencopot Simon Talupun dari jabatannya sebagai Kepala Desa Jerusu.
Pasalnya, karena sudah hampir dua tahun ini oknum kades tersebut tidak pernah menjalankan tugasnya sebagai pimpinan di desa itu.
Akibatnya, kepengurusan administrasi desa Jerusu tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Hal ini diungkapkan salah satu tokoh masyarakat Pulau Romang yang berinisial JP, kepada Dhara Pos, di Tiakur, Selasa (17/9).
“Tidak hanya itu saja, sang kades juga banyak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan telah mengantongi keuangan desa selama dua periode,” ungkapnya.
Diantaranya, sang kades yang berperilaku bak seorang preman sering melakukan tindakan penganiayaan terhadap warga desa hingga berlumuran darah bahkan ada yang sempat pingsan.
“Kades juga sering mabuk dan berteriak-teriak serta meminta warga untuk meladeni dirinya berkelahi,” bebernya.
Belum lagi, tambah JP, bersama para stafnya sang kades melakukan aksi perjudian di emper-emper pertokoan maupun disamping kantor desa.
Diakuinya, akibat sikap dan perilaku sang kades tersebut menyebabkan warga masyarakat desa Jerusu menolak kepemimpinan Simon Talupun.
“Kami warga Jerusu menginginkan pemimpin yang mengerti dan tanggap terhadap kondisi kehidupan kami sebagai warga desa dan bukan pemimpin yang berperilaku seperti seorang premanisme atau bodyguard seperti saudara Simon Talupun,” kecamnya.
Olehnya itu, dirinya mendesak Pemda MBD agar segera mendatangkan pejabat kades yang baru ke Jerusu untuk menggantikan Simon Talupun guna melayani warga desa dalam kepengurusan administrasi kependudukan.
“Juga untuk mempersiapkan warga desa Jerusu guna menyambut pengresmian kecamatan Romang yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini,” desaknya.(yan/ds)
 |
| Ilustrasi Pemukulan |
Warga desa Pulau Romang Jerusu, Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) meminta Bupati MBD, Drs Barnabas Orno segera mencopot Simon Talupun dari jabatannya sebagai Kepala Desa Jerusu.
Pasalnya, karena sudah hampir dua tahun ini oknum kades tersebut tidak pernah menjalankan tugasnya sebagai pimpinan di desa itu.
Akibatnya, kepengurusan administrasi desa Jerusu tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Hal ini diungkapkan salah satu tokoh masyarakat Pulau Romang yang berinisial JP, kepada Dhara Pos, di Tiakur, Selasa (17/9).
“Tidak hanya itu saja, sang kades juga banyak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan telah mengantongi keuangan desa selama dua periode,” ungkapnya.
Diantaranya, sang kades yang berperilaku bak seorang preman sering melakukan tindakan penganiayaan terhadap warga desa hingga berlumuran darah bahkan ada yang sempat pingsan.
“Kades juga sering mabuk dan berteriak-teriak serta meminta warga untuk meladeni dirinya berkelahi,” bebernya.
Belum lagi, tambah JP, bersama para stafnya sang kades melakukan aksi perjudian di emper-emper pertokoan maupun disamping kantor desa.
Diakuinya, akibat sikap dan perilaku sang kades tersebut menyebabkan warga masyarakat desa Jerusu menolak kepemimpinan Simon Talupun.
“Kami warga Jerusu menginginkan pemimpin yang mengerti dan tanggap terhadap kondisi kehidupan kami sebagai warga desa dan bukan pemimpin yang berperilaku seperti seorang premanisme atau bodyguard seperti saudara Simon Talupun,” kecamnya.
Olehnya itu, dirinya mendesak Pemda MBD agar segera mendatangkan pejabat kades yang baru ke Jerusu untuk menggantikan Simon Talupun guna melayani warga desa dalam kepengurusan administrasi kependudukan.
“Juga untuk mempersiapkan warga desa Jerusu guna menyambut pengresmian kecamatan Romang yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini,” desaknya.(yan/ds)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar