Momen giat High Level Meeting TPID Kabupaten Maluku Tenggara Semester I Tahun 2022 bertempat di pantai Pasir Panjang Cafe dan Resto Viera Ohoi Ngilngof, Kamis (4/8/2022)
Langgur, Dharapos.com - Bertempat di pantai Pasir Panjang
Cafe dan Resto Viera Ohoi Ngilngof, Kamis (4/8/2022), dilaksanakan High Level
Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Rapat Pleno sekaligus
Evaluasi Program Kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten
Maluku Tenggara Semester I Tahun 2022.
Giat dibuka Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Afan
B. Ifat, S.STP, M.Si mewakili Bupati M. Thaher Hanubun.
Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber yakni dari
Otoritas Keuangan Provinsi Maluku Stela Matitaputi dan yang mewakili Deputi Bank Maluku Mohamad Lukman Hakim.
Pada kesempatan yang sama Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku
Tenggara memberikan cinderamata kepada pihak Deputi Bank Maluku dan OJK.
Bupati dalam arahannya yang dibacakan Staf Ahli Afan menyampaikan
bahwa pengendalian inflasi di daerah adalah suatu bagian dari upaya bersama untuk
menggerakkan perekonomian, serta menjaga daya beli masyarakat.
“Selain itu, di masa sekarang ini, pengendalian inflasi adalah bagian
penting dari kebijakan pemulihan ekonomi, sebagai salah satu fokus pembangunan nasional,”
urainya.
Lanjut Bupati, sesuai rilis BPS dimana inflasi nasional pada
bulan Juli 2022, hampir mencapai 5 Persen dan menjadi yang tertinggi sejak 2015.
Dorongan terhadap inflasi di bulan juli lebih disebabkan karena
pasokan yang terhambat. Dimana Komponen yang sangat berpengaruh adalah bahan
pangan dan transportasi.
“Karena secara riil dapat kita rasakan bahwa dalam periode Juni
sampai Juli 2022 ini, komoditi cabai dan beberapa bahan pangan lainnya
mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Intenitas hujan yang tinggi menjadi
penyebab pasokan berkurang, sehingga harga bahan pangan menjadi naik,” akuinya.
Di samping itu, akibat cuaca buruk dalam beberapa bulan terakhir
juga memicu harga ikan mengalami
kenaikan yang cukup signifikan.
Kenaikan harga ikan di dalam komponen bahan pangan perlu
untuk diantisipasi, karena faktor cuaca buruk masih berpotensi terjadi sampai
bulan-bulan ke depan.
Menurut rilis BPS, biaya transportasi juga mengalami kenaikan
dimana harga tiket pesawat naik seiring dengan naiknya harga avtur dunia.
Ancaman terhadap pasokan avtur yang terganggu dengan adanya
konflik Rusia - Ukraina, masih sangat berisiko terjadi dalam bulan-bulan ke
depan.
“Hal-hal yang diuraikan tadi, menunjukkan kepada kita sekalian
bahwa mekanisme suplay and demand, terhadap barang dan jasa di 2022 sudah mulai
memasuki kondisi yang relatif normal. Dampak Variabel Covid-19 yang sangat
mengganggu, perlahan mulai berkurang bagi perekonomian,” bebernya.
Namun di sisi lain, ancaman terhadap perekonomian justru
berasal dari pasokan yang kadang terganggu, baik akibat cuaca buruk, maupun
dampak perang, dan pembatasan.
“Gangguan terhadap pasokan secara langsung itu sangat mempengaruhi
harga,” sambungnya.
Karena dalam tahun 2022, dari sisi permintaan cenderung
semakin meningkat seiring membaiknya perekonomian dunia.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, maka dalam
lingkup perekonomian daerah, khususnya dalam upaya pengendalian inflasi di
Kabupaten Maluku Tenggara, ada beberapa hal yang perlu disampaikan yaitu,
Pertama, permintaan terhadap pelayanan barang dan jasa
sektor tersier, seperti pariwisata semakin meningkat di tahun 2022 ini.
“Untuk menghindari naiknya harga komponen-komponen belanja
dalam sektor ini, diperlukan dukungan dari kita semua,” rincinya.
Kemudian, Bupati Hanubun juga secara khusus meminta pihak
Bank Indonesia yang setiap tahunnya merealisasikan program-program keuangan di
daerah.
“Saya harapkan dapat menyasar sektor pariwisata. Memberikan
penguatan dan dorongan kepada para pelaku dan penyedia jasa pariwisata di
Maluku Tenggara,” harapnya
Sejalan dengan upaya pengembangan pariwisata, maka keberadaan
UMKM menjadi sektor yang perlu didorong bersama-sama. Keterbatasan UMKM
mengakses sumber-sumber pemodalan harus dapat dicarikan solusi konkret.
“Sektor perbankan dapat memberikan kemudahan bagi akses
modal dan akses keuangan UMKM,” tandasnya.
Dari sisi Pemerintah daerah, harus mampu memberikan pendampingan
dan penguatan aspek manajemen usaha, sehingga para pelaku UMKM dapat selalu mengembangkan
diri, mengelola modal yang diperoleh secara efektif dan efisien guna
mengembangkan usahanya.
Diakui Bupati, salah satu faktor yang selama ini dirasa
masih kurang dalam hal pengelolaan pariwisata di Kabupaten Maluku Tenggara
adalah yang berkaitan dengan atraksi.
Pasalnya, atraksi merupakan salah satu komponen penting pengelolaan
pariwisata harus dapat didorong.
Selain fungsinya yang dapat mendorong kenaikan citra dan
daya tarik pariwista, atraksi wisata juga sangat efektif menjadi sumber
pendapatan bagi pelaku usaha.
“Atraksi pariwisata yang perlu mendapatkan perhatian yaitu
berkaitan dengan penyediaan cenderamata atau souvenir. Jadi, mohon dukungan dan
kerjasama kita semua, karena ada begitu banyak bahan alam yang dapat dikelola
menjadi souvenir,” kata dia.
Bupati menambahkan, keterampilan seperti ini tentu dapat
ditransfer kepada masyarakat, sehingga ke depan meraka mampu berproduksi sendiri.
“Dan pada gilirannya akan memberikan dampak ekonomi bagi
masyarakat,” pungkasnya.
(dp-52)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar