News Ticker

Hijaukan Pesisir Pantai, Gubernur Murad Pimpin Aksi Tanam 3.000 Anakan Mangrove

Gubernur Maluku Murad Ismail bersama sejumlah pimpinan OPD menghijaukan kawasan pesisir pantai melalui penanaman 3.000 anakan Mangrove di pantai Teluk
Share it:

Gubernur Maluku Murad Ismail saat melakukan penanaman anakan Mangrove di pantai Teluk Indah Desa Poka, Sabtu (18/12/2021)

Ambon, Dharapos.com
- Gubernur Maluku Murad Ismail bersama sejumlah pimpinan OPD menghijaukan kawasan pesisir pantai melalui penanaman 3.000 anakan Mangrove di pantai Teluk Indah Desa Poka, Sabtu (18/12/2021).

Aksi tanam anakan Mangrove tersebut, tak hanya dilakukan oleh kepala daerah di Ambon saja, melainkan juga dilaksanakan secara serentak di 11 kabupaten/kota se-Maluku sebanyak 7.716 di hari yang sama.

Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kehutanan Provinsi Maluku tersebut, merupakan bagian atas di launchingnya gerakan Mangrove Untuk Masyarakat Desa (MURAD) Tahun 2021 oleh Murad sendiri melalui penekanan tombol, didampingi Kadis Kehutanan Sadli Ie selaku Plh. Sekda dan sejumlah pejabat tinggi daerah lainnya.

Gubernur pun memberikan apresiasi terhadap aksi pemulihan lingkungan dan ekonomi masyarakat desa melalui gerakan MURAD tersebut.

Pemberian apresiasi ini dikarenakan, Maluku merupakan wilayah kepulauan dengan panjang garis pantai 10.662 km, yang merupakan habitat tempat tumbuh vegetasi hutan mangrove.

"Sehubungan dengan kegiatan pada hari ini, ada beberapa hal yang dapat saya sampaikan," tegas Gubernur.

Pertama, lanjut Murad, mangrove merupakan ekosistem yang sangat dipengaruhi keberadaan pasang surut air laut, sebagai kumpulan vegetasi endemik yang hidup diantara transisi daerah laut dan daratan di kawasan pesisir.

"Keberadaan ekosistem atau hutan mangrove menjadi penting sebagai sabuk hijau bagi daerah sekitarnya, sekaligus memberikan multifungsi baik secara ekologi, ekonomi dan sosial budaya, kesehatan dan kesehatan perkembangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat," lanjutnya.

Kedua, mangrove menjadi salah satu sumber kehidupan, penghidupan bagi masyarakat pesisir yang dalam masa pemdemik ini merasakan dampak penurunan ekonomi.

Atas dasar itu, penanaman anakan bakau ini diharapkan menjadi stimulus perekonomian bagi masyarakat pesisir di sekitar ekosistem mangrove.

"Dan yang ketiga, gerakan MURAD ini selain sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi juga pengendalian perlindungan dampak perubahan iklim secara fisik dan pengamanan ekosistem melalui rehabilitasi atau penanaman," pungkas Gubernur.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Sadli Ie menerangkan, bila luas sebaran hutan mangrove di Provinsi Maluku kurang lebih 176.592,7 hektar dengan kondisi kritis kurang lebih 8.481,72 hektar.

"Maka maksud dilaksanakan launching gerakan MURAD adalah, sebagai upaya dalam menjaga ekosistem Mangrove dengan menggerakan potensi masyarakat yang bermukim di daerah pesisir," terangnya.

Tujuannya, jelas Sadli, adalah mendorong percepatan pemulihan fungsi ekosistim Mangrove guna meningkatkan daya dukung produktivitas dan peranannya sebagai sistem penyangga kehidupan.

"Launching gerakan MURAD pada hari ini, kita menanam anakan Mangrove sebanyak 123,984 anakan, terdiri dari jenis Risupora sebanyak 116,268 anakan dan jenis Burgaria sebanyak 7.716 anakan yang ditanam di 11 kabupaten/kota," tutup Kadis.

Kegiatan ini dihadiri, Wakil Gubernur Barnabas Nathaniel Orno, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Rektor Unpatti Ambon M.J. Saptenno, sejumlah pimpinan OPD Lingkup Pemprov, jajaran pegawai Dishut Maluku dan undangan lainnya.

(dp-19)

Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi