News Ticker

Tak Terima, Keluarga Pasien Covid-19 di Dok Lorong 07 Bereaksi

Keluarga pasien Covid-19 yang bemukim Kompleks Dok Lorong 07, Kelurahan Galay Dubu, Kecamatan Pulau-pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru bereaksi.
Share it:

Foto llustrasi
Dobo, Dharapos.com – Keluarga pasien Covid-19 yang bemukim Kompleks Dok Lorong 07, Kelurahan Galay Dubu, Kecamatan Pulau-pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru bereaksi.

Mereka tak terima salah satu keluarganya yang juga pejabat lingkup Pemda Aru berinisial KK dikeluhkan warga hingga diberitakan media akibat menjalani karantina mandiri Covid-19 di kediamannya pada kawasan itu pasca terkonfirmasi positif.

Keluarga pasien Covid-19 bahkan langsung mengacam beberapa warga setempat seperti yang terpantau Jumat (1/1/2021).

Tiga orang dari keluarga pasien Covid-19, terdiri dari satu laki-laki dan dua perempuan berinisial MK, RK dan OK, mendatangi rumah salah satu warga setempat inisial AK yang tinggal berdekatan dengan kediaman mereka.

Ketiganya mengeluarkan kata-kata ancaman kepada AK dan salah satu temannya berinisial DM.

"Ko (kamu) dengan Dani itu sama saja, katong (kita) ini keluarga besar kesehatan jadi katong tahu. Ko punya jago mo sampe berapa? Katong ini otak tarbai lai Iron," ancam RK, adik perempuan oknum pasien Covid-19 itu seperti terdengar dalam rekaman audio yang sempat direkam warga.

Dalam rekaman audio berdurasi 2 menit 22 detik tersebut, juga terdengar RK yang juga ASN pada Dinas Pendidikan Kepulauan Aru, mengancam akan mencari wartawan yang menulis berita tentang kakaknya yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Dan ko bilang J** lai (oknum wartawan) abis ini beta akan cari dia," ancam RK dihadapan warga.

"Katong baku chat, baku chat, nah dengar J***M** (Oknum Wartawa) yang tulis, sebenarnya wartawan lain yang kasi keluar la kamong ini yang tantang," tambah Istri pasien.

RK bahkan meminta untuk oknum wartawan bertemu dengan keluarga mereka di Komplkes Dok dan mengklarifikasi berita tersebut.

"Ko bilang J** itu ee (oknum wartawan) dia harus datang di sini la dia klarifikasi barang itu, dia mau bikin warga sapa panik," ancamnya lagi kepada oknum wartawan dimaksud.

Lantas apa yang harus diklarifikasi, sementara KK (pasien Covid-19) sebagaimana pernyataan Sekretaris Dinas Kesehatan Kepulauan Aru dr. Hendrik Darakay kepada awak media ini melalui telepon selulernya, Rabu (30/12/2020) membenarkan hal tersebut.

“Memang yang bersangkutan (KK, red) terkonfirmasi positif Covid-19 dan saat ini menjalani Isolasi mandiri di rumah karena pertimbangan sebagian besar keluarganya adalah dokter dan tenaga Medis,” akuinya membenarkan itu.

Kejadian ancaman ini bermula saat warga di kawasan Dok Lorong 07 tidak terima ada pasien Covid-19 menjalani Isolasi mandiri di rumah saja.

Bahkan kabarnya, warga berencana akan membuat semacam aksi penolakan terhadap yang bersangkutan untuk segera menjalani isolasi di ruang karantina khusus yang telah disediakan Gugus Tugas Covid-19 Kepulauan Aru.

Akibatnya, keluarga pasien Covid-19 tidak terima baik hingga berujung pengancaman terhadap beberapa oknum warga dan wartawan.

Terkait hal ini, beberapa warga Dok Lorong 07, menilai Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kepulauan Aru terkesan pilih kasih dan menganakemaskan yang bersangkutan.

Pasalnya, yang lain menjalani isolasi di tempat karantina khusus sementra KK hanya menjalani Isolasi mandiri di rumah.

"Ada apa dengan Gugus Tugas? Kenapa yang lain ke tempat karantina khusus sementara yang ini (oknum pasien Covid-19) hanya dirumah saja? Jangan sampai sudah ada main mata dengang Gugus Tugas?” tuding salah satu warga setempat yang enggan namanya dipublikasikan, Senin (4/1/2021).

Warga kemudian meminta yang bersangkutan selaku pejabat publik dan juga selaku Tim Gugus Tugas, harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat.

“Bukan sebaliknya enak-enak menjalani isolasi mandiri di rumah, sementra yang lain harus berpisah dari keluarga untuk menjalani Isolasi khusus di ruang Isolasi terpusat.

Warga setempat memang benar-benar panik karena yang bersangkutan memiliki keluarga besar yang kesehariannya selalu berbaur dengan masyarakat.

Bahkan lokasi rumahnya berada di lingkungan yang padat penduduk.

(dp-31)

Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi