Foto bersama seusai acara pengukuhan Raja Ohoinangan |
Bertempat di Ohoi Ohoinangan, Jumat (3/7/2020) momen
tersebut turut dihadiri Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tual, Sekda Malra, pimpinan
- anggota DPRD Kabupaten Malra dan Kota
Tual, Sekretaris Gustu Covid-19 Malra, perwakilan pimpinan TNI, dan Ketua Klasis
PP Kei Besar.
Hadir pula, para raja se-Kota Tual dan Kabupaten Malra, Kepala
kesbangpol Malra, pimpinan OPD Kota Tual dan Kabupaten Malra, serta tamu
undangan lainya kurang lebih 800 Orang.
Terpantau pukul 10.45 Wit, Bupati Malra dan rombongan tiba
di Ohoi Ohoinangan, Kecamatan Kei Besar yang diterima dengan sambutan adat dan
tarian Kei oleh masyarakat setempat.
Adapun kegiatan diawali dengan persiapan sumpah adat yang
dilanjutkan dengan pembersihan dengan minyak dan mas adat. Setelah itu, calon
Raja memasuki woma atau rumah adat.
Selanjutnya, raja dan tetua adat memasuki woma, penyerahan
hak kuasa, penyerahan kuasa dari Raja Famur Danar, para tetua adat kembali
ketempat dilanjutkan penyampaian maklumat Raja diselingi dengan lagu adat
sebagai pengantar Raja menuju kursi kedudukan.
Raja Faan dalam sambutannya menyampaikan ucapan syukur atas
dilantiknya Raja Ohoinangan Raschap Mer Ohoinean Mahmud Rusbal sesuai
kesepakatan.
Raja yang baru dilantik memiliki tiga tugas yaitu tugas
utama dibagi kepada kepala ohoi orang Kai dan Soa, BSO dan Balnuhu. Kemudian
masalah diselesaikan oleh raja seperti pembunuhan, hawear atau sasi.
Dalam waktu dekat juga akan dilakukan pelantikan raja Kur
dan Tayando.
“Semoga pelantikan raja ini dapat mendirikan suatu susunan
tatanan kehidupan yang baik,” tandasnya.
Bupati Hanubun dalam sambutannya menegaskan soal kesatuan budaya
Larwul Ngabal.
“Kita adalah satu dalam kesatuan budaya Larwul Ngabal
marilah kita jaga pesan para raja dan turunan kepala ohoi orang kai. Marilah
kita berpegang pada hak ain ni ain, bahwa siapa yang memiliki akuilah sebagai
pemilik dan jangan kita membuat sesuatu yang mana dapat merusak tatanan hidup
kita,” tegasnya.
Lanjut Bupati Hanubun, Kota Tual dan Kabupaten Malra
memiliki kesamaan dalam adat.
“Untuk itu, marilah para raja agar dalam mengeluarkan
rekomendasi dapat melihat garis turunan sehingga ke depan tidak ada konflik
dalam pelantikan kepala ohoi,” imbaunya.
Ke depan, Perda akan segera disiapkan agar memiliki ketegasan
dalam menentukan kepala ohoi.
“Sehingga kedepan tidak ada lagi demo yang tidak tepat
sasaran dan jangan membuat keputusan yang akan menyebabkan kegaduhan yang salah
sasaran. Marilah kita jaga ini dan menjadi contoh dan tauladan yang baik,”
harapnya.
Pada kesempatan yang sama pula, Bupati Hanubun beserta rombongan
menyempatkan diri ke ohoi Yamtimur dalam rangka meninjau Gereja Ohoi Yamtimur.
(dp-52)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar