News Ticker

Pekan Suci Umat Katholik Stasi Namar Ditengah Pandemi Covid-19

Pekan suci bagi umat Katholik di seluruh dunia diyakini sebagai pekan suci yang sakral yang harus sungguh diikuti dan dijalani dengan baik.
Share it:
Salah satu keluarga Katholik di Stasi Namar yang mengikuti ibadah misa minggu palma di rumah
Langgur, Dharapos.com - Pekan suci bagi umat Katholik di seluruh dunia diyakini sebagai pekan suci yang sakral yang harus sungguh diikuti dan dijalani dengan baik.

Dan itu diawali dengan mengenang perjalanan kehidupan sampai wafatnya Yesus Kristus.   

Meski demikian, pekan suci di tahun ini terlihat sangat aneh bagi umat Katholik menyusul dampak dari pandemi  Covid-19  yang mewabah di seluruh di dunia.           

Pantauan media, Minggu (5/4/2020) umat Katholik di di Maluku Tenggara saat memasuki pekan suci yang diawali dengan perayaan minggu palma dan dirayakan pada perayaan pagi mengikuti misa yang di pimpin pastor di gereja dengan pengeras suara dari rumah masing-masing.

Salah satunya seperti yang terpantau berlangsung di Ohoi Namar.                       

Terdengar dari toa gereja, Ketua Dewan Gereja Stasi Namar menyampaikan bahwa umat tetap berdiam di rumah.

“Karena akan ada Dewan gereja yang datang ke rumah masing-masing untuk membagikan daun palma kepada  umat dan mengikuti perayaan misa dari rumahnya masing-masing,” demikian pernyataan melalui pengeras suara itu.             

Pastor Hans Rettob MSC saat memimpin misa di gereja mengatakan melalui pengeras suara bahwa semua umat diharapkan membuka pintunya di rumahnya karena daun palma akan segera dibagi sehingga umat harus menerima dengan tangan terbuka.           

Dalam kotbahnya, Pastor Hans menyampaikan minggu Palma ini keselamatan terjadi di rumah masing-masing.                       

“Yesus datang sebagai raja yang sungguh-sungguh bagi kita umat-Nya karena dia adalah raja kita,” ucapnya.

Setelah itu, umat mendengarkan pembacaan kisah sengsara Yesus Kristus dari rumahnya masing-masing dan selanjutnya mengikuti misa hingga selesai.

Salah satu masyarakat Ohoi Namar yang tak menyebutkan nama, mengatakan bahwa dirinya merasa aneh pada tahun ini karena perayaan pekan suci tidak dirayakan seperti biasanya.

“Kami umat juga merindukan tubuh dan darah Kristus dalam kehidupan kami. Akan tetapi dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini sehingga kita juga harus mengikuti instruksi Pemerintah demi menjaga dan mencegah penyebaran covid-19 di Kabupaten Maluku Tenggara,” tandasnya seusai mengikuti ibadah minggu palem di rumahnya.                 

(dp-52)
Share it:

Feature

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi