Plt. Deputi Bidang Koordinasi SD Maritim Kemenko Marves, Safri Burhanuddin |
Saumlaki, Dharapos.com - Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bakal mengoptimalkan sejumlah lokasi
di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku untuk mengembangkan budidaya
perikanan di tahun mendatang.
Hal ini dilakukan untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi di
Tanimbar, di luar pengembangan industri gas alam Masela yang sudah ada.
"Kabupaten ini berada di perbatasan dengan Australia
dan mempunyai garis pantai yang panjang dan luas. Hal ini mendorong kami untuk
mau mengoptimumkan garis pantai yang ada," ungkap Plt. Deputi Bidang
Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Safri Burhanuddin di Saumlaki,
Kamis (23/1/2020).
Dikatakannya, selain garis pantai yang panjang, ternyata
kabupaten ini memiliki banyak teluk yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan
budidaya perikanan.
Kemenko Marves, menurut Safri, saat ini sedang mendorong
dilakukan kajian intensif oleh LIPI terkait rencana pengembangan
kawasan-kawasan perikanan budidaya di daerah teluk khusus di Provinsi Maluku
dan Maluku Utara.
Untuk itu, dirinya mengharapkan ada "jemput bola"
dari Pemkab Kepulauan Tanimbar yang perlu mengajukan usulan.
"Kami minta usulan dari daerah. Kebetulan saat ini
sedang dalam kajian intensif dari teman-teman di LIPI untuk pengembangan, maka
saya akan minta untuk memprioritas kabupaten Kepulauan Tanimbar" sambungnya.
Laut kepulauan Tanimbar dinilai sebagai perairan yang masih
bersih dan ekosistemnya masih terjaga sehingga sangat bagus untuk pemanfaatan
budidaya.
Tentang jenis budidaya, pihak Kemenko Marves akan
menyesuaikan dengan kebutuhan pasar serta kondisi alam.
Misalnya, ikan yang cocok dibudidaya adalah yang bisa hidup
di lingkungan tropis.
Sepaket dengan rencana itu, Kemenko Marves akan membantu
menyediakan infrastruktur penunjang, termasuk penyediaan listrik, dermaga dan penyediaan
sarana penunjang di bandar udara. Hal ini untuk mempercepat proses pemasaran
diluar daerah atau proses ekspor.
"Yang tradisional sekarang ini baru rumput laut dan
mutiara. Nah, kita mau tingkatkan ke arah industri budidaya. Tahun ini, kita
manfaatkan untuk mendapat data yang lebih konkrit sehingga kegiatan
implementasi di tahun depan itu akan terencana dan terukur disertai target yang
jelas," tandasnya.
Tentang perikanan tangkap, Safri memastikan akan dibiarkan
terus karena itu secara tradisional.
“Saya juga sudah berdiskusi dengan Perwakilan
Konsulat-Jenderal Australia di Makassar yakni Sam Upritchard, agar mengajak
para investor untuk berinvestasi di daerah ini , khususnya untuk bidang
pariwisata dan perikanan,” pungkasnya.
(dp-18)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar