Ilustrasi Multikulturisme |
Komitmen Pemerintah Provinsi Maluku menjadikan negeri berjuluk “Seribu Pulau” ini sebagai laboratorium kerukunan umat beragama terus dilakukan.
“Saya akan bangun perkampungan multi etnis dan multi kultur dimana semua agama akan tinggal di situ, juga semua orang dari Papua sampai Banda Aceh,” cetus Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff.
Hal tersebut disampaikannya saat menjamu peserta Workshop Peningkatan Peran Jurnalis Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama yang berasal dari 11 provinsi.
Juga turut serta, rombongan Kementrian Agama RI, Direktur TVRI Pusat serta pimpinan stasiun TVRI se Indonesia Timur bertempat di kediaman Gubernur, yang berada di kawasan Mangga Dua, Jumat (12/8).
Menurut Assagaff ,dengan dibangunnya perkampungan multi etnis dan kultur maka ke depannya kehidupan antar umat beragama di daerah ini menjadi lebih baik.
Lokasi pembangunan perkampungan tersebut berada di Negeri Laha, Kota Ambon.
“Tujuannya agar semua orang yang datang ke daerah ini dapat melihat langsung daerah tersebut,” tandasnya.
Karena itu, Assagaff meminta semua pihak membantu dan mendukung program ini.
Harapannya dengan kerukunan yang di bangun di daerah ini maka pembangunan dapat berjalan baik dan cita-cita Maluku sebagai laboratorium kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia dapat terwujud serta menjadi nomor satu di nusantara ini.
Turut hadir, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI. Dony Munardo, Kapolda Maluku Brigjen Pol. Ilham Salahudin, Kakanwil Kemenag Maluku,Faesal Mussad, M.Pd , tokoh masyarakat Maluku di Jakarta Letjen (Purn) Suaedy Marasabessy serta dari PWI Pusat Drs. Tarman Azzam dan M.Nuh.Hatumena serta Forkopimda Provinsi Maluku.
(dp-19)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar