Menteri Yembise Akui Kasus KDRT Di Papua Masih Tinggi

Menteri Yembise saat menjenguk Sawal

Papua, Dharapos.com
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Republik Indonesia, Prof. Yohana Yembise mengatakan, kunjungannya ke RSUD Dok Jayapura untuk menjenguk MS (6) bocah yang dianiaya orang tua kandungnya merupakan tugas dan tupoksi sebagai pimpinan pada Kementrian PPA.

“Saya sempat melihat kasus Sawal dari Jakarta dan kebetulan saya disini sehingga saya meluangkan waktu untuk datang menjenguk Syawal sekaligus meminta data tindak kekerasan terhadap anak yang ditangani oleh pihak rumah sakit,” kata Menteri saat menjenguk MS di RSUD Dok II Jayapura, Minggu (21/6)

Dikatakannya, berdasarkan data yang diterima Kementrian PPA RI selama tahun 2014 kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup tinggi di Papua dimana untuk kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilaporkan mencapai 400-an kasus sementara untuk kasus kekerasan terhadap anak mencapai 43 kasus.

“Memang kalau ditambah dengan kasus belum dilaporkan angka tinggi sehingga kami berharap dengan tindak kasus kekerasan ini dapat dikurangi,”ungkapnya.

Untuk kasus MS sendiri, kata Menteri, pihaknya menemukan bahwa terjadi kasus KDRT, penelantaran anak, serta terjadi pelecehan seksual terhadap salah seorang kakak MS sehingga pihaknya berharap agar kasus tersebut harus benar-benar diproses hukum.

“Kalau mau dilihat sebenarnya orang tua anak ini bisa kena UU Perlindungan anak No. 23 tahun 2002 yang diubah menjadi UU No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak yang menjerat pelaku tindak kekerasan terhadap anak dengan 5 tahun penjara dan denda Rp. 100 juta,” jelasnya.

Untuk diketahui, kondisi MS bocah 6 tahun yang dianiaya kedua orang tua kandungnya sendiri di Kloofkamp Jayapura, kini sudah membaik kesehatannya usai menjalani perawatan intensif di ruang bedah RSUD Dok II Jayapura.
 
(dp-30)