News Ticker

Astaga, Puluhan Siswa SMA LKMD SBB Babak Belur Dihajar Kepsek

Hanya gara-gara perintahnya tak dituruti, Kepala Sekolah SMA LKMD, Abidin Papalia tersulut emosinya dan langsung menghajar puluhan siswa sekolah tersebut.
Share it:
Piru, Dharapos.com
Hanya gara-gara perintahnya tak dituruti, Kepala Sekolah SMA LKMD, Abidin Papalia tersulut emosinya dan langsung menghajar puluhan siswa sekolah tersebut.

Ilustrasi kepsek aniaya murid
Puluhan  siswa kelas 3 pada sekolah yang berada di Dusun Tanah Goyang, Desa Loky Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Barat (SBB), mengalami luka akibat dianiaya sang kepsek.

Sebenarnya aksi kepsek preman tersebut terjadi pada Sabtu (11/4) namun baru dilaporkan para korban ke Polres SBB, Senin (27/4).

Informasi yang dihimpun Dhara Pos dari salah satu sumber media ini, menuturkan beberapa siswa mengalami luka robek di bagian kepala dan beberapa siswa lainnya mengalami memar di bagi tubuh. 

Diantaranya adalah siswa peserta UN berinisal LP (19), dan YB (17) yang mengalami luka robek di kepala.

Aksi premanisme sang Kepsek berawal saat para siswa tak menanggapi perintahnya yang menyuruh seluruh siswa kelas 3 peserta Ujian Nasional (UN) kembali ke sekolah, Sabtu (11/4), pukul 16.00 WIT untuk kerja bakti songsong UN.

Akibat tak mendapat tanggapan dari para siswa, sang Kepsek geram.

Keesokan harinya, Minggu (12/4) sehari sebelum UN, Kepsek yang sudah sejak kemarin memendam amarahnya kembali mengumpulkan semua siswa peserta UN di lapangan. Bahkan, dia langsung memisahkan siswa yang tidak hadir dan hadir pada tanggal Sabtu (11/4).

Tanpa menunggu lagi, sang kepsek pun beraksi, dan langsung menganiaya para siswa secara membabi buta.

“Kepsek langsung mengambil menganiaya semua siswa tanpa ada sebab dengan menggunakan sehelai rotan kayu panjangnya lebih kurang 70 Cm. Makanya ada beberapa siswa yang mengalami luka robek di bagian kepala dan luka memar di bagian belakang serta bahu, “ ucap Sumber.

Orang tua korban yang tidak terima baik atas tindakan penganiayaan yang dialami anaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres SBB. 

“Saat itu Kepsek meminta kami khususnya siswa kelas tiga untuk balik ke sekolah. Tapi untuk apa, saya juga tidak tahu, ke sekolah mau bikin apa, tapi saya hadir. Besoknya kami semua dipanggil kepsek untuk kumpul tiba-tiba Kepsek langsung pukul kami tanpa kami tahu sebabnya apa,” tutur salah satu siswa yang jadi korban.

Ketika mendengar laporan itu, salah satu orang tua korban pun marah dan melaporkan sang kepsek ke Polres SBB  untuk diproses Hukum.

Orang tua korban meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) SBB,  Benjamina .D Puttileihalat untuk melihat persoalan ini dan memberikan sanksi tegas kepada sang Kepsek, karena tindakannya, telah menyalahi aturan dan tidak mentaati hukum yang berlaku.

“Sebagai keluarga kami marah, anak kami diperlakukan tidak sepantasnya karena ini bukan baru pertama kalinya tetapi berulang kali bahkan sang kepsek mengancam siswa  untuk tidak mengikuti UN,” bebernya.
 
(udy)
Share it:

Pendidikan

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi