News Ticker

Walikota Resmikan 17 RKB 9 SD Di Kota Jayapura

Sebagai barometer pendidikan di Provinsi Papua, menjadi komitmen Pemerintah kota untuk terus berupaya membenahi dunia pendidikan di Jayapura. Salah satunya dengan penambahan Ruang Kelas Baru (RKB).
Share it:
Walikota (tengah) saat memberikan sambutan
Jayapura, Dharapos.com
Sebagai barometer pendidikan di Provinsi Papua, menjadi komitmen Pemerintah kota untuk terus berupaya membenahi dunia pendidikan di Jayapura. Salah satunya dengan penambahan Ruang Kelas Baru (RKB).

Melalui dana Bansos Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sembilan  SD di kota Jayapura mendapat bantuan Blockgrant 17 ruang kelas baru (RKB) dengan anggaran satu ruang kelas baru Rp 270.000.000,-

Kesembilan sekolah tersebut masing-masing SD Negeri Kotaraja (3 RKB), SD Inpres BTN Kotaraja (2 RKB), SD Negeri Inpres 2 Koya Barat (2 RKB), SD Negeri Inpres 2 Koya Timur (2 RKB), SD Negeri Inpres Kampung Tiba-tiba (1 RKB), SD Negeri Inpres 1 Ardipura (2 RKB), SD Negeri Inpres 2 Ardipura (2 RKB), SD YPK Ebenhaezer Argapura (1 RKB), dan SD YPK Yoka Baru (2 RKB).

Ke-17 RKB tersebut yang telah rampung itu secara simbolis diresmikan Walikota Jayapura, Dr. Benhur Tommi Mano, MM, Sabtu (24/1).

Peresmian tersebut dipusatkan di aula SD Negeri Kotaraja yang ditandai dengan penandatanganan Prasasti dan penyerahan kunci serta pemotongan pita oleh walikota.

Turut hadir pada acara persemian tersebut Kepala Dinas Pendidikan kota Jayapura dan sejumlah kepala bidang  serta 9 kepala sekolah dan Komite sekolah.

Walikota dalam sambutannya mengatakan Pemerintah kota Jayapura terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas para anak didik serta seluruh dewan guru dari berbagai tingkatan yakni SD, SMP, SMA dan SMK yang ada di kota Jayapura baik negeri maupun swasta.

“Kota Jayapura merupakan barometer pendidikan di tanah Papua dan ini bukan sekedar wacana atau lips service tapi saya berusaha betul-betul sehingga nyata kota ini menjadi barometer pendidikan karena salah satu program prioritas adalah mengembangkan pendidikan di kota ini,” kata dia.

Untuk itu, ada beberapa indikator yang harus dikembangkan, yakni sekolah, komite sekolah dan lingkungan sekolah. Jika ketiga hal ini dipadukan dan dikoordinasikan dengan baik maka sekolah yang ada akan maju.

Ditambah lagi, Pemkot terus memberikan pembinaan dan pelatihan kepada para guru di semua tingkatan. Walaupun diakuinya masih banyak yang mengeluh tentang apa yang pemerintah buat seperti pelatihan, sertifikasi guru dan intensif guru di daerah ini. 

“Kedepan saya inginkan dari Kadis yang baru bahwa tidak ada lagi guru yang datang berbondong-bondong ke Dinas Pendidikan. Yang bisa datang ke Dinas hanya Kepsek atau KTU untuk mengurus nasib para guru sehingga guru hanya tinggal di sekolah untuk melangsungkan proses belajar karena  semua telah dilimpahkan ke kepala sekolah dan tata usaha,” pintanya.

Selain itu, Walikota juga mengingatkan bahwa di 2015 tidak ada lagi guru D3 tetapi semuanya sudah harus S1.
Walikota saat menandatangani prasasti

Terkait dengan hal tersebut maka Pemkot Jayapura telah bekerja sama dengan Uncen untuk guru D3 yang akan mengikuti kuliah S1 dan untuk tahap pertama sebanyak 300 guru D3 di kota Jayapura akan mengikuti kuliah di Uncen.

Walikota juga meminta Kepala dinas, kepala bidang, maupun pengawas sekolah agar tidak hanya duduk manis di kantor akan tetapi harus bisa turun ke sekolah-sekolah guna melihat kondisi sekolah terkait kehadiran guru dalam proses belajar mengajar.

Dalam kesempatan yang sama Kadis Pendidikan kota Jayapura, I Wayan Mudiyasa, S.Pd, M.MPd kepada sejumlah wartawan mengatakan peresmian 17 RKB tersebut sejalan dengan programnya yaitu apa yang disebut dengan revitalisasi sekolah.

Menurut pengamatan di lapangan, salah satunnya SD Inpres kotaraja merupakan salah satu contoh revitaliasasi sekolah artinya satu penampilan (performance-red) sekolah untuk membuat peserta didik merasa nyaman, aman, senang, dan menarik sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lancar.

“Kedepan juga semua kepala sekolah akan didorong untuk membuat satu gebrakan, satu inovasi baru agar dana Bansos, dana Blockgrant yang di terima dari pusat lewat pengusulan-pengusulan dapat menjawab kebutuhan akan kekurangan ruang belajar pada semua sekolah yang ada di kota Jayapura,” pungkasnya.

(Harlet)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi