Gubernur saat pemberian Emas Adat Key oleh Raja Tual |
Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff bersama Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku dan rombongan mengunjungi kota Tual, Sabtu siang (24/1).
Kedatangan Gubernur guna memenuhi tuntutan yang diajukan warga masyarakat kota Tual terkait penyelesaian persoalan Sasi (segel) adat yang beberapa waktu belakangan ini nyaris melumpuhkan roda pemerintahan dan pelayanan publik di daerah tersebut.
Ketiga tuntutan tersebut yakni, pertama warga meminta kepada Gubernur Maluku agar dalam waktu dekat segera melantik Sekretaris Kota Tual definitif, kedua, warga meminta Gubernur harus datang ke kota Tual dan yang ketiga, apabila Sekkot telah memiliki SK defenitif maka Sasi di lingkup Pemerintah kota Tual segera di cabut, agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Di hadapan ribuan masyarakat yang memadati areal kantor Walikota Tual, Gubernur menegaskan bahwa dirinya sangat menghargai dan mengerti adat dan budaya Key.
“Ada tiga tuntutan masyarakat terkait pemasangan Sasi di lingkup Pemerintah kota Tual yang disampaikan kepada saya. Olehnya itu, kedatangan saya beserta rombongan di sini adalah untuk menjawab permintaan masyarakat dan menyaksikan langsung pencabutan sasi,” tegasnya di hadapan unsur Muspida Kota Tual, para tokoh adat, maupun tokoh agama yang turut hadir.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada warga masyarakat kota Tual yang mana telah membuka isi hatinya dan bersedia mencabut Sasi yang selam sebulan lebih telah ditanam di lingkup Pemerintahan Kota Tual.
“Saya juga mau menyampaikan kepada warga masyarakat bahwa SK Definitif Ketua DPRD dan Sekretaris Kota Tual telah saya tandatangani. Dan, rencananya keduanya akan di lantik pada tanggal 26 Januari nanti oleh Careteker Walikota Tual, Samuel Risambessy bertempat di kantor DPRD Kota Tual,” lanjutnya.
Ketika hal tersebut disampaikan Gubernur, spontan ribuan warga masyarakat menyambutnya dengan sorak-sorai dan tepuk tangan bahkan tidak sedikit yang meneteskan air mata sebagai tanda sukacita dan bahagia atas dipenuhinya permintaan mereka.
Olehya itu, harapan Gubernur kepada masyarakat agar kebersamaan ini dapat berjalan dengan aman dan tenteram serta di kemudian hari tidak perlu terulang lagi sehingga Pemerintahan di daerah ini dapat berjalan lancar.
Masyarakat pun menyatakan rasa bangganya atas sikap Gubernur dalam menyelesaikan persoalan yang sempat membuat roda pemerintahan dan pelayanan nyaris lumpuh pasca penetapan Walikota Tual, Hi. MM. Tamher dan Wakilnya, Adam Rahayaan sebagai tersangka dalam kasus korupsi dana asuransi DPRD Maluku Tenggara.
“Kami bangga dengan Bapak Gubernur karena mau datang dan memenuhi permintaan kami,” cetus salah satu warga kepada media ini.
Sementara itu, pantauan media ini, para tokoh adat baik Raja, kepala desa dan juga kepala dusun telah mempersiapkan 19 buah lela dan juga Emas adat Key serta satu ekor kambing yang disembelih di depan kantor Walikota sebagai simbol adat Key sebelum dilakukan prosesi pencabutan Sasi.
Setelah prosesi adat selesai, Gubernur dan rombongan bersama Raja Tual serta para tokoh adat dan tokoh Agama mencabut Sasi yang ditanam di kantor Walikota Tual dan SKPD. Setelah itu dilanjutkan ke kantor DPRD Kota Tual untuk melakukan hal yang sama.
Di kesempatan yang sama, sebagai ungkapan rasa bangga dan penghargaan warga masyarakat kepada kepemimpinan Gubernur Maluku, Raja Tual memberikan satu buah gelang emas adat Key kepada orang nomor satu di Provinsi Maluku tersebut.
Tak ketinggalan, unsur Muspida kotaTual dan anggota DPRD kota Tual turut menyampaikan apresiasinya dan ucapan terima kasih kepada Gubernur Maluku beserta rombongan yang telah bersedia untuk datang ke kota Tual guna menuntaskan semua persoalan yang telah terjadi.
(obm)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar