News Ticker

Aksi Protes Warnai Penutupan Evaluasi Kinerja KPUD Se Papua

Aksi protes dan interupsi antar peserta orientasi penyelenggaraan Pemilu di Provinsi Papua 2014 itu mulai ketika salah satu anggota Komisioner KPU Provinsi Papua, Beatrix Wanane dipersilahkan untuk memberikan sambutan pada saat penutupan evaluasi dan orientasi tugas penyelenggaraan pemilu.
Share it:
Ketua KPU Papua saat memberikan cinderamata
Papua, Dharapos.com
Aksi protes dan interupsi antar peserta orientasi penyelenggaraan Pemilu di Provinsi Papua 2014 itu mulai ketika salah satu anggota Komisioner KPU Provinsi Papua, Beatrix Wanane dipersilahkan untuk memberikan sambutan pada saat penutupan evaluasi dan orientasi tugas penyelenggaraan pemilu.

Hendak berikan sambutan, malah langsung menuai keributan atas ketidakpuasan para peserta terhadap pemateri yang berasal dari Jakarta sehingga peserta saling berdebat dan saling tunjuk.

Keributan antar peserta orientasi itu membuat panik seluruh hadirin yang ada dalam di ruangan, namun hal ini hanya skenario yang sudah dirancang panitia untuk mencairkan suasana dan memperat hubungan sesama peserta usai mengikuti pelatihan selama empat hari sejak 18 hingga 21 November 2014 yang diakhiri dengan pemberian cinderamata, di hotel Sahid Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (21/11).

Ketua KPU Provinsi Papua, Adam Arisoy, mengatakan pada inti dari kegiatan evaluasi dan oreintasi yang dilaksanakan selama 4 hari ini untuk memotret dan mereview kembali apa yang sudah dilakukan oleh para penyelenggara Pemilu di Provinsi Papua pada tahun lalu.

“Kita harap pelatihan ini bisa memberi pelajaran untuk menuju pelaksanaan pemilihan yang baik kedepan, terutama pelaksanaan Pilkada yang sebentar lagi akan dilaksanakan,” jelasnya kepada wartawan, usai acara penutupan.

Lebih lanjut, Arisoy menambahkan, kedepan masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Untuk para penyelenggara perlu melihat catatan yang baik dan tidak baik, yang tidak baik harus ditinggalkan dan yang baik akan dipertahankan untuk dijadikan pelajaran.

“Penyelenggara harus belajar dari kesalahan yang lalu, mereka harus mengambil yang baik dan meninggalkan hal yang buruk. Sebab kedepan masih ada pelaksanan Pilkada dan lainya.” tambahnya.

Sementara itu, anggota Komisioner KPU Provinsi Papua yang membidangi SDM,  Musa Sombuk mengatakan selama pelaksanaan orientasi masih banyak peserta yang sering terlambat dan tidak mengikuti kegiatan dengan baik.

“Padahal para peserta harus mengambil ilmu dari pelatihan ini, lalu di kembangkan kedepan,” ungkapnya.

Direktur Eksekutif Perleum Jakarta yang juga pemateri, Titi Anggraini mengatakan selama kegiatan 4 hari pelaksanaan orientasi dapat memberikan kesan tersendiri bagi tim dari Jakarta.

Selain itu, juga dia mengakui mendapat banyak pengalaman dari peserta yang mengikuti kegiatan orientasi tersebut.

“Metode yang dilakukan dan diberikan kepada peserta adalah metode “breadg” yang sudah dikembangkan oleh luar negeri. Untuk kemajuan bersama dalam melaksanakan Pemilu maka harus sabar dan memberikan pelajaran kepada yang ada di daerah,” kata Anggraini.

Salah satu peserta Yanes Alidnoe, yang juga Ketua KPUD Kabupaten Yalimo mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada tim dari Jakarta dan KPU Provinsi Papua karena KPU punya tanggung jawab besar dengan memberikan bimtek.

“Kegiatan seperti inilah yang perlu kami terima dari KPU dan kami minta untuk terus dilakukan. Untuk kegiatan lainya harus ada di Kabupaten/Kota seperti bimtek,” pintanya ketika diminta sampaikan kesan dan pesan mewakili peserta orientas.

(Piet)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi