News Ticker

Gandeng Desainer Top, Inpex Kembangkan Tenun Ikat Tanimbar

Operator Blok Migas Masela asal Jepang (INPEX – Masela) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara Barat (MTB) mengadakan pelatihan pengembangan Tenun Ikat Tanimbar.
Share it:
Perusahaan Jepang INPEX. Insert: Samuel Wattimena  
Saumlaki,
Operator Blok Migas Masela asal Jepang (INPEX – Masela) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara Barat (MTB) mengadakan pelatihan pengembangan Tenun Ikat Tanimbar.
Dalam pelaksanaannya, INPEX menggandeng perancang busana nasional asal Maluku, Samuel Wattimena sebagai instruktur pelatihan kepada puluhan pengrajin tenun asal Desa Kandar dan Olilit.
Pelatihan ini telah berlangsung selama 3 hari berturut-turut yakni sejak tanggal 10 sampai dengan 12 Juli 2013, bertempat di Aula Balai Pembinaan Umat Saumlaki.
“Tenun ikat Tanimbar merupakan sebuah nilai dan karya budaya turun-temurun yang sebenarnya juga merupakan jatidiri orang Tanimbar. Karena berjalannya waktu, kerapkali unsur identitas ini dilupakan oleh masyarakatnya sendiri,” ujar Coordinator Corporate communication INPEX, Dr. Halida Hatta.
Atas dasar inilah, jelas Halida, INPEX merasa perlu memberi dukungan terhadap program Pemkab MTB untuk menghidupkan kembali nilai dari kebudayaan tersebut dengan cara meningkatkan kualitas dan mengembangkan variasi Tenun Ikat Tanimbar agar dapat menjadi sumber pendapatan dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Lebih lanjut, Halida menambahkan, kandungan energi di perut bumi MTB seperti minyak dan gas, pada suatu saat akan habis tetapi budaya Tenun Ikat Tanimbar yang merupakan kekayaan yang berasal dari buah pikiran dan rasa serta karya masyarakat Tanimbar. Tentunya, budaya tersebut tidak akan pernah punah bila terus dilestarikan dan dikembangkan sehingga nantinya bisa dinikmati dari generasi ke generasi.
Seperti data yang dimilik INPEX, saat ini Tenun Ikat Tanimbar belum dapat tergali seutuhnya, oleh karena belum adanya pasar yang memberi peluang bagi pengrajin Tenun Ikat dalam memasarkan hasilnya.
“Dengan kehadiran Samuel Wattimena, Tenun Ikat Tanimbar diharapkan mendapatkan angin segar untuk masuk kedalam dunia pasar busana dan life style nasional maupun internasional,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati MTB, Petrus P. Werembinan, SH menyambut baik inisiatif dan dukungan yang dilakukan INPEX. Menurutnya, Pemkab juga akan membantu dalam bentuk merumuskan kebijakan yang mendukung kemajuan industri Tenun Ikat Tanimbar.
“Pemerintah memberikan apresiasi yang tinggi atas bantuan INPEX terhadap Tenun Ikat Tanimbar. Sudah lama industri Tenun ikat kita ini berjalan di tempat. Untuk itu, saya berharap ini menjadi tonggak awal kebangkitan Tenun Ikat Tanimbar,” ujar Werembinan dalam sambutannya dihadapan para peserta pelatihan.
Pemkab MTB, lanjutnya, dalam waktu dekat akan menghidupkan kembali PERDA yang mewajibkan pelajar di semua jenjang pendidikan dan PNS dilingkungan Pemkab MTB untuk memakai Tenun Ikat Tanimbar pada hari-hari tertentu.
Perancang busana nasional Samuel Wattimena kepada Dhara Pos.com mengatakan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menarik selera konsumen yakni warna kain, lay out atau letak motif pada kain, peruntukannya serta kualitas tenun dan perhitungan harga yang tepat dan terjangkau.
Ia optimis dengan adanya peningkatan didalam aspek tersebut dan dukungan Pemkab MTB, kain Tenun Ikat Tanimbar kedepannya akan lebih maju.(mon)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi