News Ticker

21 Juli, 16,6 Juta Siswa Terima Beasiswa Miskin

Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pemerintah terus melakukan berbagai upaya bagi warganya khususnya mereka yang digolongkan warga miskin. Pemerintah tealah menyiapkan dana kompensasi sebesar Rp29,4 triliun untuk masyarakat miskin.
Share it:
Ilustrasi Siswa Miskin
Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pemerintah terus melakukan berbagai upaya bagi warganya khususnya mereka yang  digolongkan warga miskin. Pemerintah tealah menyiapkan dana kompensasi sebesar Rp29,4 triliun untuk masyarakat miskin.
Dana terbesar berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat, yakni Rp9,7 triliun. Lalu disusul Bantuan Siswa Miskin (BSM) Rp7,5 triliun, Program Infrastruktur Dasar Rp7,25 triliun, Program Beras Miskin Rp4,3 triliun, dan tambahan untuk Program Keluarga Harapan Rp700 miliar.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, beasiswa miskin akan diberikan kepada 16,6 juta siswa dengan rincian Rp450 ribu per tahun untuk siswa SD sederajat, Rp750 ribu untuk SMP, Rp1 juta untuk siswa SMA. Dana ini masih ditambah bantuan buku, seragam, dan alat tulis dengan besaran Rp200 ribu per anak.
Tentu saja, anggaran ini tidak sedikit. Uang triliunan rupiah ini harus dikelola dengan baik agar tepat sasaran. Apalagi, ada kecemasan publik soal isu korupsi yang sempat melanda jajaran kementerian pendidikan ini.
"Tidak usah khawatir, kami punya mekanismenya," kata Nuh.
Nuh mengatakan BSM akan langsung disalurkan ke rekening siswa penerima. Menurut Nuh, penyimpangan dana BSM akan sangat kecil karena dananya disalurkan melalui PT POS Indonesia dan penerimanya sudah ditetapkan sebelumnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, bantuan bagi siswa miskin (BSM) akan mulai disalurkan tanggal 21 Juli 2013, saat awal tahun ajaran baru 2013/2014.
BSM disalurkan kepada 16,6 juta siswa miskin di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama.
"Dari 21 Juli sampai dengan September 2013. Mulai tahun ajaran baru. Ini untuk biaya personal, jadi kalau anak mau beli baju, kelengkapan sekolah, akan diberikan ke mereka," kata Musliar di Jakarta, baru-baru ini.
Musliar mengatakan, dana BSM yang diterima siswa per tahun pada jenjang SD naik dari Rp 360.000 menjadi Rp 450.000, jenjang SMP naik dari Rp 560.000 menjadi Rp 750.000. Sedangkan untuk jenjang SMA sederajat tetap Rp 1 juta. Selain itu, siswa penerima juga akan mendapatkan dana lebih sebesar Rp 200.000 yang diberikan hanya sekali dari alokasi APBN Perubahan (APBN-P) 2013. Sedangkan untuk pembagiannya, BSM akan diberikan kepada siswa setiap semester.
"Khusus siswa penerima BSM dari APBN-P 2013 akan ada manfaat tambahan Rp 200.000," kata Musliar.
Musliar mengungkapkan BSM diberikan kepada keluarga yang memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Itu berarti penerima BSM juga merupakan penerima Bantuan Langsung Siswa Miskin (BLSM). Namun, menurut Musliar, BLSM diterima insidental atau hanya sekali sedangkan BSM merupakan bantuan sampai siswa lulus.
Musliar menambahkan siswa yang tidak terdaftar sebagai penerima BSM bisa mengusulkan ke sekolah untuk mendapatkan BSM. Meski disalurkan mulai awal tahun ajaran, tidak menutup kemungkinan BSM diberikan saat pertengahan tahun ajaran. Pemerintah sudah menyiapkan cadangan untuk penerima BSM sebanyak 875.000 siswa.
"Dia tidak terdaftar dalam KPS, tapi betul-betul miskin. Itu bisa diusulkan oleh sekolah. Kita ada buffer sebanyak 875.000," ujarnya.
Alokasi dana BSM berdasarkan APBN-P 2013 sebanyak Rp 7,43 triliun untuk 16,6 juta siswa. Kemdikbud akan menyalurkan sebanyak Rp 6,04 triliun bagi 13,53 juta siswa, sedangkan Kemag akan menyalurkan sebanyak Rp 1,39 triliun bagi 3,07 juta siswa. Jumlah ini belum termasuk untuk tambahan sasaran beasiswa Bidikmisi sebanyak Rp 100,8 miliar (Kemdikbud Rp 53,4 miliar dan Kemag Rp 47,4 miliar).
Sumber :
Dari berbagai sumber
Share it:

Nasional

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi