News Ticker

Ini Hasil CCA di Thailand yang Diikuti Yayasan Pelangi Maluku

Share it:


Ambon, Dharapos.com
- Prakarsa dan fasilitasi Christian Conference of Asia (CCA) untuk menghidupkan kembali kegiatan Jaringan Antaragama Asia untuk AIDS (AINA) dengan cara yang lebih giat, mengarah pada pembentukan komite pengarah baru.

Tentunya, hal itu bertujuan untuk mengembangkan strategi langkah-langkah advokasi yang lebih luas melalui organisasi berbasis agama di Asia.

Direktur Yayasan Pelangi Maluku Rosano Pentury, usai mengikuti CCA yang berlangsung di Bangkok, Thailand, menyampaikan, Konferensi regional selama tiga hari yang berakhir pada 25 Januari 2023 telah mengangkat anggota baru ke panitia pengarah.

"Panitia pengarah terdiri dari YM. Lam Ngodup (Buddha), Uskup Feliciana Tenchavez (Kristen), Sr. Mercedes Ruz Placino (Kristen/Katolik Roma), Swami Atmananda (Hindu), Dr Citra Fitri (Muslim), Frank Sethi (Sikh), Aan Sasono Rianto (Kristen/ ODHA), dan Dr Ronald Lalthanmawia (Koordinator Program CCA ATCHAA)," ungkap Pentury kepada media ini, Jumat (27/1/2023).

Diceritakan, sambil mengungkapkan penghargaan dan terima kasih kepada para pemimpin agama Asia, atas minat dan komitmen berkelanjutan mereka untuk memerangi HIV dan AIDS di Asia, Sekretaris Jenderal CCA, Dr Mathews George Chunakara pada saat itu meyakinkan dukungan CCA kepada kepemimpinan baru AINA.

"Beliau menegaskan kembali komitmen gereja-gereja Asia untuk mendampingi jaringan, dalam upaya memerangi HIV dan AIDS di wilayah tersebut," ujarnya.

Dr. Mathews, kata Pentury, juga telah menyampaikan bahwa faktor pendorong bagi semua agama, dan kelompok berbasis keyakinan di Asia untuk bersatu dalam platform bersama seperti AINA adalah kepedulian terhadap seluruh umat manusia, terlepas dari identitas agama atau etnis.

"Ini mengingat kontribusi dari tim kepemimpinan AINA yang keluar, dan menekankan perlunya revitalisasi serta memperkuat bagian jaringan nasional AINA dalam beberapa bulan mendatang," ucapnya.

Adapun, Nota Kesepahaman (MoU) yang telah direvisi, diadopsi pada sesi penutupan Konferensi. Sesuai MoU dan penegasan perwakilan kelompok yang terdiri dari para pemuka agama dari berbagai negara Asia, CCA diamanatkan untuk melanjutkan koordinasi AINA dari kantor pusat CCA di Chiang Mai, Thailand.

"Koordinator Program Program HIV dan AIDS CCA (ATCHAA) akan mengawasi koordinasi AINA dengan bantuan staf CCA lainnya dalam tim ATCHAA," katanya.

Dalam sebuah pernyataan, para peserta telah menyatakan komitmen mereka untuk memahami dan menjunjung tinggi peran organisasi berbasis keyakinan dan agama di Asia, dengan bekerja secara berdampingan orang yang terinfeksi dan terkena dampak HIV, serta mengadvokasi, mendidik, bahkan menjadi mediator untuk pencegahan, pengujian HIV, pengobatan, dan perawatan.

"Dinyatakan juga, para pemimpin agama dan komunitas harus bersedia untuk mengidentifikasi tema-tema umum dan menafsirkan kembali ajaran antaragama dengan cara baru yang dapat mengatasi tantangan terkait stigma dan diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi dan terkena dampak HIV," tuturnya.

Sehubungan dengan panggilan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan untuk mengaktualisasikan respons terhadap pandemi AIDS, para peserta berjanji untuk menggunakan waktu, bakat, teknologi, dan keuletan mereka untuk berkolaborasi serta merangkul kekuatan individu dan organisasi, baik menggunakan sumber daya media, termasuk media sosial untuk berbagi informasi dan memobilisasi tindakan.

Pentury mengaku, keterlibatan dan kegiatan jaringan AINA di tingkat Nasional ini juga mendapat sambutan hangat dari Dr Ronald Lalthanmawia, selaku Koordinator program ATCHAA CCA.

"Beliau menguraikan kegiatan ATCHAA CCA dan menyambut baik keterlibatan serta kegiatan jaringan AINA di tingkat nasional. Bahkan, Dr Ronald mendesak para pemimpin di tingkat nasional untuk terlibat dalam advokasi bersama dengan gereja-gereja anggota CCA dan dewan ekumenis nasional," tandasnya.

Untu diketahui, Konferensi Antaragama Asia deng tema "Menuju Penguatan Jaringan Aksi Antaragama untuk Memerangi HIV dan AIDS di Asia", yang diadakan sejak tanggal 23–25 Januari 2023 di Bangkok, Thailand, diakhiri dengan kebaktian doa penutup antaragama.

60 peserta termasuk pemimpin agama dari agama-agama besar, yaitu Budha, Kristen, Hindu, Islam, dan Sikh, serta perwakilan dari UNAIDS dan organisasi berbasis agama yang bekerja di bidang HIV dan AIDS dari seluruh Asia, menghadiri Konferensi tersebut.

(dp-53)

Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi