Pemkab MTB gelar OP sebagai langkah antisipasi akibat terjadinya kelangkaan beras di Kota Saumlaki |
Saumlaki, Dharapos.com
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) menggelar
operasi pasar (OP) sebagai langkah antisipasi akibat terjadinya kelangkaan beras di
kota Saumlaki, yang bertempat di depan taman kota Saumlaki, kecamatan Tanimbar
Selatan dan dibuka oleh Bupati MTB, Petrus Fatlolon, Jumat (9/3/2018).
Kegiatan tersebut ditandai dengan penyerahan beras secara
simbolis oleh Bupati, Wakil Bupati, Agustinus Utuwaly, Sekretaris Daerah MTB,
Piterson Rangkoratat dan sejumlah pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
(FKPD) kepada perwakilan masyarakat dari ratusan warga yang hadir membanjiri
lokasi itu.
Dalam arahannya Bupati menghimbau kepada masyarakat agar
tidak mudah terprovokasi terhadap isu-isu yang sengaja dihembuskan oleh
pihak-pihak tertentu yang mengklaim bahwa saat ini Kabupaten Maluku Tenggara
Barat sedang mengalami krisis pangan.
“Kondisi yang terjadi
saat ini sesuai pemantauan yang dilakukan oleh tim gabungan SKPD terkait
terhadap gudang milik para pedagang pada tanggal 08 Maret 2018, menemukan fakta
bahwa stok beras di kota Saumlaki memang mangalami kelangkaan”katanya.
Terkait hal itu maka kebijakan lain ditempuh oleh Pemerintah
daerah setelah berkoordinasi dengan DPRD dan Forkopimda setempat.
Cadangan beras sebanyak 36 ton yang dijual kepada 2.300 kepala keluarga |
Akhirnya diputuskan untuk melakukan OP dengan melepas sebanyak 35 ton beras
kepada masyarakat dengan harga Rp. 100.000 untuk kemasan 15 kg.
Selain itu, dia katakan pula bahwa pemerintah daerah juga
telah meminta bantuan kepada TNI AL melalui Kepala Stafnya, untuk membantu
dengan menyediakan dua kapal perang (KRI) yang akan digunakan untuk mengangkut
beras dari kota Ambon dan Surabaya, yang dijadwalkan akan tiba di Saumlaki pada
12 Maret 2018.
“Untuk jangka panjang, Pemerintah Daerah akan mendatangkan
distributor beras di Saumlaki untuk memastikan ketersediaan stok beras di kota
Saumlaki dan kecamatan lain di wilayah Maluku Tenggara Barat,” tegas
bupati.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten MTB, Jonas Batlayeri
mengatakan, beras Bulog yang dijual kepada masyarakat tersebut merupakan stok
cadangan pangan yang ada pada Dinas Ketahanan Pangan kabupaten MTB yang
berjumlah 35 ton dan dijual kepada 2.300 kepala keluarga.
Menyinggung akibat kelangkaan beras di Saumlaki, Batlayeri
mengatakan bahwa hal itu terjadi akibat suplai dari daerah produsen tidak
sesuai jadwal, dipengaruhi oleh faktor cuaca yang kurang mendukung serta
kurangnya ketersediaan stok beras pada daerah penghasil beras itu sendiri.
(dp-18)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar