News Ticker

Ribuan Pendukung Persipura Demo Kecam Menpora - Imigrasi

Gagalnya laga 16 besar AFC Cup di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Provinsi Papua yang rencananya mempertemukan tim kebanggaan masyarakat Papua Persipura Jayapura dan klub asal Malaysia Pahang FA membuat suporter dan massa pendukung tim berjuluk Mutiara Hitam tersebut kecewa berat.
Share it:
Kepala Imigrasi saat menyampaikan pernyataan
Jayapura, Dharapos.com
Gagalnya laga 16 besar AFC Cup di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Provinsi Papua yang rencananya mempertemukan tim kebanggaan masyarakat Papua Persipura Jayapura dan klub asal Malaysia Pahang FA membuat suporter dan massa pendukung tim berjuluk Mutiara Hitam tersebut kecewa berat.

Pasalnya, kegagalan digelarnya laga tersebut akibat dipicu kelalaian Menpora dalam hal ini BOPI dan Imigrasi Pusat yang menolak memberikan visa bagi empat pemain asing asal Pahang FA setibanya di Bandara Soekarno Hatta Jakarta.

Akibatnya, tim asal Negeri Jiran itu kecewa dan memilih kembali ke negaranya sehingga pertandingan tersebut gagal digelar.

Atas kejadian tersebut, ribuan massa suporter Persipuramania dan massa dari berbagai penjuru kota Jayapura yang juga pendukung tim kebanggaan Persipura turun ke jalan dan menggelar aksi mengecam kelalaian Menpora Imam Nahrawi yang telah membekukan PSSI, sehingga berdampak pada kegagalan laga itu.

Massa yang melakukan aksi protes mulai berkumpul sejak pukul 09.00 WIT pada beberapa titik di kota Jayapura hingga pukul 11.30 WIT lalu massa mulai bergerak menuju Taman Imbi untuk melakukan aksi protes.

Dalam aksinya, massa meminta Menpora, BOPI, dan Ditjen Imigrasi bertanggung jawab atas visa yang tidak diberikan kepada tiga pemain asing Pahang FC sehingga laga AFC Cup batal digelar.

Koordinator demo Wilson, saat orasi mengecam gagalnya laga AFC Cup dimana ketiga institusi itu yang paling bertanggung jawab untuk memberikan izin visa kepada tiga pemain asing tim Pahang FA.

“Padahal tim lawan Persipura Jayapura sebelumnya, klub Maziya dan Warrios FC saat di babak penyisihan, tidak ada masalah dengan visa mereka,” kecamnya.

Saat itu, tegas Wilson, PSSI juga telah dibekukan, namun pengurusan visa pemain asing tidak ada masalah. Namun anehnya, hal lain muncul, saat Persipura di babak 16 besar, bersiap menjamu tim asal Malaysia.

“Jadi ini sudah jelas-jelas Persipura sengaja dikorbankan,” tegasnya.

Usai berorasi ditaman Imbi, massa Persipuramania ini kemudian bergerak menuju halaman kantor DPR Papua melanjutkan aksinya. Sejumlah sejumlah spanduk dan pamflet turut dibentangkan Pendemo.

Diantaranya bertuliskan: Menpora, BOPI dan Imigrasi  Dorang Tiga Benalu Liar, Persipura No NKRI No - Persipura Yes NKRI Yes - Presiden ganti Menpora, Iman Nahrawai cocok jadi TKI Ilegal dan sejumlah tulisan lainnya.

Sementara itu, anggota DPR Papua Elvis Tabuni, yang menerima Persipuramania mengatakan menerima seluruh aspirasi pendemo.

“Karena Persipura adalah harga diri orang Papua,” cetusnya.

Massa saat berdemo di gedung DPR Papua 
Tak lama kemudian, Kepala Kantor Imigrasi Papua tiba di tengah para pendemo dan menyampaikan pernyataannya.

“Saya sangat sedih atas sikap yang tidak baik dari Imgrasi Pusat. Saya berjanji akan membantu agar masalah Imigrasi tidak menjadi blunder,” janjinya.

Dirinya juga meminta Persipura dan PSSI untuk duduk sama-sama memecahkan masalah visa bagi pemain-pemain asing.

Dijelaskan, dirinya baru mendegar tadi pagi terkait masalah visa pemain asing.

Olehnya itu, dia meminta untuk semua pihak bersinergi untuk mempermuda pemain asing yang datang ke Indonesia khususnya di kota Jayapura.

(dp-25)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi