Maju mundurnya Pendidikan di tanah Papua sangat ditentukan oleh peran seorang guru yang rela mengabdi dan mengajarkan anak-anak Papua.
Anak-anak sekolah di Kabupaten Lanny Jaya |
“Banyak orang menilai kualitas pendidikan itu siswa, tapi saya sendiri bilang itu guru karena memang guru harus berkualitas sehingga pendidikan di tanah Papua bisa maju,” kata Elias Wonda kepada wartawan, di Jayapura, (15/12).
Dinilainya, saat ini kebanyakan guru ketika mengajar lebih memberi catatan ketimbang mengajar seorang siswa, bahkan guru sering tidak berada di tempat.
“Kalau dulu, tepatnya di tahun 80-an, guru tidak pernah memberikan buku kepada siswa, tetapi lebih dulu berikan materi baru mengajar. Begitu juga sebelum mengajar, pengawas akan melakukan pemeriksaan, kalau oke baru diperbolehkan untuk mengajar sampai selesai dan keluar," katanya.
Sebelumnya. Asisten II Papua, Elia Loupatty mengatakan Pemerintah daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota masih terus menggumuli masalah pendidikan di Papua, karena secara nasional telah memberikan dampak yang kurang baik bagi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua.
Disamping itu, masalah pendidikan juga menjadi perhatian Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, sehingga dalam program Gerbang Mas Hasrat Papua, pendidikan memiliki prioritas tersendiri yang harus dilaksanakan, karena itu pembangunan berawal dari manusia dan kembali berakhir pada manusia itu sendiri.
"Kami sadar persoalan ini tidak bisa kami selesaikan sendiri, sehingga kami sangat berharap dukungan dari stakeholder yang lain, agar persoalan pendidikan dapat tertangani dan ditangani secara bersama-sama, demi terwujudnya visi Papua bangkit, Mandiri dan Sejahtera," kata Elia Loupatty.
(Piet)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar