News Ticker

Pakar dan Dinas Kelautan Perikanan Promal Bahas LIN

Setelah dicanangkanya 3 WPP di Maluku yaitu laut Banda, laut Seram dan laut Arafura sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN) maka tentu sebagai pemilik WPP tersebut, Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Promal mempunyai kesiapan untuk menghadapi itu.
Share it:
Romelus Far Far
Ambon,
Setelah dicanangkanya 3 WPP di Maluku yaitu laut Banda, laut Seram dan laut Arafura sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN) maka tentu sebagai pemilik WPP tersebut, Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Promal mempunyai kesiapan untuk menghadapi itu.

Kepala DKP Promal, Romelus Far Far kepada wartawan, Rabu (13/8) mengungkapkan Pemerintah pusat telah menentukan Maluku sebagai LIN ini tentu ke depannya tekanan atas eksploitasi akan kuat dengan mengalirnya regulasi-regulasi yang di buat oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI.

“Sebagai pemilik dan demi untuk kesejahteraan masyarakat Maluku ke depan Pemerintah Provinsi mempunyai tanggung jawab untuk merawat dan mengendalikan seluruh eksploitasi yang terjadi di LIN dan akan berkelanjutan dan tetap di lestarikan,” tegasnya.

Terkait dengan LIN tersebut, maka Far-Far juga meminta dukungan kepada para pakar di IPB dan dari Universitas Pattimura bersama dengan DKP Promal dan kabupaten/kota serta UPT Kementrian Kelauatan dan Perikanan akan berdiskusi bagaimana memformulasikan konsep LIN agar tampak tanggung jawab Pemerintah Daerah terhadap LIN itu sendiri.

“Seperti apa Pemerintah Pusat mempunyai tanggungjawab terhadap Pemerintah provinsi, kabupaten/ kota dan Stack holder,” .

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Laboratorium Hidrobiologi IPB Dr. Victor Nikijuluw juga menambahkan LIN itu sendiri sudah net namun bagaimana cara untuk mengimplementasikannya.

“Akan tetapi dari formulasi yang akan dilakukan oleh para pakar maka akan di lihat LIN tidak cuma di eksploitasi untuk menghasilkan ikan saja,” tambahnya.

Nikijuluw lebih condong kepada bagaimana lingkungan dijaga dan dikembangkan supaya tetap untuk mendukukung keberlanjutan dari lumbung ikan.

“Jangan kita hanya menangkap ikan saja tanpa memikirkan apabila lingkungan rusak apakah mungkin dapat mempertahankan Ikan pada lingkungan yang rusak,” himbaunya.

Olehnya itu, dirinya berharap agar jasa lingkungan juga yang harus di kembangkan terutama pariwisata karena kawasan pulau-pulau kecil adalah pariwisata yang berbasis lingkungan dalam hal ini konservasi sehingga ekowisata sebagai unjung tombak jasa yang ada dapat mencapai tujuan sesuai tujuan yang di canangkan LIN. (dp-25)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi