Langgur, Dharapos.com - Selain pembahasan isu-isu strategis Pemerintah pusat, sejumlah isu aktual daerah juga diangkat dalam kegiatan Musrenbang penyusunan RKPD Tahun 2024 yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) di Langgur, Senin (27/3/2023).
“Isu aktual daerah tersebut kita angkat dengan harapan
mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Maluku dan Bappenas,” ungkap Bupati
setempat M. Thaher Hanubun dalam sambutannya.
Isu-isu aktual dimaksud yakni Penurunan Stunting, Penurunan
Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim, Pengendalian Inflasi,
Infrastruktur Transportasi, dan Penataan Kota Langgur.
Diketahui, stunting Malra tahun 2022 berada di angka 16,98 %
atau sudah jauh berkurang dari tahun 2018 sebesar 30,01 %.
Malra masih harus bekerja untuk menekan stunting ke angka 14
persen sesuai target nasional (masih harus mengejar 2,98 poin). Jumlah Balita
yang dipantau mencapai 7.472 balita dari target sasaran 8.156 balita atau
sebesar 91,61 %.
Dari balita yang dipantau, ditemukan sebanyak 1.269 balita
stunting. Tersebar, di 11 Kecamatan.
“Data balita stunting ini by name by address, sehingga
intervensi diberikan sesuai kondisi dan kebutuhan masing-masing,” urainya.
Di Malra , lanjut Bupati, pihaknya membangun sistem kerja
yang melibatkan berbagai unsur pemerintah dan masyarakat yang ditandai dengan
dimulainya program Bapak-Ibu Angkat bagi balita stunting yang dimulai tahun
ini.
Sementara untuk penurunan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan
ekstrim di Malra tahun 2022 sebesar 21,19 %, berhasil ditekan dari angka 22,73
% di tahun 2021. Jumlah Penduduk miskin sesuai data BPS sebanyak 21.380 jiwa.
Tahun 2022, Malra menyumbang sebesar 7,36 % penduduk miskin
provinsi Maluku (berada di urutan ke-8 penyumbang terbesar kemiskinan di antara
11 kabupaten dan kota).
Permasalahan kemiskinan di Malra selain karena masih
rendahnya pendapatan, namun terdapat pula beberapa aspek yang turut berpengaruh
yakni Akses Rumah Layak Huni belum maksimal, Cakupan Pelayanan Air Bersih,
Cakupan pelayanan Sanitasi.
Bupati Hanubun mengungkapkan, cakupan rumah layak huni tahun
2022 mencapai 89,63 %. Sudah jauh meningkat dibanding capaian tahun 2018 yang
saat itu sebesar 74,58 % (kenaikan lebih dari 15 %).
Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir ini, total
intervensi untuk penanganan rumah sebanyak 2.843 unit.
Capaian ini atas dukungan pendanaan dari APBD Kabupaten,
APBD Provinsi dan APBN, termasuk DAK. Meskipun demikian, masih ada sebesar
10,37 % rumah warga yang termasuk tidak layak huni.
Adapun wilayah yang paling membutuhkan sentuhan pelayanan
rumah adalah Kecamatan Kei Besar Utara Barat, Kecamatan Kei Besar dan Kecamatan
Kei Kecil. Termasuk dalam hal perumahan, masih dibutuhkan Rusun ASN untuk
menunjang pelayanan ASN di wilayah Pulau Kei Besar, serta tenaga guru dan medis
serta ASN untuk Rumah Sakit Pratama.
Selanjutnya, untuk cakupan Pelayanan Air Bersih masyarakat
sampai tahun 2022 sebesar 70,79 %.
“Kebutuhan yang paling mendesak adalah untuk wilayah
pulau-pulau kecil di Kecamatan Kei Kecil Barat dan Kecamatan Kei Besar Selatan
Barat (5 Ohoi yang belum terlayani air bersih),” bebernya.
Cakupan pelayanan Sanitasi hingga tahun 2022 sebesar 78,51
%. Beberapa wilayah yang masih memerlukan sentuhan pelayanan sanitasi antara
lain di Kecamatan Kei Besar Utara Barat dan Kecamatan Hoat Sorbay, yang angka
stunting dan kemiskinan masih cukup tinggi;
Sementara untuk Kemiskinan Ekstrim, sesuai data Kemenko
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, jumlah KK Miskin
Ekstrim di Kabupaten Malra sebanyak 11.815 KK yang tersebar di 11 kecamatan.
“Data ini memang diperkirakan masih ada bias, sehingga
verifikasi dan validasi tetap diperlukan,” tandas Bupati.
Untuk itu, dalam menanggulangi Kemiskinan Ekstrim ini, maka
sinergi pembiayaan dan intervensi sangat penting dilakukan.
“Dukungan dan bantuan semua pihak sangat diperlukan. Target
Nasional Kemiskinan Ekstrim yang harus turun
menjadi 0 persen di tahun 2024, adalah tujuan kami di Malra,” pungkas
Bupati.
(dp-red)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar