Ambon, Dharapos.com - Gubernur Maluku Murad Ismail bersama Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Jannus Pangaribuan, menekan sirine pada bola dunia yang menjadi simbol persidangan, sebagai tanda pembukaan Sidang Majelis Sinode AM Gereja Protestan Indonesia (GPI) Tahun 2022 di Gedung Gereja Maranatha, Minggu (20/11/2022).
Sidang
Majelis Sinode tahun ini mengusung tema "Tuhan adalah yang Awal dan yang
Akhir".
Prosesi
sidang diawali dengan jalan kaki bersama dari gedung Gereja Ignatius Slamet
Riyadi ke gedung Gereja Maranatha.
Prosesi
jalan kaki ini dipimpin Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta E. T. Maspaitella dengan
membawa Alkitab.
Prosesi
dilanjutkan dengan kebaktian yang kembali dipimpin Pendeta E. T. Maspaitella.
Selanjutnya,
dalam acara ritual, berlangsung akta pembukaan persidangan AM GPI yang ditandai
dengan pemukulan tifa oleh Ketua BPH Sinode AM GPI, bersama dengan para
pimpinan Sinode GPM.
Gubernur
Murad dikesempatan ini, mengatakan gereja sebagai sebuah lembaga kerohanian
yang memiliki struktur organisasi dan tata kerja yang terukur serta sistematis,
dibuktikan dengan diselenggarakannya event-event persidangan dari tingkat
Sinode, Klasis hingga jemaat-jemaat.
"GPI
sebagai lembaga keamanan, menjaga netralitas dan terus menjadi penyambung suara
Tuhan, sehingga Gereja hadir memperjuangkan kepentingan demokrasi tertinggi
yakni kepentingan rakyat dan bukan kelompok atau golongan tertentu"
ungkapnya.
Di lain
sisi, jelang perayaan Natal dan tahun baru 2023, kepala daerah mengingatkan
tentang menguatnya gejolak ekonomi, sosial, budaya, politik dan keamanan dalam
masyarakat.
Ia pun
menghimbau kepada seluruh elemen untuk tetap tenang dan tidak bertindak
gegabah. Percayakan kepada pemerintah, TNI/Polri dan aparatur yang bertanggung
jawab di bidangnya masing-masing, perihal penanganan sejumlah sektor
diatas.
"Pemerintah
Daerah akan terus bekerja menjaga ketahanan pangan daerah, mengendalikan
inflasi, menjamin pertumbuhan ekonomi, menekan angka kemiskinan dan
pengangguran termasuk memperkuat sisi pemberdayaan ekonomi mikro berbasis
UMKM," himbaunya.
Di akhir
pesannya, Gubernur mengingatkan tentang pentingnya membangun komunikasi,
koordinasi dan kolaborasi dengan TNI/Polri serta semua elemen masyarakat.
Dengan
begitu, setiap potensi konflik sosial dapat diantisipasi sejak dini, demi
menjaga stabilitas keamanan masyarakat.
"Saya
berharap hasil persidangan Sinode ini akan menghasilkan sesuatu yang berarti
bagi pelayanan semua anggota GPI," tutup Gubernur.
Ditempat
yang sama, Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Jannus Pangaribuan
menerangkan, sidang majelis ini merupakan agenda demokrasi Gereja dalam
melaksanakan semua program dalam implementasi visi misi Gereja di Indonesia.
Mengingat, Indonesia kaya dalam organisasi Gereja. Kurang lebih terdapat 328
Sinode / 350 Yayasan / 300 perguruan tinggi dan sejumlah lembaga yang bergerak
melakukan tugas-tugas sebagai Gereja.
"Ini
tentu tidak sederhana tapi dalam eksistensinya spirit teologi menjadi sesuatu
yang kaya dalam arti apa saja," terangnya.
Jannus
mengajak para BPH GPI dan Ketua Sinode GBM, untuk melakukan upaya intropeksi
diri melalui sidang yang menjadi bagian dalam melakukan evaluasi dan menyusun
program pelayanan.
"Mudah-mudahan
keputusan sidang akan membawa perubahan atau memberi arahan dalam penatalayanan
Gereja Protestan Indonesia dan 12 Gereja mandiri di seluruh Indonesia
ini," tutup Jannus.
(dp-19)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar