Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar Daniel E.Indey
Saumlaki,
Dharapos.com - Angka kasus bayi dan balita kekerdilan (stunting) di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi
Maluku hingga saat ini masih terbilang tinggi.
Meskipun
selama beberapa bulan terakhir ini, Pemerintah dan satgas percepatan penurunan
stunting gencar melakukan intervensi dan penanganan yang serius.
Hal ini
disampaikan Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar Daniel E.Indey dalam acara
monitoring dan evaluasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar, Saumlaki, Kamis (24/11/2022).
Kegiatan ini
dihadiri oleh Ketua Satgas Stunting Provinsi Maluku, Ny Widya Pratiwi Murad
serta OPD teknis provinsi.
"Angka
bayi dan balita stunting di Kabupaten Kepulauan Tanimbar masih cukup tinggi
sehingga dibutuhkan intervensi dan penanganan yang serius oleh semua
pihak," pinta Indey dalam sambutannya.
Dikatakan,
stunting adalah kondisi infeksi berulang terutama pada 1.000 hari pertama
kehidupan (HPK) yaitu pada anak atau janin berusia 23 bulan, sehingga penurunan
stunting perlu dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang
yang merugikan anak-anak Tanimbar karena terhambatnya tumbuh kembang mereka.
'Stunting
ini akan mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak
maksimal dan akan berpengaruh pada produktifitas pada saat dewasa"
ujarnya.
Stunting
juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak stunting lebih
beresiko menderita penyakit kronis pada masa dewasanya.
Stunting dan
berbagai masalah gizi diperkirakan akan berkontribusi pada hilangnya dua sampai
tiga persen produk domestik bruto setiap tahunnya.
Indey
menjelaskan, Pemda Kepulauan Tanimbar telah mengimplementasikan program
percepatan penurunan stunting di wilayah itu melalui penetapan 13 lokasi
stunting dengan prevelensi balita stunting 5,63 persen, dengan jumlah balita
stunting sebanyak 645 balita dari total 11.448 balita di tahun 2022.
"Angka
ini mengalami penurunan dari sebelumnya 700-an, sudah turun ke 645. Meski angka
berkurang, namun ini masih sangat tinggi jika di bandingkan dengan kota dan
kabupaten lainnya di Maluku," jelasnya.
Duta Parenting Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail saatr memberikan sambutan
Karena itu,
dalam penyusunan APBD tahun 2023, Pemkab Tanimbar akan melakukan program
penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim serta inflasi secara terintegrasi.
"Kami
melibatkan organisasi perangkat daerah yang akan menjadi bapa asuh pada 16 desa
stunting yang menjadi lokus di tahun 2023 dengan tujuan pada tahun 2024 nanti,
Kabupaten Tanimbar sudah bebas Stunting" kata Indey.
Karena angka
ini masih cukup tinggi, Indey mengharapkan perhatian dan dukungan semua pihak,
mulai dari pemerintah dearah, pemerintah
kecamatan, desa hingga organisasi non pemerintah maupun pemangku kepentingan
lainnya.
Perhatian
semua pihak itu dia harapkan dapat dilakukan melalui keterlibatan dan mengambil
peran masing-masing.
"Ini
kunci keberhasilan yang telah dilakukan secara global," katanya.
Sementara,
Widya Pratiwi Ismail dalam sambutan mengatakan, kunjungan monitoring dan
evaluasi percepatan penurunan stunting pada kali kedua ini, lebih menitik
beratkan pada peningkatan dan meneguhkan kembali komitmen Pemkab Kepulauan Tanimbar.
"Komitmen
pemimpin daerah ini sangat penting karena mereka akan memimpin langsung
pelaksanaan pembangunan di daerah," ujar Amasenan, nama adat yang
dikukuhkan bagi Widya dari masyarakat Olilit di kecamatan Tanimbar Selatan.
Widya juga
telah diberi nama adat oleh masyarakat desa Lauran yaitu Lauran Enan.
Dia
menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen menurunkan prevelensi stunting menjadi
14 persen di tahun 2022 sesuai dengan harapan dari Presiden Joko Widodo.
"Berdasarkan
data riset dan survei Kementrian Kesehatan,
sejak tahun 2018 prevelensi stunting Maluku secara konsisten menurun dari
34, 02 persen menjadi 28,7 persen di
tahun 2021" bebernya.
Sebagai Duta
Stunting Maluku, Widya merasa bangga karena kerja keras yang dilakukan secara
bersama ini tidak sia-sia.
Pewarta : Novie Kotngoran
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar