News Ticker

Pasien Ditelantarkan, Imbas Kebijakan Plt Dirut RSUD Haulussy

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Haulussy Ambon dilaporkan melantarkan masyarakat dan pasien yang ingin melakukan pemeriksaan jantung.
Share it:

Gedung RSUD dr. Haulussy Ambon, Provinsi Maluku 

Ambon, Dharapos.com
- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Haulussy Ambon dilaporkan melantarkan masyarakat dan pasien yang ingin melakukan pemeriksaan jantung.

Terlihat puluhan orang didominasi usia lanjut yang datang ke rumah sakit plat merah ini namun tidak mendapatkan pelayanan kesehatan apapun.

"Biasanya kami datang untuk melakukan pemeriksaan di Poli jantung setiap hari sabtu. Tadi kami datang pukul 07.00 WIT, namun sampai pukul 11.00 WIT tidak ada pelayanan kesehatan. Karena sudah lapar jadi kita semua pulang," ungkap salah satu masyarakat, Zeth yang datang ingin memeriksa jantung di RSUD Haulussy, Sabtu (15/1/2022).

Karena tidak mendapat pelayanan kesehatan, ia bersama beberapa pasien berinisiatif menanyakan langsung persoalan ini ke Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Haulussy, dr Justini Pawa, namun yang bersangkutan tidak berada ditempat.

"Kita bersama-sama pasien ke ruangan Direktur untuk mempertanyakan hal ini, namun karena Sabtu merupakan hari libur, akhirnya kita tidak bisa menyalurkan aspirasi kami kepada beliau," ungkapnya.

Menurut Zeth, RSUD Haulussy sebagai instansi yang bernaung di bawah Pemda Provinsi Maluku, seharusnya memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai jadwal yang ditentukan.

Kalaupun tidak ada pelayanan kesehatan, seharusnya ada pihak yang menyampaikan kepada masyarakat dan pasien.

“Bukan ditelantarkan begitu saja,” kecamnya.

Apa yang terjadi, cetusnya berdampak kepada masyarakat yang seharusnya mempunyai hak mendapatkan pelayanan kesehatan dari negara.

"Sebagai rakyat, kami harus dilayani, bukan ditelantarkan. Kami semua sudah ketergantungan obat. Namun sayang ketika tiba di RS tidak dapat pelayanan apapun," sesalnya.

Ditanya penyebab sampai ditelantarkan pihak RS, dirinya tidak mengetahui pasti.

Namun berdasarkan informasi yang dihimpun, dokter yang selama ini melayani pemeriksaan jantung, dr Zulkarnain sudah tidak lagi diberikan kewenangan oleh pihak RS untuk melayani masyarakat yang datang ingin memeriksa kesehatan.

 

"Saya melhat, seharusnya RSUD harus punya utang sama dr. Zulkarnain, karena beliau merupakan dokter jantung pertama di Maluku yang dibawa langsung oleh mantan Gubernur Karel Albert Ralahalu," bebernya.

Tak hanya itu, ia juga mengeluhkan kondisi gedung di RSUD Haulussy. Pasalnya saat melakukan perekaman jantung, air jatuh akibat rembesan air dari lantai dua.

"Pengalamnnya pada saat rekam jantung, gedungnya bocor. Pada saat rekam jatuh air menetes,"cetusnya.

Terhadap hal ini, dirinya sudah menyampaikannya melalui kotak saran, namun nyatanya belum juga diperbaiki.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sumber yang tidak mau namanya dipublikasi, penyebab penelantaran pasien oleh RS seperti yang disampaikan Zeth benar adanya.

Saat ini, dr. Zulkarnain tidak lagi diberikan kewenangan oleh Plt Direktur Haulussy Justini Pawa untuk melakukan pelayanan kesehatan di RS.

Hal ini merujuk Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan Plt Direktur tanggal 10 Januari, dimana terdapat beberapa dokter yang sudah tidak dimasukan ke dalam komite medik untuk praktek di RSUD, karena berkaitan jabatan, diantaranya dr. Elna (dokter mata), dr Zulkarnain (Dokter jantung), dr Lina (dokter Gigi).

"Sehingga hari ini pasien mengamuk, kemudian menghubungi dr Zulkarnain tapi tidak bisa, karena sesuai aturan hukum dr. Zulkarnain tidak bisa melakukan praktek, karena kalau terjadi apa-apa RS tidak bisa bertanggungjawab," ujar sumber.

(dp-20)

Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi