Ketua Yayasan Sor Silai Tanimbar, Simon Lolonlun dalam acara sosialisasi bagi Pemdes Bomaki, Mahasiswa dan MPU di balai desa setempat, Senin (22/11/2021) |
Saumlaki, Dharapos.com - Yayasan Sor Silai Tanimbar mengajak Masyarakat Penggerak Usaha (MPU) untuk mendukung pengembangan agroforestri di desa Bomaki, kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Ketua
Yayasan Sor Silai Tanimbar, Simon Lolonlun menyatakan setelah hampir setahun melaksanakan
program pembibitan tanaman buah produktif dan tanaman penghijauan, pihaknya
diberikan kepercayaan lagi oleh SKK Migas kantor perwakilan Papua Maluku (Pamalu)
dan didukung oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela Ltd. untuk
melaksanakan program penanaman yang dimulai dengan pelaksanaan sosialisasi.
Sosialisasi
ini bertujuan mempersiapkan MPU dalam mendukung usaha agroforestri dan
ecowisata di Tanimbar yakni meningkatkan potensi produksi buah pada lahan
pertanian serta tanaman penghijauan di desa Bomaki diatas lahan seluas 8
hektar.
Selain itu,
bertujuan untuk membangun kesadaran bersama dalam menjaga hutan tetap lestari,
mewujudkan kebutuhan pangan terpenuhi dan kesejahteraan meningkat.
"Areal
ini terdiri dari dari satu hamparan untuk
penanaman sejumlah jenis pohon buah dan satu kawasan penanaman pohon
kehutanan di sumber air minum. Selain itu, pemerintah desa meminta dilakukan
penghijauan di lokasi lapangan bola kaki dan areal lingkungan gereja Katolik
Stasi Santo Paulus Bomaki," terang Simon dalam acara sosialisasi bagi
Pemdes Bomaki, Mahasiswa dan MPU di balai desa setempat, Senin (22/11/2021).
Sebelum
sosialisasi ini, pihaknya telah mendorong MPU untuk membersihkan lahan. Dan saat
ini sudah mencapai 6 hektare lahan dan akan dibuka lagi hingga mencapai 8
hektar.
Setelah
pelaksanaan sosialisasi ini, Yayasan Sor Silai Tanimbar akan memobilisasi
tanaman produktif dan tanaman penghijauan pada lokasi desa Bomaki untuk usaha
agroforestry dan ecowisata untuk ditanam pada 28 hingga 30 November 2021.
Selain menyerahkan anakan pohon secara gratis kepada MPU, proses pendampingan usaha agroforestry dan ecowisata kepada MPU akan terus dilakukan hingga Januari 2022.
Peserta sosialisasi |
Kendati diberikan anakan pohon secara gratis kepada masyarakat, Simon berharap, MPU akan mengembalikan anakan pohon dengan jumlah yang sama di 2022 mendatang untuk nantinya diserahkan lagi kepada MPU lain, dengan konsep yang sama.
Dikatakannya,
pelaksanaan sosialisasi hari ini bersamaan dengan momentum hari pohon sedunia
atau world tree day. Hari Pohon Sedunia menurutnya sangat bermakna untuk
mengingatkan manusia akan pentingnya pohon bagi kehidupan mahluk hidup lainnya,
memerangi pemanasan global, mencegah bencana alam, dan melindungi tempat hidup
mahhluk hidup didunia.
Solusi
mengurangi pemanasan global yang paling efektif adalah menanam pohon. Hutan
yang sehat dapat meningkatkan kualitas udara dan air, menyediakan habitat satwa
liar, menstabilkan tanah, memberikan kesempatan untuk rekreasi, merangsang
ekonomi lokal, dan banyak lagi.
"Karena
itu sekarang waktunya untuk menanam pohon. Pohon menyediakan kebutuhan hidup.
Mereka membersihkan udara dan air kita sekaligus meningkatkan keanekaragaman
hayati, tanah, kesehatan, produksi pangan dan ekonomi," katanya.
Kepala Desa
Bomaki, Virgilius Lamere saat menutup kegiatan ini berterima kasih kepada SKK
Migas Pamalu dan KKKS INPEX Masela serta Yayasan Sor Silai Tanimbar yang telah
peduli dan mendorong pengembangan usaha agroforestri dan ekowisata di wilayahnya.
"Ini
baru pertama dilaksanakan di desa Bomaki. Dan selaku kepala desa, saya menilai
kegiatan ini sangat penting bagi kami. Untuk itu saya haturkan terima
kasih," ucapnya.
Pemdes
Bomaki, lanjut Virgilius, telah mendorong MPU di desa itu untuk terlibat. Dan menurutnya,
masyarakat sangat senang dan menerima program ini.
Fransiskus
Nusmese, praktisi pertanian dan Johanis DB. Malindir, seorang akademisi yang
menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut mengedukasi MPU tentang pentingnya
pengembangan agroforestri. Selain itu,
mereka membekali MPU tentang tekni penanaman dan pemeliharaan yang baik dan
ramah lingkungan.
"Sebagai
masyarakat, saya sangat berterima kasih karena program ini dan juga terima
kasih karena kami telah dibekali dengan ilmu dan pengalaman," kata Tusti,
seorang MPU disela-sela kegiatan itu.
Selain MPU
dan pemerintah desa yang hadir dalam kegiatan itu, hadir pula sejumlah
mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Saumlaki (STIAS) dan sejumlah
tokoh masyarakat, serta peserta dari LSM PITA.
(dp-47)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar