Plh Sekda Maluku Sadali Ie, mewakili Gubernur Murad Ismail menghadiri pelantikan Dewan Pengurus Aliansi Masyarakat Kei (AMKAY) Provinsi Maluku periode 2021-2026, Sabtu (16/10/2021)
Ambon,
Dharapos.com - Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Maluku Sadali Ie,
mewakili Gubernur Maluku Murad Ismail menghadiri pelantikan Dewan Pengurus
Aliansi Masyarakat Kei (AMKAY) Provinsi Maluku periode 2021-2026 di
Laboratorium Unpatti Ambon, Sabtu (16/10/2021).
Pantauan
lapangan, Plh Sekda yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Provinsi
Maluku ini, disambut Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun, Raja
Famurdanar Abdul Gani Hanubun, Raja Nerong M. Ekan Refra, Raja Lintahit Yaffan
Patrik Renuwarin, Raja Manyeu Rumadian Nurbertus Watratan, diiringi tarian
Tarian Pana dan Lenso yang diperagakan sejumlah para pemuda-pemudi Kei.
Pelantikan
tersebut berdasarkan Keputusan Formatur Nomor 03/VII/FRMTR AMKAY/2020, tentang
Pengangkatan dan Penetapan Dewan Pengurus Aliansi Masyarakat Kei (AMKAY)
Provinsi Maluku periode 2021-2026.
Keputusan itu
berlaku tanggal 10 Februari 2020, ditandatangani Koordinator (Ketua Umum)
Silfester Tharob.
Pelantikan
dihadiri Ketua Cipayung GMNI/HMI (Cabang Ambon), PMKRI Maluku, M1R Maluku,
Keluarga Besar Maluku Tenggara Raya (KBMTR) Maluku dan lainnya.
Plh Sekda
saat membacakan sambutan Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan, kearifan
lokal akan tetap bertahan jika masyarakat tetap mempertahankan serta
melaksanakan pandangan, aturan, nilai dan norma yang ada.
Perkembangan
budaya ditengah perkembangan zaman kadang membuat kearifan lokal semakin
dilupakan masyarakat.
Namun,
kearifan lokal ada dengan proses yang sangat panjang dan memiliki nilai leluhur
yang ada didalamnya dengan adanya kebudayaan sebagai bukti konkrit. Nilai
tersebut salah satunya terdiri dari nilai sosial yakni solidaritas, kerja sama,
gotong royong, kebersamaan dan sopan-santun.
"Maka
saya mengajak para Raja Latupati yang berada di daerah ini, khususnya AMKAY
untuk kita melakukan kembali penyegaran nilai-nilai kearifan lokal kita sebagai
modal sosial kultural dalam membangun Maluku," ajak Sekda.
Sekda lalu
mengucapkan selamat atas Pelantikan Pengurus Aliansi Masyarakat Kei (AMKAY)
Provinsi Maluku tersebut.
Ia merasa
perkumpulan ini, dapat menjadi media silaturahim antara warga Maluku (Khususnya
masyarakat Kei) dalam memperkuat hubungan persaudaraan.
Mengingat,
AMKAY merupakan salah satu wadah berhimpun orang basudara yang mampu melintasi
batas suku dan agama, dari tiap-tiap negeri yang ada di Kota Tual dan Kabupaten
Maluku Tenggara.
"Ikatan
persaudaraan ini sesungguhnya telah memperlihatkan sebuah tingkat keadaban yang
tinggi dalam pertalian sejati atau Ain Ni Ain," ujar Sekda.
Masih jelas
Sekda, Ain Ni Ain adalah ungkapan yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan,
yang dibangun para leluhur agar orang basudara bisa belajar untuk saling
memahami, mempercayai, memiliki, mencintai, membanggakan dan saling menghidupi.
Tak lupa,
Sekda mengapresiasi kegiatan pelantikan ini.
Kegiatan
seperti ini merupakan bagian dari upaya melakukan regitalisasi terhadap
kearifan lokal, serta memperkuat hubungan masyarakat serta menjadi media
silaturahmi tentang membangun masa depan yang lebih maju dan sejahtera.
"Maka
ungkapan seperti katong (Kita) semua orang basudara maupun ale rasa beta rasa,
sebetulnya menggambarkan manusia Maluku yang tidak hanya berhubungan secara
faktor keturunan saja, namun juga mengekspresikan manusia Maluku sebagai mahluk
sosial yang sangat menjunjung tinggi kebersamaan sebagai orang basudara,"
pungkasnya.
(dp-19)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar