News Ticker

TNI AL Sisir Pulau-pulau Kecil Tanimbar Utara Cari Korban KM Hentri

Pangkalan TNI AL (Lanal) Saumlaki hingga kini masih terus mengerahkan personelnya untuk melakukan penyisiran di seputar pulau Larat dan pulau - pulau
Share it:

Danlanal Saumlaki, Letkol Laut (P) Ridwan Rizky Musa 

Saumlaki, Dharapos.com
- Pangkalan TNI AL (Lanal) Saumlaki hingga kini masih terus mengerahkan personelnya untuk melakukan penyisiran di seputar pulau Larat dan pulau - pulau kecil di sekitarnya, dalam rangka mencari 25 orang Anak Buah Kapal (ABK) KM. Hentri yang terbakar di perairan Kepulauan Tanimbar, Maluku, sejak lima hari lalu.

Komandan Lanal Saumlaki, Letkol Laut (P) Ridwan Rizky Musa menyatakan proses pencarian di pesisir pantai pulau Larat dan pulau-pulau kecil lainnya itu menggunakan fasilitas dan peralatan seadanya.

"Setelah kami menerima laporan masyarakat, kami langsung melakukan pencarian. Saya memerintahkan Komandan Pos TNI AL Larat untuk melakukan pencarian dan penyelamatan terhadap ABK yang kemungkinan berada di perairan dekat pulau Larat," terangnya di Saumlaki, Kamis (9/9/2021).

Dikatakan, dalam proses pencarian, Lanal Saumlaki terus berkoordinasi dengan Lanal Tual dan komando atas untuk mengerahkan armada serta fasilitas yang dimiliki oleh TNI AL.

Menurut Danlanal, komando atas TNI AL menggerakkan KRI Layaran untuk melakukan pencarian di lepas pantai.

KRI Layaran-854 adalah sebuah kapal patroli cepat kelas Pari milik TNI AL dalam jajaran Satuan Kapal Patroli Komando Armada RI Kawasan Timur.

Selain itu, Lanal Saumlaki juga berkoordinasi dengan pos SAR setempat untuk melakukan penyisiran.

"Kendati cuaca ekstrim yang terjadi di perairan Kepulauan Tanimbar berupa hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi menjadi hambatan bagi regu penyelamat tetapi kami tetap melaksanakan misi kemanusiaan ini dengan peralatan yang ada. Memang, dalam penyisiran hingga kini kami belum menemukan para korban. Kami tetap melaksanakan pencarian sampai dengan ada perintah penghentian dari komando atas," sambungnya.

Kronologis Terbakarnya KM. Hentri

Sebelumnya, KM Hentri dilaporkan berlayar dari pelabuhan Muara Angke Jakarta pada 15 Agustus 2021 hendak menuju Merauke, Provinsi Papua.

Selama berlayar dan sesampainya di perairan Kepulauan Tanimbar sekitar 50 mil laut antara perairan Kepulauan Maluku Tenggara dengan Kepulauan Tanimbar, kapal tersebut diterjang gelombang setinggi 3 meter.

Akibatnya, kapal mengalami guncangan hebat dan muncul asap hitam tebal disertai kobaran api dari dalam kapal sekitar pukul 05.00 waktu setempat pada  3 September 2021.

KM Hentri mengalami kebakaran hebat sementara para ABK berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke dalam air.

Dalam kejadian ini menurut informasi, dua orang ABK tewas terjebak di dalam kapal, lima orang ABK berhasil selamat, dan 25 orang ABK lainnya dinyatakan hilang.

Setelah menerima informasi, Basarnas Ambon melakukan Koordinasi dengan KSOP Ambon untuk bantuan MAPEL informasi kecelakaan KM Hentri ke kapal yang melintasi perairan Kepulauan Tanimbar dan Maluku Tenggara.

Pukul 12.35 WIT, Basarnas Ambon melakukan koordinasi dengan Pos SAR Tual perihal cuaca ekstrem yang saat ini terjadi di perairan Maluku Tenggara dan sekitarnya.

Basarnas Ambon juga telah berkoordinasi dengan Lantamal IX / Ambon dan Guspurla Ambon terkait pengarahan KRI Layaran yang sementara melaksanakan patroli di perairan Kepulauan Aru.

Koordinator Pos SAR Tual juga telah berkoordinasi dengan Dandim 1503 / Tual terkait upaya pengerahan unsur masyarakat dalam aksi SAR, namun kondisi saat ini belum memungkinkan untuk pergerakan potensi SAR akibat cuaca ekstrim di laut.

Informasi yang diterima Basarnas Ambon, pada saat KM Hentri terbakar sebanyak 30 orang ABK melompat menyelamatkan diri ke dalam air dan hanyut terbawa arus sekitar 20 mil dari pulau Molu, kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Kemudian pada 6 September 2021 sekitar pukul 13.00 WIT, lima orang ABK berhasil ditemukan oleh kapal motor pencari telur ikan yang berasal dari kepulauan Tanimbar dan mereka dalam keadaan selamat.

Lima ABK ini selanjutnya dievakuasi ke desa Mun, Pulau Tanimbar guna mendapatkan perawatan medis.

Menurut keterangan dari salah satu korban selamat, ada 30 ABK yang melompat ke dalam air dan berenang menjauhi kapal yang terbakar, namun karena tingginya gelombang menyebabkan mereka terpisah dan hilang.

Berikut daftar nama-nama kru KM Hentri seperti dikutip dari ANTARA.

Mereka antara lain:  Ardian Rahman asal Sukabumi (Selamat), Cikun, Adam Fauzan (Sukabumi), Angga Framudya asal Sukabumi (Selamat), Resa Rendy (Jakarta), Imron (Jakarta), Maman (Sukabumi), Suhendar (Sukabumi), serta Indra (Sukabumi).

Kemudian ada ABK bernama Hengki asal Palembang (selamat), Asep Suryana (Sukabumi) dalam kondisi selamat, Wawan (Jakarta), Angga (Jakarta), Lasari asal Ambon (selamat).

Selanjutnya ada ABK bernama Adam, Suparman, Yusuf, Andri, Salim, Damar, Didin, Arifin, Ade Setiyawan, dan Heru yang juga berasal dari Sukabumi yang belum diketahui nasibnya.

Sementara ABK asal Jakarta yang masih dinyatakan hilang adalah Agus, Saputra, Akmal, dan Putra, kemudian ada ABK bernama Tomi, Anggi (Cianjur), Bayu (Jawa Timur),

(dp-18)

Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi