News Ticker

Bupati imbau Calkades Hendrik Sermatang Kembalikan Aset SD Inpres 2 Adaut

Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon mengimbau mantan Kepala SD Inpres 2 Adaut Kecamatan Selaru, Hendrik Sermatang untuk segera mengembalikan sej
Share it:

Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon
Saumlaki, Dharapos.com - Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon mengimbau mantan Kepala SD Inpres 2 Adaut Kecamatan Selaru, Hendrik Sermatang untuk segera mengembalikan sejumlah barang milik sekolah yang telah dibawa pulang selama beberapa tahun lalu.

Imbauan tersebut disampaikan kepada Dhara Pos saat diwawancarai di kediamannya, Sabtu (27/2/2021).

Menurutnya, aset sekolah adalah barang milik negara yang dikelola oleh pihak sekolah dan tercatat dalam lembaran aset daerah.

Oleh karena itu, tidak boleh dimiliki atau diambil oleh orang per orang, baik kepala sekolah maupun guru.

"Saya menghimbau untuk tidak boleh menyalahgunakan aset negara dibawah pengelolaan Pemda dan sekolah untuk kepentingan pribadi. Bila ada aset sekolah yang ada ditangan oknum tertentu maka harus segera dikembalikan ya, supaya dapat dimanfaatkan oleh sekolah," himbau Bupati.

Dikatakan, jika tidak dikembalikan maka pada saat audit, akan diambil secara paksa oleh lembaga audit.

Diberitakan sebelumnya, saat masih menjabat sebagai kepala SD Inpres 2 Adaut, Hendrik Sermatang diduga kuat memperkaya diri dengan sejumlah aset milik sekolah seperti sejumlah sound sistem (pengeras suara) dan amplifire, loud speaker (Toa), mesin genset, profile tank (tempat penampungan air) dan infokus.

Sejumlah aset sekolah ini dibawah pulang ke rumah oleh Sermatang dan tidak dikembalikan hingga saat ini.

Yonias Batlayar - seorang guru yang saat itu ditugaskan menangani urusan sarana prasarana di sekolah tersebut menyatakan, sejumlah barang itu dibeli dengan anggaran sekolah oleh Hendrik  Sermatang saat masih menjabat sebagai Kepala SD Inpres 2 Adaut pada 2018 dengan harga barang yang tak diketahui oleh para guru.

Pengadaan barang-barang tersebut dilaksanakan karena kebutuhan mendesak sekolah. Namun karena telah dibawa pergi oleh Sermatang, maka pihak sekolah seakan tak berdaya.

"Saat pertemuan pihak sekolah dengan orang tua murid dan saya bawa acara, saya minta maaf kepada orang tua karena bicara dengan suara telanjang tanpa pengeras suara. Saya bicara lindungi mantan dan bilang bahwa peralatan sedang di perbaiki di Saumlaki. Anak-anak minta senam, kami tidak bisa layani karena tidak ada pengeras suara," katanya Yonias.

Kepsek SD Inpres 2 Adaut, Neli Lince Mariang saat dikonfirmasi menjelaskan, saat dia dilantik dan menjalankan tugasnya, sound sistem dan sejumlah peralatan yang disampaikan oleh Yonias Batlayar itu tidak ada dan dilaporkan telah dibawa pergi oleh Hendrik Sermatang.

"Bapa Yon Batlayar dan dewan guru lebih tahu hal itu. Pada saat serah terima, barang-barang itu tidak ada. Mereka hanya bilang-bilang. Jadi bisa cek di bapa Yon ya" katanya.

Kepsek mengakui, persoalan ini sudah di ketahui oleh kepala dinas pendidikan dan dibahas dalam rapat evaluasi pekan kemarin.

(dp-47)

Share it:

Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi