News Ticker

2021, Malra Jadi Salah Satu Locus Stunting di Maluku

Bertempat di Hotel Vilia Langgur, Kamis (25/2/2020) dilaksanakan kegiatan Forum Advokasi Komitmen Pemda dan Lintas Sektor dalam lingkup Pemerintah Kab
Share it:

Kegiatan Forum Advokasi Komitmen Pemda dan Lintas Sektor dalam lingkup Pemkab Malra
Langgur, Dharapos.com - Bertempat di Hotel Vilia Langgur, Kamis (25/2/2020) dilaksanakan kegiatan Forum Advokasi Komitmen Pemda dan Lintas Sektor dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).

Forum ini berfokus pada keamanan pangan desa, pasar aman dari bahan berbahaya dan pangan jajan anak usia sekolah.

Sekda Malra A. Yani Renwarin membuka secara resmi giat yang disponsori Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Ambon dengan melibatkan 4 dinas di lingkup Pemkab setempat dalam forum tersebut, bertempat di Ballroom Grand Villia Langgur, Kamis (25/2/2021).

Yakni Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Pendidikan.

Sekda mewakili Bupati, saat membacakan sambutan menekankan Màlra termasuk salah satu daerah Locus Stunting pada tahun 2021.

“Dari 42 desa di 11 kecamatan, angka prevelensi berkisar 21.64 sampai 59.26 persen,” urainya.

Provinsi Maluku sendiri yang terdiri dari 11 kabupaten/kota, menurut data Bappeda di tahun 2021, terdapat tujuh kabupaten/kota yang masuk sebagai Locus Stunting.

Sementara berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka stunting di Provinsi Maluku berada di angka 31.4 persen sedikit lebih tinggi dari angka stunting nasional yaitu 30 persen.

Lanjut Bupati, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Permasalahan gizi ini terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia dan tidak hanya terjadi pada kelompok penduduk miskin tetapi juga pada kelompok kaya.

Untuk itu, Bupati berharap agenda BPOM membahas pangan jajanan anak sekolah (PJAS), gerakan keamanan pangan desa (GKPD), dan pasar aman dari bahan berbahaya (PABB) di desa intervensi lokus stunting, dapat terus berjalan dan berkesinambungan.

“Sehingga berdampak pada penurunan angka stunting,” harapnya.

Bupati juga mengimbau pimpinan OPD, pemerintah ohoi serta seluruh pemangku kepentingan yang hadir untuk bersinergi dan menunjang keberhasilan kegiatan tersebut.

Di momen itu, Kepala Balai POM Ambon Dra. Hariani Apt memberikan bingkisan kepada Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Kesehatan Malra.

(dp-52)

Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi