Kepala Dinas Kesehatan Malra dr. Katrinje Notanubun |
“Jadi, selain Maluku Tenggara sendiri, juga Kota Tual
dan Kabupaten Kepulauan Aru sambil
menunggu izin dari BPOM,” terang Kepala Dinas Kesehatan Malra dr. Katrinje Notanubun
saat konferensi pers di kantor Bupati setempat, Jumat (8/1/2021).
Dijelaskannya, vaksin-vaksin dimaksud telah berada di Ambon
dan akan disebarkan ke Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Maluku.
Pihaknya, lanjut dr Katrinje akan menyiapkan 18 puskesmas
dan 2 Rumah sakit sebagai aktivitas pelayanan kesehatan.
Dari 18 puskesmas dan 2 Rumah sakit ini akan dijadikan
sebagai tempat penyimpanan vaksin.
“Karena selama ini juga kami rutin mengerjakan vaksinasi
untuk anak-anak yang imunisasi,” sambungnya.
Vaksin-vaksin, sambung dr. Katrinje pertama kalinya akan disuntikan
ke tenaga kesehatan.
Guna mendukung itu, dalam beberapa minggu kedepan lebih
kurang 110 orang tenaga kesehatan akan dilatih secara virtual bagaimana cara
pengunaannya.
“110 tenaga kesehatan ini diambil 5 orang per puskesmas dan
10 orang per Rumah Sakit yang terdiri dari dokter, perawat dan bidan
selanjutnya akan dilatih secara virtual,” tandasnya.
Pihaknya hingga kini masih menunggu vaksin sampai di Malra yang
nantinya akan didistribusikan ke 18 puskesmas dan 2 RS.
Selain itu perlu diketahui bahwa untuk 18 puskesmas dan 2
Rumah sakit, akan disiapkan 4 meja dalam proses vaksinasi dengan urutan dimulai
dari pendaftaran, screening oleh dokter untuk orang yang akan divaksinasi serta
proses vaksinasi.
“Dan di meja keempat kami akan imput melalui aplikasi yang
sudah disiapkan,” jelasnya.
Hanya saja, jika pada meja kedua ditemukan penyakit penyerta
maka tidak dilakukan vaksinasi.
“Jadi, dari tim medis juga selain menunggu izin BPOM, kami
masih menunggu petunjuk teknis atau juknis dari Kementrian Kesehatan tentang
penggunaan vaksin itu,” pungkasnya.
(dp-52)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar