Acting Corporate Communication Manager INPEX Masela Moch N. Kurniawan |
Saumlaki, Dharapos.com - Terkait kabar mundurnya Royal Dutch
Shell Plc (Shell) dari proyek LNG Abadi Blok Masela di wilayah Kepulauan
Tanimbar, Maluku, manajemen Inpex Masela tetap optimis, proyek strategis
nasional tersebut tetap berlanjut sesuai tahapan dalam Plan Of Development atau
rencana pengembangan yang telah diputuskan oleh Pemerintah Indonesia.
Acting Corporate Communication Manager INPEX Masela Moch N.
Kurniawan saat dihubungi Dhara Pos melalui telepon selularnya dari Saumlaki,
Kamis (9/7/2020), mengatakan, manajemen Inpex meyakini proyek Masela tetap
berlanjut kendati ada isu yang beredar tentang keputusan Shell untuk hengkang
dari proyek Abadi Blok Masela.
"Kami tidak pada posisi menjawab aktivitas komersial
dari Shell. Kami menyarankan untuk langsung menanyakan hal tersebut ke Shell,"
katanya.
Kurniawan menyatakan, saat ini Inpex tetap fokus pada
pengembangan proyek LNG Abadi sesuai POD yang telah disetujui dengan dukungan
pemerintah Indonesia.
"Saat ini kami tetap fokus pada pengembangan Proyek LNG
Abadi. Sebagai operator Proyek LNG Abadi dan dengan dukungan Pemerintah
Indonesia, kami yakin bahwa proyek ini akan terus berlanjut dan kami secara
aktif bekerja melaksanakan POD yang disetujui oleh Pemerintah Indonesia," tandasnya.
Kurniawan juga tidak mau berkomentar saat ditanya soal
pembicaraan antara Shell dan INPEX terkait masalah pengalihan PI (Participating
Interest) Shell sebesar 35 persen.
"Tentang hal itu, kami tidak bisa berkomentar ya,"
elaknya.
Menurut Kurniawan, saat ini proyek LNG Abadi berada pada
tahapan persiapan Front End Engineering Design (FEED) atau desain detil.
Setelah FEED selesai, tahapan penting selanjutnya yang akan
dilaksanakan adalah Final Investment Decision (FID) atau keputusan akhir
Investasi, tahapan engineering, Procurement, Construction and Installation
(EPCI) atau konstruksi.
"Setelah semua tahapan itu dilaksanakan barulah tahapan
terakhir adalah produksi atau operasional" jelasnya.
Sebelumnya, Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno mengatakan,
Shell secara resmi belum menyatakan mundur dan sedang berdiskusi
(masih B-to-B discussion atau negotiation) dengan Inpex
dan beberapa mitra potensial untuk pengalihan PI tersebut.
Julius lebih jauh menyatakan jika Shell mundur atau
divestasi sahamnya di LNG Abadi juga harus menunggu persetujuan Menteri ESDM.
Untuk diketahui, hak pengelolaan proyek LNG Abadi Blok
Masela dipegang oleh INPEX dan Shell, masing-masing dengan besaran saham 65
persen dan 35 persen.
(dp-18)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar