News Ticker

Bak Preman, Sekdis Pariwisata Tanimbar "Pecahkan Bibir" Kabid EkoKraf

Sekretaris Dinas (Sekdis) Pariwisata Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dedy Futunanembun akhirnya dilaporkan ke Polres Maluku Tenggara Barat karena menganiaya anak buahnya, yakni Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Rudy Steven Sabarlele, hingga bibirnya pecah.
Share it:
Kabid Ekraf, Rudy Steven Sabarlele resmi melaporkan Sekdis Pariwisata Tanimbar ke Polres MTB 
Saumlaki, Dharapos.com - Sekretaris Dinas (Sekdis) Pariwisata Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dedy Futunanembun akhirnya dilaporkan ke Polres Maluku Tenggara Barat karena menganiaya anak buahnya, yakni Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Rudy Steven Sabarlele, hingga bibirnya pecah.

Aksi bak preman itu terjadi di kantor Dinas Pariwisata setempat yang beralamat di jalan Ir. Soekarno Saumlaki, Jumat (24/7/2020) sekitar pukul 10.00 WIT dan disaksikan oleh para pegawai lainnya.

Rudy Sabarlele kepada media ini menyatakan, kejadian ini bermula saat dirinya meng-upload beberapa foto kegiatan di akun WhatsApp grup para pejabat, sehari sebelum kejadian dan ditegur oleh Sekdis Dedy.

"Kabid Ekraf, aktif di kantor sedikit, jangan bikin gerakan tambahan, ini sebagai catatan," urai Rudy mengulangi pernyataan Sekdis.

Merasa bingung dan tak puas dengan teguran itu, Rudy pun menemui Sekdis diruang kerjanya untuk menanyakan perihal teguran itu.

Sambil berdiskusi, Dedy mulai naik pitam seolah tak terima dengan penjelasan Rudy terkait kegiatan pemotretan para dokter di Pulau Matakus.

Rudy berusaha untuk menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bidang Ekraf di Dinas Pariwisata, sekaligus dijalankan atas perintah Bupati dan Kepada Dinas untuk mendampingi salah satu komunitas yang bernama Tanempar Eras dalam pembuatan blog untuk  mempromosikan daerah ini.

"Sekretaris mulai marah. Dia memukul tangannya di meja dengan keras lalu bilang ose (kamu, red) mau apa? Saya langsung keluar untuk menghindari cekcok mulut lebih panjang," akuinya.

Merasa tak puas, Sekdis Dedy ikut keluar dari ruangan. Dan tepat di ruang tamu, yang bersangkutan menonjok wajah Rudy dan kena ke bibirnya hingga pecah.

Tak hanya itu, dia juga menghantam belakang kepala Rudy dengan kepalan tangannya sebanyak dua kali.

Meski telah dilerai oleh para pegawai, dan Rudy yang telah menghindar, tetapi sang Sekdis makin galak. Ia bahkan melompat untuk menendang perut Rudy.

Rudy mengakui, saat kejadian, Kepala Dinas Pariwisata Tanimbar tidak berada di kantor.

Rudy mengaku telah meminta visum dokter dan persoalan ini telah ditangani oleh penyidik Reskrim Polres MTB.

Rudy memastikan tak akan menarik laporannya itu. Dia bahkan memastikan akan menjerumuskan Sekdis Dedy ke terali besi karena perbuatannya itu sudah berlebihan.

Keseriusan Rudy tersebut terlihat dengan bukti tanda laporan polisi nomor: TBL/124/VII/2020/ SPKT tanggal 24 Juli 2020.

Sementara itu, Sekdis Dedy yang dihubungi melalui telpon genggamnya mengenai kabar ini, mengaku ada masalah di kantor, namun telah diselesaikan.

"Tadi sudah diselesaikan di pak Kadis. Nanti dengan pak Kadis saja ya ibu, kebetulan saya lagi ibadah ibu Novi (wartawan Dharapos, red)," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata yang dihubungi via telpon belum berhasil dimintai keterangan.

Salah satu staf Dispar Tanimbar yang dimintai keterangan, membenarkan ada kejadian penganiayaan oleh Sekdis kepada kepala Bidang EkoKraf dan disaksikan oleh seluruh pegawai, kecuali kepala dinas.

"Antua yang pukul Kabid lalu bibir picah. Kabid sempat mau balas tapi kami sudah pele (Lerai, red). Tapi antua lapor kalau ada pengeroyokan, padahal tidak ada orang yang keroyok antua. Antua yang pukul Kabid," beber pegawai yang meminta dirahasiakan namanya ini.

Staf itu mengakui, perbuatan Sekdis Pariwisata ini sudah berulang kali terjadi.  Yang bersangkutan sudah terbiasa mengeluarkan kata-kaat yang tidak beretika, membentak pegawai, hingga sering terjadi pertengkaran di kantor, termasuk dengan staf perempuan.

Staf itu mengatakan bahwa persoalan pemukulan Dedy kepada Rudy belum ada penyelesaian dengan kepala dinas.

(dp-47)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

1 comments:

  1. Susahnya jadi pimpinan setingkat Sekdis pake jabatanya untuk mengnganiaya staf.
    Proses secara hukum sj biar kejadian ini tdk terulang.

    BalasHapus

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi