News Ticker

Astaga, Oknum Pejabat Pemkab Tanimbar dan Stafnya Terlibat Adu Jotos

Kepala Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah (PemOtda) pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Somalay Batlayeri dilaporkan terlibat keributan.
Share it:
Foto Ilutrasi
Ambon, Dharapos.com - Kepala Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah (PemOtda) pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Somalay Batlayeri dilaporkan terlibat keributan.

Batlayeri dilaporkan terlibat adu jotos dengan salah seorang stafnya di kantor PemOtda, kompleks kantor Bupati sementara yang berlokasi di jalan Kewarbotan Saumlaki, Senin (6/7/2020).

Informasi yang diperoleh redaksi Dharapos.com di Ambon, dari beberapa saksi mata menuturkan, pertikaian itu terjadi disebabkan oleh hal sepele.

"Kami dengar suara keras pak Somalay dari dalam ruang kerjanya. Beliau berteriak bahwa jangan coba-coba ada yang bentak-bentak didalam ruangan ini. Pernyataan pak Somalay ini dilontarkan berulangkali lalu terdengar suara seorang stafnya yang membantah dan beberapa menit kemudian, pak Somalay keluar dari ruang kerjanya lalu menendang perut stafnya sehingga memicu aksi saling pukul," beber seorang sumber.

Sumber lain yang tak mau disebutkan identitasnya melaporkan bahwa setelah kejadian itu, Somalay dan stafnya yang berinisial SS beradu mulut hingga nyaris kembali adu jotos, namun berhasil dilerai oleh sejumlah pegawai yang hadir saat itu.

Persoalan ini sempat menyita perhatian. Aktivitas perkantoran di lingkungan kantor Bupati itu nyaris terganggu akibat warga Kewarbotan berbondong-bondong datang untuk menyaksikan kegaduhan tersebut.

SS kepada media ini membenarkan insiden tersebut. Dia mengaku kaget dengan sikap pimpinannya yang arogan.

"Seharusnya sebagai pimpinan, dia mengolah permasalahan dan menyelesaikan secara baik layaknya seorang pimpinan, bukan sebaliknya bertindak arogan terhadap staf," kecamnya.

SS menjelaskan, awalnya dia bertanya kepada Kace (salah seorang pegawai honorer) di kantor itu.

"Kace, lampu mati (padam-red) kah? Lalu Kace tidak jawab. Saat saya bertanya kedua kali, mungkin Kace sempat jawab tapi karena dia gunakan masker jadi saya tidak dengar. Tetapi setelah bertanya, saya kembali duduk dan siap mau kerja. Tiba-tiba saya mendengar suara keras dari dalam ruangan Kabag. Kabag berteriak bahwa jangan ada yang bentak-bentak dalam ruangan ini. Beliau ulang pernyataan itu sambil berjalan keluar ruangan dan menghampiri saya," bebernya.

SS mengaku sempat bertanya kepada pimpinannya untuk menjelaskan alasannya marah marah.

"Tapi sebelum beliau jawab, beliau sudah tendang perut saya," akuinya.

SS mengaku tak bisa menahan emosinya karena diperlakukan Kabag seperti musuh. Akhirnya terjadi adu mulut.

Somalay Batlayeri yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya membantah informasi yang diterima media ini.

"Saya tidak pukul atau tendang. Saya tegur supaya tidak boleh ribut-ribut dalam kantor tetapi dia melawan dan keluar lalu maki-maki sehingga semua orang datang lihat," bantahnya.

(dp-45)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi